Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sistem Milikku Memaksaku untuk Berlatih!?

RedIsPowerfullHire
--
chs / week
--
NOT RATINGS
11.3k
Views
Synopsis
Aku adalah seorang otaku akut yang sangat menyukai cerita cerita isekai, dimana sang karakter utama terlempar ke dunia lain dan mendapatkan System cheat. Aku akhirnya mendapatkannya... atau setidaknya begitulah yang aku harapkan... Tapi System cheat ku berbeda dengan protagonis dalam cerita tersebut. System cheat milikku memaksaku untuk berlatih. Aku: kenapa? bukannya seharusnya aku bisa membeli skill dan alat alat canggih di shop System? Sistem: "tuan rumah tentunya anda harus berkerja keras untuk mendapatkan XP dan berlatih dengan giat agar menjadi master di suatu bidang" dan dia, System itu seakan menatap ku seolah-olah melihat mahluk paling menjanjikan di Dunia ini. ---------------- Tip: https://trakteer.id/otaku-akut
VIEW MORE

Chapter 1 - Bukankah ini terlalu berlebihan!? Ohhh, Bahkan ada anjing Polisi”

Gali lubang, tutup lubang.

Gali lubang disana kemudian tutup lubang disini.

Gali lubang yang baru saja di tutup dan kemudian menutupnya lagi.

Itu adalah pekerjaan yang paling tidak berguna.... Poin dari pekerjaan itu sendiri adalah pekerjaan yang di ulang. Melakukan pekerjaan dengan menempatkan potongan dandelion di atas irisan sashimi, ini adalah jenis tindakan yang bisa membuat mu menjadi gila. Kemungkinan besar karena kekuatan destruktif tindakan monoton semacam ini terhadap pikiran, dikatkan ini digunakan sebagai hukuman penjara di negara yang jauh.

Sekarang hal seperti itu dilakukan dengan intens oleh seorang anak laki-laki kesepian, malam itu, dia sebuah Taman kecil di sekitar tempat tinggalnya. Kondisi sosial baru-baru ini direfleksikan di jalan masuk Taman, tanda disana menunjukkan "Dilarang bermain bola" atau "Dilarang saling bercengkrama" ada banyak tanda lainnya sekitar 99 dari mereka. Ini akan lebih masuk akal dan menyampaikan pesan lebih cepat jika mereka memiliki satu tanda yang menyatakan "Ini adalah area terlarang - Jangan masuk", nampaknya pemikiran tentang hal-hal seperti itu tidak ada gunanya, dan keberadaan 99 tanda itu adalah pemborosan bagi para pembayaran pajak.

Aliev berada di dalam Taman. Dia melakukan sesuatu yang di larang oleh papan peringatan itu. Membawa sekop besar yang dimaksudkan untuk menggali tahah, dia berada di tengah galian pasir menggali lubang. Gali lubangnya tutup lubangnya. Gali luban disana, kemudian tutup lubang disini. Gali lubangnya yang baru saja di tutup dan kemudian menutupnya lagi. Aksi yang hanya dapat di defenisikan sebagai tindakkan tidak berguna, sedang di lakukan dengan sepenuh hati oleh pria ini, tidak sebenarnya dia terpaksa melakukan semua ini.

Sebenarnya......….

Tidakkan ini bukan termasuk dalam larangan dari 77 aksi yang dilarang di papan peringatan. Kecuali untuk sekarang. Semakin banyak dia mengali, semakin dia merasakan sesuatu terkumpul di tubuhnya. Kapan-pun dia menutup lubangnya, dia merasa sesuatu terkumpul di dalam pikirannya. Aliev terus menggali dan menutup lubang yang sama.

Zaku Zaku, Zaku Zaku Zaku.....

"Hei kau yang di sana, boleh aku bicara denganmu sebentar?"

