Apartemen Kay, malamnya....
Felippe menghela nafas dan menghembuskannya berulang-ulang berkali-kali. Sudut matanya tak henti melirik kea rah Jade yang sekarang tengah menemani Kay yang jatuh tertidur di atas sofa. Bengkak di pergelangan kakinya kini sudah mengempis dan hanya tinggal menunggu pemulihan total selama beberapa hari saja.
Tadi Jade sempat pulang dulu untuk membeli obat dan memberikan pil pereda rasa sakit yang dimilikinya dan menyerahkannya kepada Felippe. Felippe sendiri sama sekali tidak bisa berbuat banyak. Pertama, karena sepertinya Kay dan pemuda asing ini sudah memiliki sebuah keterikatan khusus yang ia tidak mengerti sebelumnya. Kedua, karena pemuda bernama Jade ini sudah terlanjur masuk ke dalam apartemen Kay yang tadinya sama sekali tidak diketahui umum. Ketiga, karena nalurinya sendiri yang entah kenapa, mengatakan kalau pemuda ini mungkin bisa dipercaya. Walau sebenarnya mungkin ia sendiri masih ragu.