Diego nampak lesu memasuki ruangannya kembali, bagimana tak lesu. Mendengar kata pisah kamar seakan dunianya runtuh. Ia pun berpikir apa yang membuat Odie sampai menghukumnya seperti ini, tidak mungkin hanya karena ia terlambat. Diego sangat mengenal karakter istrinya itu, yang tak mungkin marah berlebihan seperti itu.
"Pasti ada sesuatu? Tapi apa?" Diego terus berpikir keras hingga pekerjaannya yang menumpuk di atas meja.
Odie memang sangat berpengaruh sekali untuk bos angkuh itu saat ini. Jadi hukuman ini bagai sebuah bencana bagi sosok Diego.
Sampai jam akhir kerja, Diego masih sibuk dengan pikirannya. Sedangkan pekerjaanya di biarkan terbengkalai. Ia menyered kakinya yang terasa sangat berat, karena tak ada artinya ia pulang. Sang istri tercinta sedang menghukumnya.