Ketika pikirannya fokus pada kegiatan menggali, tiba-tiba Aliev mendengar suara yang memanggilnya, saat berikutnya cahaya terang menyinari wajahnya. Dihadapkan dengan cahaya menyilaukan yang tiba-tiba, dia menyipitkan matanya, mengangkat tangannya ke wajahnya dan mengalihkan pandangannya dari cahaya.

"Siapa itu? ----Oh, Polisi? "

Meski nada suaranya terdengar jengkel, dengan cepat digantikan dengan suara terkejut. Pria yang berdiri di depannya memakai pakaian pelayan masyarakat, pakaina yang akan membuat pemakainya sangat di benci dan dicintai pada saat bersamaan, dengan kata lain dia adalah seorang polisi.

Andai saja Dia seorang wanita, seorang polisi wanita! Aliev mungkin akan tertarik dan bahkan bahagia. Bagaimanapun, Dia adalah seorang pria dan minat Aliev terhadap pria bisa disamakan seperti uap! Dengan cepat, suasana hatinya menjadi muram.

Aliev tidak senang karena cahaya senter itu terlalu menyilaukan di wajahnya dan pekerjaannya terganggu. "Ap- apa ini?"

"Kau, sebenarnya apa yang kau lakukan di sini?" Polisi itu mempertanyakan tindakan yang dilakukannya pada jam ini.

"Apa yang sedang aku lakukan? ...... Ah" Pada pertanyaan polisi itu, Aliev kehilangan kata-kata.

Dia melihat sekelilingnya untuk memikirkan sebuah alasan. Dia bahkan berpikir untuk meneriakan "Kau keberatan?!" sebagai jawaban, tapi dengan cepat menyadari posisinya berada di dalam lubang dan apa yang di bawanya. belum lagi aktivitasnya saat ini, dari sudut pandang objektif tindakkan ini sangat mencurigakan. Karena ini, keyakinan yang dia rasakan sebelumnya dengan cepat menghilang.

"Ehhhh......Ummmmmm….."

"Yah?"

"Ini, maksudku......….."

"Cepat! Katakan Apa yang sedang kau lakukan?"

"Lubang ini...… ya aku sedang menggali lubaang..... Hanya itu...."

Sulit bagi Aliev untuk mengartikulasikan kata-kata dan mulutnya terasa seperti Tidak bisa terbuka. Setelah mendengar penjelasan Aliev yang tidak konsisten polisi merasa curiga, dia mengerutkan alis matanya lebih tajam, sampai-sampai dia mungkin bisa mengambil setumpuk kertas hanya dengan alisnya saja. Polisi menggunakan senter untuk menyinari wajah Aliev dan juga lubang yang digalinya sambil bergantian membandingkan keduanya.

"Apa yang kau gali? Atau apa kau mengubur sesuatu?" Tanya polisi tersebut

"Eh? Tidak! Tidak! Tidak! Aku tidak mengubur sesuatu!" Mendengar nada menuduh Aliev sontak merasa kebingungan untuk menjawabnya. Untuk seorang otaku akut, dihujani pertanyaan menuduh dengan bertubi-tubi sangat sulut. Bayangkan saja, mereka adalah sekelompok orang yang cenderung anti sosial dengan skill komunikasi hampir nol. Bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan tenang?

Dari pertanyaan polisi, ia mulai membayangkan segala macam skenario. Seseorang di tengah hujan dengan payung menggali lubang untuk mengubur mayat... menggunakan api untuk membakar bukti, adegan itu terbayang di kepalanya.

Arah pembicaraan ini, tidak diragukan lagi, Dia pasti sudah dicurigai melakukan tindakan kejahatan, karena itu dia mulai panik.

"Aku hanya menggali, Aku tunjukkan, ini seperti ini: menggali, timbun, dan menggali dan timbun"

Dalam usaha untuk membuktikan ketidakbersalahannya, Aliev sedang mempraktekkan kejadian yang dia lakukan sebelumnya. Namun, semakin dia mempraktekkannya, polisi itu bahkan terlihat lebih meragukanmu dan menatapnya seperti menatap seorang tersangka.

