Semua orang langsung menarik nafas karena kaget. Sementara Julian, sang anggota senat yang dari tadi sibuk menantang Arina hanya terkekeh geli. Wanita ini benar-benar mencari mati!
Tidak tahukah ia kalau kubunya sudah pasti akan menyewa jasa para pembunuh dan tentara militer untuk bisa memenangkan pertarungan ini? Benar-benar bodoh!!
"Karena kau begitu bersemangat, baiklah…"
"Ah ya, lokasi pertarungannya akan kuberitahu nanti…" kata Arina lagi sebelum para anggota senat membubarkan dirinya dari ruang rapat. Julian mendecakkan lidahnya.
"Tak masalah…"
Julian langsung berbalik dan meninggalkan tempat. Sayangnya, ia tak melihat senyum dingin yang muncul di wajah cantik Arina setelahnya.
.........…
"A…Arina???" kata Kakek Dom dengan tangan gemetar dan memegang lengan menantunya tersebut. Berharap kalau ia baru saja salah dengar tadi.
"Ka..Kau…apa yang kau lakukan???" tanya orangtua tersebut dengan nada panic. Ia tahu seberapa mengerikannya pakta The Origin tersebut.
