FF SEULRENE "BACK TO THE PAST"

Kara_Sorin
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 15.2k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - PROLOG

BACK TO THE PAST

Edisi Spesial Kang Family (Seulrene)

Hola sobat author semua. Kali ini author mau nulis cerita yang berbeda dari sebelumnya. Ini tentang kisah Kang Family. Semoga kalian semua bisa terhibur dengan karya author. Author berharap kalian menyukainya dan mendukung karya-karya author. Itu sangat berharga. Terimakasih.

MAIN CAST ff Seulrene BACK TO THE PAST

1. Kang Seulgi

Gadis pemilik mata sipit ini berusia 22 tahun. Kuliah di jurusan Art Design. Memiliki tinggi 162 cm. Seorang anak yatim piatu. Kedua orang tuanya meninggal dunia dalam kecelakaan. Seulgi diam-diam memendam perasaan pada teman SMAnya yang bernama Bae Joo Hyun aka Irene.

2. Bae Joo Hyun aka Irene

Berusia 22 tahun memiliki wajah bak Dewi Kecantikan. Memiliki tinggi 160 cm. Saat SMA berteman baik dengan Kang Seulgi. Namun, karena sesuatu hal mereka jadi saling berjauhan. Irene memiliki paras yang sangat cantik dan mempesona. Putri tunggal dari keluarga kaya raya dan ternama, keluarga Bae. Kuliah di jurusan Management Bisnis.

3. Kim Yeri As Kang Yeri

Berusia 17 tahun, kelas dua SMA. Memiliki tinggi 155 cm. Dia memiliki wajah yang imut dan cute. Mengaku berasal dari masa depan. Pergi ke masa lalu, karena ingin bertemu dengan Seulgi yang diakui sebagai Appanya.

4. Park Bo Gum

Berusia 25 tahun. Berasal dari keluarga kaya raya dan ternama, keluarga Park. Dia adalah tunangan Irene. Keluarga Bae menyetujui pertunangan dengan Keluarga Park karena sama-sama sepadan.

Cameo :

Park Soo Young aka Joy dan Yook Sungjae

Mereka berdua adalah teman Irene di kuliah. Joy adalah panggilan popular dari Park Soo Young. Dia menjalin cinta dengan Yook Sungjae seorang idol muda yang cukup popular.

PROLOG

Narasi Kang Seulgi

Apa kalian percaya dengan perjalanan waktu? Seumur hidupku aku tidak akan percaya dengan itu. Bagiku tidak ada keajaiban yang seperti itu. Namun, bagaimana jika tiba-tiba ada seorang gadis berusia 17 tahun muncul tepat di hadapanku dan mengaku dia dari masa depan? Akankah aku mempercayai ini? Mempercayai semua ucapannya? Tetapi bagiku yang paling mengejutkan adalah dia memanggilku Appa….

Siapakah gadis itu sebenarnya??? Kenapa dia memanggilku Appa, padahal aku adalah seorang wanita. Harusnya memanggilku Eomma, jika benar dia putriku. Tetapi kenapa malah memanggilku Appa. Sebenarnya misteri apa yang akan terjadi dalam hidupku?

Narasi Kang Yeri

Aku bernama Kang Yeri. Di usiaku yang tepat menginjak 17 tahun. Langit bermurah hati memberikanku kesempatan kembali ke masa lalu. Bertemu dengan Appaku dan memperbaiki masa lalu yang berhubungan dengannya. Aku akan berusaha keras mengembalikan kebahagiaan Appaku.

Malam hari yang gelap dan pekat. Mendung hitam sedang menyelimuti kota Seoul. Kang Seulgi masih berada di Toserba tempatnya bekerja.

"Ah, sepertinya akan turun hujan." Kata Paman pemilik Toserba.

"Sepertinya begitu bos." Jawab Seulgi sambil mengecek barang-barang.

"Aku akan pulang duluan. Jangan lupa mematikan semua lampu dan mengunci pintunya." Pesan paman pemilik Toserba.

"Tentu saja bos. Saya akan menelitinya nanti." Jawab Seulgi diiringi senyum ramah.

"Arraseo, kau memang bisa diandalkan. Nah, ini ada sekotak nasi untukmu. Makanlah ketika kau pulang nanti." Kata si paman sambil meletakkan nasi kotak di meja kasir.

Mengetahui bosnya sangat baik hati dan memberikannya sekotak nasi. Membuat Seulgi berbinar.

"Bos, terimakasih banyak. Terimakasih." Kata Seulgi sambil membungkukkan badannya dengan dalam berkali-kali.

"Ah, jangan sungkan. Baiklah aku pulang dulu. Sampai jumpa besok." Kata si paman sembari keluar Toserba.

"Terimakasih banyak bos. Hati-hati di jalan. Sampai jumpa." Jawab Seulgi sambil membungkukkan badannya. Seulgi amat bersyukur jika dia mendapatkan nasi kotak dari bosnya. Setidaknya dia bisa menghemat pengeluaran dan bisa menabung nantinya. Untuk biaya di masa depannya kelak. Seulgi tersenyum lantas segera membereskan barang-barangnya. Mengecek satu persatu barang-barang di Toserba. Tiba-tiba terdengar suara petir bersahut-sahutan.

"Sepertinya akan turun hujan lebat." Kata Seulgi lirih. Dia melihat jam di dinding sudah pukul 9 malam lebih. Dia harus bergegas agar tidak kehujanan nanti.

