Supir yang menyetir taksi itu menggaruk kepalanya dengan gerakan tidak nyaman, "Maaf, Nona. Sepertinya aku tidak bisa mengantarmu. Bajumu yang beku itu, bisa mencair di atas kursi mobil dan membuatnya basah. Karena taksi menggunakan penghangat di dalam."
"Hah? Apa kau bersungguh-sungguh, Pak?" Tanya Emma lagi dengan wajah kecewa.
Pria itu mengangguk tidak nyaman, "Aku benar-benar mohon maaf, Nona."
Emma menghela gusar, "Baiklah." jawabnya dengan menutup pintu mobil itu kembali. Kemudian taksi tersebut langsung melaju pergi.
"Apa kau melihatnya? Dia tidak mau membawaku karena kondisiku seperti ini."
"Aku tau." Pria itu menyelak ocehan Emma. "Aku sedang memanggilkan taksi lain. Mohon ditunggu."
Emma menatap pria itu dengan sinis. Tidak menyangka ada pria dengan sifat seburuk itu di dunia ini. Entah memang Emma selama hidupnya tidak banyak mengenal orang, atau memang orang-orang di Kota Handway aneh semua?