Madam membalikkan badan dan menatap cucunya dengan sorot mata serius.
"Lekas bergegas dan urus perusahaan!" Pinta Madam dengan wajah tegas. Vino tersenyum sinis. Dia mengacak acak rambutnya yang sudah berantakan karena bangun tidur.
"Aakhh.. aku malas ke kantor, aku tidak familiar dengan suasana tegang dan menyebalkan di sana!" Ujar Vino dengan suara manja yang menjengkelkan, ucapan barusan membuat Madam ingin murka.
"Bagaimana bisa kau mengatakan itu Davino! Kau yang akan jadi ahli waris semua kepemilikan ini, dan kau menye mebye manja seperti ini!" Gusar madam enggan percaya.
Tak mendengarkan ocehan madam, Vino menuruni anak tangga dengan santai, dia menuju ruang makan dimana sudah tersedia menu lezat, lengkap di atas meja panjang, pria itu duduk. Dia menjentikkan jari memanggil pelayan.
Seorang servant datang dengan sikat gigi dan obat kumur. Vino meraih nya dan membersihkan mulut. Setelah itu dia menyambar daging asap.