Mereka menganggap apa yang dikatakan oleh Devie adalah sebuah hal yang tidak perlu dipikirkan terlalu dalam. Mereka sudah terbiasa dengan tabiat gadis itu dan mengabaikannya adalah keputusan yang bijak. Bahkan mereka tak ada lagi pembahasan masalah celetukan itu dan memilih membahas hal yang lebih penting.
Tapi itu jelas tak dilakukan oleh orang tuan Devie ketika di rumah. Gadis itu mau tak mau harus mendapatkan teguran keras dari orang tuanya.
"Kamu jangan ulangi lagi berkata seperti itu, Dek." Itu adalah suara sang ayah dan Devie menunduk mengerti kesalahannya.
"Kamu harus bisa memfilter apa yang boleh dan tak boleh dibicarakan di depan umum. Beruntun di sana cuma ada keluarga kita, bagaimana kalau suatu saat nanti kamu nggak bisa mengendalikan lidah kamu dan kamu mempermalukan keluargamu di depan orang banyak?" sepertinya ayah Devie sudah mulai geram melihat ceplas-ceplos putrinya.