"Lapor, ini di persimpangan ketiga, kami telah menemukan orang yang mencurigakan. Pelakunya memakai seragam SMA-"

"Tunggu! Siapa yang kamu hubungi dengan walkie talkiemu?!

"Kau, siapa namamu? Kau terlihat seperti seorang siswa tapi, apakah itu benar-benar seragam mu?"

"Tidak, tidak, akan Aku jelaskan. Seperti yang Aku katakan, yang Aku lakukan hanyalah menggali dan menutup lubang, tidak ada yang mencurigakan tentang hal itu?

"Setiap penjahatt yang kutangkap mengatakan hal yang sama!"

"Tolong beri Aku satu kesempatan terakhir untuk menjelaskan, Aku belum selesai! Kau harus percaya bahwa Aku sama sekali tidak melakukan apa-apa"

"Begitukah? Kalau begitu, maukah kau memberitahuku dimana tempat yang sebenarnya?"

"Seperti yang kukatakan, tidak ada tubuh, aku baru saja menggali dan mengubur beberapa pasir di dalam lubang"

"Baiklah, mengerti, mari kita lanjutkan percakapan ini di Kantor Polisi!" Polisi segera mengangkat tangan kirinya, tangan kanannya menyentuh pistolnya kalau-kalau Aliev mengeluarkan senjata dan menyerangnya entah bagaimana.

"Kau sama sekali tidak memahami apa yang Aku katakan bukan!?

"Kau bisa meninggalkan lubang seperti apa adanya, cukup jatuhkan sekop itu, letakkan tanganmu di belakang kepala dan jangan melawan"

"Kau sudah memperlakukanku seperti seorang penjahat!?"

"Aku akan menghitung sampai 3"

"Tidak, ini kesalahpahaman -"

Untuk membuat penjelasan, Aliev menusuk sekopnya ke dalam lubang pasir.

Pada saat yang sama-

[TEH REH REH TE TE TE- ♪ Aliev -chan level up]

Di hadapannya peri cantik setinggi sekitar 30 sentimeter tiba-tiba muncul. Rambutnya pirang, panjang berkilauan seperti warna emas, dia mengenakan gaun one piece berwarna putih. Di punggungnya terdapat sepasang sayap yang mengepak layaknya kupu-kupu, penampilannya adalah apa yang orang lain mungkin sebut sebagai peri. Aliev dengan penuh harap menunggunya untuk mengungkapkan informasi yang akan disampaikan.

"Ohhh, akhirnya pekerjaan sialan ini selesai!?" Tanya aliev dengan tidak sabar

"Ya, Tutorialnya udah selesai. Sekarang kamu Level 0! "

"Level 0, kenapa bukan level 1!?"

"Siapa bilang level itu mulai dari satu~, Aliev-chan mungkin merasa bahwa itu adalah jangka waktu yang panjang tapi, sebenarnya kecepatan yang kamu capai benar-benar luar biasa. Hanya bisa dicapai oleh 1% dari orang gabut… Ahem- jenius di seluruh dunia. Sebaliknya, kamu benar-benar cepat! Biasanya ini kecepatan seperti ini adalah termasuk pelanggaran. Jika kamu melakukan lebih cepat dari ini kamu pasti di BANNED" Cara bicaranya tiba-tiba berubah, suasana serius tadi entah bagaimana berubah menjadi santai dan hangat.

"Begituhkan? Apakah ini benar-benar secepat itu?"

"Ya! Seperti yang diharapkan dari Aliev-chan. kamu bahkan pernah mendapat julukan Deadly Level Upper~, One Hit Knockout~, One Hit Kill~, dll"

"Cukup untuk sanjungannya. Lebih penting lagi, aku akan mendapatkan peningkatan kemampuan dengan ini. Aku benar?"

