Sia Pov
Namaku Sia Cristalye.
Siswi dari sekolah menengah ke atas kelas 2. Punya rambut putih dan di anyam, dengan mata hijau yang tampak dingin dan bermartabat, kadang aku terlihat seperti bangsawan. Aku adalah seorang manusia biasa yang sangat membenci hal-hal yang mustahil. Aku lebih suka hal-hal yang berbau nyata sesuai logika yang kumiliki.
Setiap harinya, aku hanya suka membaca buku, dan berlatih bela diri. Aku tidak terlalu senang dengan dunia ini. Kalau kalian bertanya kenapa? Itu karena setiap harinya pasti akan selalu ada berita kematian.
Mereka bahkan menduga-duga bahwa kematian orang-orang itu di sebabkan oleh hal yang menurutku mustahil, yaitu Vampir dan Srigala. Memangnya masih ada ya mahluk seperti itu di Zaman seperti ini? Orang-Orang sudah mulai gila!
Aku sangat tidak menyukai hal-hal seperti itu, jadi aku memilih untuk mengacuhkanya dan tidak peduli.
Namun siapa sangka, suatu kejadian mengharuskanku bertemu serigala. Parahnya lagi serigala itu bukanlah serigala biasa. Melainkan seorang manusia serigala.
Dia adalah Hyuki Setta yang merupakan pemimpin dari para manusia serigala. Pertemuan kami mengharuskanku menjadi Mate nya. Ya ampun dunia ini sangat gila!
Sia Pov off
Kota Cristal tahun 20XX
Sekolah menengah keatas Kota Cristal
"Siaaa!" teriak seorang wanita bersurai pirang pendek dengan mata biru tua yang cerah, dia adalah Rani teman dari Sia.
"Rani? ada apa?" kejut Sia memandang Rani kebingungan. "Tahu tidak, di belakang sekolah kita ada hutan terlarang, temani aku kesana ya.." ucap Rani memelas. Sia tentu saja malas kesana, temanya itu suka sekali dengan hal-hal berbau mistis seperti hantu, berbeda sekali dengan Sia yang hanya menyukai hal-hal nyata.
"Baiklah, hanya untuk kali ini, dan setelahnya jangan pernah mengajaku kemana-mana lagi!" ancam Sia menatap kesal ke arah Rani. "Baik baik! aku janji!" ucap Rani tersenyum.
Sia dan Rani pun pergi ke hutan terlarang. Memang benar hutan itu sangat aneh, apalagi dengan udaranya uang terkadang sangay dingin dan terkadang sangat panas, bahkan warna dedaunan sana juga cukup aneh. Warna mereka seprti kuning dengan sedikit warna biru menghiasinya, memangnya ada daun seperti itu?
"S Sia..." kejut Rani dengan wajah pucat, Sia segera melihat arah pandangan Rani, itu adalah sesosok manusia yang berjalan dengan menakutkan ke arah mereka. Sosok itu berdiri di antara pohon yang melindungi sinar matahari masuk, jadi sosok itu tidak terlalu jelas wujudnya.
Sosok itu semakin mendekat membuat kedua siswi itu ketakutan. Namun akhirnya mereka lega ketika mengetahui itu adalah kepala sekolahnya sendiri. "Apa yang kalian lakukan di sini!" tanya pak kepala sekolah dengan sorot mata yang sangat tajam, dia marah.
"M Maaf pak, saya hanya penasaran dengan hutan ini..." ucap Rani takut takut. Pak kepala sekolah diam tapi kemudian dia seperti menerima panggilan dari batinya dan segera berwajah tidak enak.
"Kalian telah melakukan kesalahan yang fatal, telah memasuki wilayah terlarang dengan sembarangan! Sebagai hukumanya, Kalian saya pindahkan ke sekolah Akademi Shingsi Luna! kalian akan tinggal di asrama yang ada di sana!" ucap sang kepala sekolah dengan marah.
"T Tapi pak..." ucap Sia takut-takut. "Tidak ada tapi!" ucap pak kepala sekolah yang langsung berjalan masuk ke dalam hutan terlarang "Ikuti saya!" ucap kepala sekolah dengan dingin.
Sia dan Rani mengikutinya, hingga tiba di sebuah bangunan besar yang tampak kuno dan tidak berwarna, seragam mereka juga sangat rapi, mereka tampak seperti bangsawan yang cantik dan tampan. Namun, sekolah itu tampak tidak ada keramaian sama sekali.