Namun, saat dia berkemas. Tiba-tiba lampu di Toserba berkedip-kedip. Mati… nyala… mati …nyala berulang kali.

"Ada apa ini? Apa lampunya rusak?" Tanya Seulgi pada dirinya sendiri. Dia terus mengamati lampu yang terus berkedip dan tiba-tiba…

Duar!!!!! Terdengar suara petir keras sekali.

"Wuaaaa!!!" Teriak Seulgi sendirian sambil berjongkok di lantai sembari menutup telinganya. Tidak lama kemudian terdengar suara gemericih air hujan turun dengan deras.

Seulgi langsung melihat lagi jam yang tergantung manis di dinding. Sudah hampir jam 10 malam. Seulgi harus bergegas jika tidak ingin ketinggalan bus terakhir. Dia langsung memasukkan barang dan nasi kotaknya ke dalam tas. Lalu memakai jaketnya agar tidak terlalu kedinginan. Tidak lupa dia mengambil payung yang sudah disediakan bosnya. Untuk melindungi tubuhnya dari air hujan.

Kemudian mematikan semua lampu yang sekarang kembali normal. Lalu segera keluar Toserba dan mengunci pintunya. Di luar hujan semakin deras dengan kilat yang masih menyala menghiasi langit. Di luar benar-benar sepi karena orang-orang pasti memilih berada di rumahnya saat hujan deras seperti ini. Suasananya membuat Seulgi sedikit takut. Hujan yang deras, kilat yang terus nampak dan suasana yang semakin sepi. Seulgi buru-buru mengunci pintunya. Namun, karena dia sedikit panik dan ketakutan. Dia masih belum bisa mengunci pintunya dengan benar. Seulgi terus mencoba, hingga disaat berhasil mengunci pintunya.

Tiba-tiba ….kilat menyala dan DUAR!!!!

"Waaaaa!!! Aigoo!!!!" Teriak Seulgi keras sambil berjongkok di depan pintu Toserba. Menutup kedua telinganya sambil memejamkan mata.

Saat kilat masih menyala. Tiba-tiba di belakang Seulgi berdiri seseorang. Di tengah derasnya guyuran hujan. Menatap dalam ke arah Seulgi. Seulgi belum menyadari itu. Lalu dia segera bangkit berdiri.

"Jantungku hampir saja copot. Aku harus pulang sekarang. Sebelum ada lagi yang membuat jantungku lepas dari badannya." Gerutunya lirih.

Namun, entah kenapa nalurinya merasa tidak enak. Seperti ada yang mengamatinya. Dia mulai merasa aneh seperti ada yang menatapnya. Dia berusaha memberanikan diri untuk menoleh ke belakang meskipun takut. Perlahan dia memutar tubuhnya ke belakang sambil menahan nafas. Pelaaaan sekali….hingga tepat saat dia berhasil memutar tubuhnya tiba-tiba kilat menyala dengan terang.

Lap..Lap…

Saat itu, tepat di depannya seorang gadis memakai seragam SMA tengah berdiri menatapnya. Di tengah guyuran hujan yang sangat deras. Seulgi langsung terlonjak. Ada seorang gadis tengah berdiri di depannya sambil hujan-hujanan. Seulgi mengamati dari kepala hingga ujung kaki.

Kakinya masih menginjak tanah. Berarti bukan hantu. Batin Seulgi merasa lega.

"Aigoo!! Kau membuatku takut." Teriak Seulgi sambil mengelus dadanya.

"Hei…Hei…apa yang kau lakukan malam-malam begini malah hujan-hujanan. Apa kau tidak takut sakit?" Tanya Seulgi diantara tetesan hujan yang sedikit demi sedikit mulai reda.

Tetapi gadis yang ada di depannya hanya terpaku menatapnya. Matanya terus memandangi Seulgi dengan dalam. Seulgi mengernyitkan keningnya.

"Hei, ada apa denganmu? Jangan membuatku takut." Sapa Seulgi.

Namun, tanpa Seulgi duga. Tiba-tiba gadis yang sedang berdiri di hadapannya memanggilnya.

"Appa…" Kata gadis itu sambil menatap Seulgi lekat-lekat.

Mendengar gadis itu memanggilnya Appa. Seulgi langsung terbelalak. Dia melihat ke kiri dan ke kanan. Memastikan gadis itu memanggil yang lainnya. Namun tidak ada seorangpun di sana selain dirinya.

"A..Apa?" Tanya Seulgi pada gadis berseragam SMA yang berdiri tak jauh darinya.

"Appa…Appa!!!" Teriak gadis itu lagi.

Seulgi pikir dia salah dengar. Namun saat gadis itu memanggilnya Appa dengan menatapnya. Seketika Seulgi terpaku di tempatnya. Tidak tahu ada apa ini sebenarnya.

"A…apa maksudmu?" Tanya Seulgi sambil menatap ke arah si gadis di depannya.

Gadis itu hanya menatapnya dan sedetik kemudian dia tersenyum.

"Appa…aku merindukanmu." Kata gadis itu lagi sembari tersenyum ke arah Seulgi seperti memendam kerinduan yang mendalam.

Seulgi benar-benar tidak bisa berkata apa-apa selain diam terpaku di tempatnya.

Sebenarnya siapa gadis itu. Batin Seulgi.

***

Bagaimana penasaran kan? Kalau penasaran tetap tongkrongin di sini ya. Terimakasih.