"Tentu saja, itu naik dengan kuat~ hanya saja setelah kamu mencapai sekitar level 90 kemampuanmu tidak akan meningkat dengan signifikan. Sebelum itu apa yang harus kita lakukan tentang Display Mode (layar status)? Haruskah aku secara khusus menampilkan Skill yang meningkat atau juga menampilkan kemampuan yang menurun? ~"

"Ada kemampuan yang menurun?" – Aliev kaget, jika ada kemampuanya yang menurun untuk apa dia melakukan semua perbuatan mencurigakan ini?

"Nah, misalnya .... Jika Karakter Zombie meningkatkan keberuntungan mereka maka tingkat HP mereka akan turun, dan jika dia meningkatkan kekuatannya, kecepatannya mungkin turun. Jadi seperti itu ~" Jawab Peri itu dengan sangat ceria, dan Aliev mengangkat tangannya ke dagunya, memikirkan apa yang baru saja didengarnya.

"Dalam kasus ini, aku ingin kau menampilkan semua perubahan kemampuan, baik yang meningkat maupun yang menurun. Bisakah kau melakukannya untuk ku? "

"Tentu saja aku bisa. Tapi keputusanmu sungguh cepat~!"

"Baiklah! Cepat!" layar biru tiba-tiba muncul di depanya.

[STATUS] LEVEL 00 [089-100]

------------------------------

NAMA: Aliec Kein [WIBU LANGKAH]

HEAL POINT: 100+

INTELLIGENT: 89+

POWER: 120+

DEFENSE: 100

SPEED: 80 –

LUCK: 50

SKILL:

-TAEKWONDO Dan I

-

ITEM:

[HANYA AKAN MENCATAT BARANG-BARANG BERGUNA DARI SYSTEM]

------------------------------

Setelah berbincang dengan Peri, Aliev mengepalkan tangan dan melakukan pose kemenangan, dia sangat senang melihat perubahan apa yang akan dia lakukan. Bagi Aliev, yang seorang otaku, saat dimana dia akan menerima Hadiah quest adalah fase permainannya yang paling dicintai. Karena itu, dia benar-benar lupa keadaannya saat ini. Dia melakukan sesuatu yang biasanya tidak dia lakukan dalam keadaan biasa.

"Kau, apa yang kau lakukan?"

"....Ehh?" Aliev menyadari bahwa dia sudah dikelilingi. Dia benar-benar dianggap polisi sebagai seorang pelaku kejahatan yang kemungkinan besar telah melakukan pembunuhan, garis penglihatannya teralihkan dari Peri dan saat ini Dia memberikan laporan ke arah polisi tersebut.

"Hah? Bukankah peningkatan ini terlalu berlebihan!?" Protes Aliev. "Ohhh, Bahkan ada anjing Polisi"

Setidaknya ada 5 polisi yang berdiri di sana, dan mereka terus mendekatinya dengan hati-hati. Bahkan ada polisi yang sudah mengeluarkan pistolnya dan mengarakah larasnya kearah Aliev. Singkatnya ini adalah situasi yang keterlaluan.

"Ah haha ​​... .."

Ketika Aliev mengingat tindakan yang dia lakukan beberapa saat yang lalu, dia menyadari betapa banyaknya masalah yang dimilikinya saat ini. Dia bergantian menatap antara Peri dan Polisi.

"Mereka tidak dapat melihat mu, kan?"

"Tentu saja! Satu-satunya yang bisa melihatku hanyalah Aliev ~ "

"Mereka pasti mengira aku sedang berbicara dengan diriku sendiri seperti orang gila, bagaimana caraku meluruskan keadaan sialan ini...?"

Peri itu tidak menjawab.

"Angkat tanganmu, cepat!"

"Aku mengerti, tolong jangan arahkan senjatamu kepadaku!"

Aliev menyerah kepada polisi dan diseret ke mobil Patroli..... Aliev mulai mengingat kembali pertemuannya dengan Peri.