Kalimat yang Black ucapkan bagaikan sebuah lelucon yang disampaikan dengan nada datar yang serius. Itu adalah cara berpikir yang aneh bagi orang-orang seperti mereka.
"Hah.. Aku tidak percaya ini." Gumam Marcel dengan menghempas punggungnya pada sandaran kursi.
"Sebaiknya kau segera terbiasa dengan ini." Ujar Rachel. 'Kau akan menghadapi yang lebih sulit, setelah kau menikah.' lanjutnya geli di dalam hati.
Tidak lama, anak buah suruhan Kenny akhirnya datang dengan sebuah map di tangannya. Dengan cekatan, ia mengeluarkan isi map tersebut yang merupakan tiga lembar kertas, satu stampel dengan sebuah logo, dan sebuah pena yang terlihat bagus. Sepertinya itu adalah pena milik manager akunting yang biasa ia gunakan untuk menandatangani berkas.
Emma dan Rachel tersenyum tipis sembari mengangguk-angguk tipis. Semua yang mereka minta akhirnya dituruti. Itu adalah sebuah perasaan gembira yang tidak bisa dijelaskan.