"Sekolah ini..." ucap Sia ragu, "Kalian masu saja kedalam dan temukan ruang kepala sekolah, mulai hari ini, kalian sudah menjadi murid di Akademi ini!" ucap kepala sekolah yang langsung pergi setelahnya.
"Rani, apa kamu tidak merasa, sekolah ini tampak aneh..." ucap Sia yang melihat sekitar dengan sedikit ketakutan. "Ya... mereka semua tampak seperti bangsawan, sama sepertimu, namun auranya memang di sini sangat terlihat dingin." tutur Rani memperhatikan.
Sia dan Rani kini memasuki sekolah dan beberapa kali bertanya pada beberapa orang tentang ruangan kepala sekolah. Sesampainya di ruangan itu, Sia dan Rani masuk.
"Permisi..." ucap Sia dan Rani secara bersamaan. "Kalian, anak-anak yang memasuki hutan terlarang tanpa ijin itu kah?" tanya kepala sekolah itu yanpa membalikan kursinya yang menutupi tubuhnya, sebab posisinya sekarang adalah membelakangi Sia dan Rani.
"Iya... " ucap Sia menjawab. "Kalau begitu Rani saya tempatkan di kelas 2-c, sedangkan Sia..." ucap kepala sekolah menjeda kalimatnya. "Kamu masuk kelas 2.AS, kelasmu ada di lantai teratas, sedangkan Rani, ada di lantai umum" ucap sang kepala sekolah dengan dingin.
"Maaf sebelumnya, apa saha bisa pindah kelas saja ke bagian kelas Rani?" tanya Sia menawarkan, "Tidak!" ucap kepala sekolah tegas. "Tunggu dulu! darimana dia tahu namaku dan Rani, ini sungguh aneh" batin Sia curiga.
"Jangan membatiniku seperti itu! aku tahu semua yang kalian bicarakan di depan atau di belakangku" ucap sang kepala sekolah membuat terkejut Sia. "Mampus.." batin Sia merasa dirinya sangat sial hari ini
"Segera masuk kelas kalian masing-masing!" teriak sang kepala sekolah kesal, Sia dan Rani pun segera pergi dan menuju kelasnya masing-masing. "Kenaoa aku dan Rani di tempatkan di kelas yang berbeda? padahal kesalahanku dan Rani itu sama, dan lagi nilai kami juga tidak jauh beda, sekolah ini memang benar-benar aneh" batin Sia masih berjalan ke arah kelasnya.
Sesampainya di sana, Sia terkejut ketika mendapati kelas itu hanya beranggotakan murid sekiyar 15 orang, mereka semua tampak sangay kuat dan bermartabat tinggi, itu membuat Sia tidak nyaman.
Sia masuk dan langsung di sambut oleh sang guru yang sudha memulai pelajaran. Sia memperkenalkan diri sebentar dan lalu duduk di sebuah kursi kosong dekat seorang anak laki-laki yang sepertinya pemalas, dia hanya menenggelamkan kepalanya di lipatan tanganya sedari tadi.
Apalagi, laki-laki itu seperti tidak peduli pada sekitarnya.
"Hallo, perkenalkan namaku Sia Cristalye.." ucap Sia menyapa, namun nihil, dia tak kunjung mendapat balasan. Sia pun hanya diam fokus pada pelajaran.
Sekolah Sia kali ini juga tidak memerlukan buku, mereka hanya perlu membawa sebuah bolpin yang akan menjadi alat tulis di kertas yang akan di berikan guru.
"Astagaa! aku lapar sekali!" ucap Sia yang kala itu sudah jam istirahat, sia kekantin. Sekarang dia sangat terkejut ketika mendapati anak-anak di kantin itu memakan daging mentah, bahkan beberapa dari mereka makan dengan berantakan "Aaaaaa!" kejut Sia yang tanoa sengaja berteriak, itu mengundang perhatian seluruh Siswa.
"Sia!" teriak Rani yang langsung menarik sia menjauh dari area kantin. "Mereka semua bukan manusia, aku yakin mereka adalah bangsa werewolf, kita harus berhati hati dan jangan sampai ketahuan Sia!" ucap Rani memperingatkan di tempat sepi.
"Jangan khawatir... Kami tidak memakan daging manusia" ucap seseorang bersurai merah dengan mata kuning "Siapa kamu?" tanya Rani tidak sabaran. "Aku Karma Obelive, seorang Alpha" ucap Karma tersenyum sambil mengulurkan tanganya ke arah Sia.
Bersambung...