Di luar kamar Diego terkekeh, ia bahagia Odie sudah kembali seperti biasa. Tak apa dia dimarahi, di cubit bahkan di hajar pun ia siap. Asalkan jangan beepisah lagi dengan si pemilim hatinya itu.
"Sabar ya, Nak. Tunggu sebentar lagi, aku akan mengajakmu berkunjung kerumahmu itu," ucap Diego sambil membelai adik kecilnya yang masih meronta.
****
Odie keluar dengan penampilan yang sederhana, tetapi tak membuat bosan mata yang melihatnya. Kesederhanaannya malah semakin mengeluarkan kecantikannya yang alami, Diego sampai tak berkedip melihatnya.
"Ehm ... ."
Diego tersadar dari lamunannya, dan langsung memamerkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi. Ia beranjak dari duduknya dan langsung menghampiri sang istri yang masih berdiri di depan pintu.
Diego mengulurkan tangan pada Odie, dengan senang hati wanita itu meraihnya. Untuk sesaat wajahnya nampak bersahabat sehingga membuat Diego bersemangat mendapatkan kepercayaan Odie lagi.
