Brumm!!
Motor Emma melaju pergi menggilas aspal menuju jalan besar. Sebisa mungkin, Emma harus cepat menjauh dari wilayah kampus.
Emma menatap kaca spion motornya. Namun tidak ada yang mengikutinya. Tidak ada yang mendengar suaranya. Tidak ada yang melihat wajahnya. Tidak ada yang mengenalinya. Misi hari ini berhasil!
Sepanjang jalan, Emma tidak bisa berhenti tersenyum hingga ia tiba di depan rumah dan memarkir motornya di garasi. Setelah mengelap sisa salju pada motornya, Emma masuk ke dalam rumah. Ia melepas helm, jaket, dan yang terakhir, sarung tangan hitam yang terdapat sedikit bercak darah yang membuatnya meringis jijik. "Euwhhh.."
"Hah.. Kenapa rasanya senang sekali yah?" Gumam Emma bahagia sembari meregangkan kedua tangannya ke atas. Perasaan senangnya terasa sama seperti ketika ia mengikuti kelas balet pertamanya.