Chereads / LOVE WITH YOUR GRUDGES / Chapter 14 - 14 maaf yang sulit

Chapter 14 - 14 maaf yang sulit

Sesampainya bita di kamar. Siska segera mengantarkan makanan dan susu buatan nya tadi untuk bita tapi Marcel yang mengambil alih.

Siska tak bisa menolak karena mereka tak ingin mencampuri lagi masalah bita. Siska juga kasihan dengan bita yang seringkali melamun dan mengunci diri di kamar.

Tok. Tok. Tok

Suara ketukan pintu membuat bita segera membuka nya karena dia yang sudah lapar. Tapi pemandangan didepannya membuat dia diam bahkan enggan untuk berpindah membuat Marcel tersenyum.

"Ngapain kamu yang bawah?" Tanya bita sinis.

Marcel menghela nafas kasar dan menaruh nampan berisi makanan tadi di atas nakas dan menarik bita kedalam pelukannya untuk pertama kali saat mereka sempat terpisah.

"Lepas cel. Aku gak bisa nafas!" Lirih bita karena pelukan Marcel begitu erat.

"Maaf sayang. Aku cuman gak mau kamu kayak gini! Aku kangen semua tentang kamu."

"Keluar cel.!" Usir bita tapi Marcel hanya menghampiri pintu itu dan menguncinya. Dia tak mau mendengarkan bita dan kini kembali menarik bita ke pelukannya membuat jantung bita makin tak karuan.

"Jangan sampai aku termakan omongan sok manis laki-laki ini" bita membatin.

"Please bita. Maafin semua kesalahan aku. Aku janji akan membuat kamu bahagia dan tidak akan menyakiti kamu lagi." Ujar Marcel masih memegang tangan bita.

"Sebaiknya simpan maaf mu itu cel. Aku hanya ingin sendiri saat ini!" Ujar bita dingin sambil melepaskan tangannya dari genggaman pria itu.

Marcel yang sudah tak tahu lagi cara apa yang mampu mendobrak kerasnya hati bita saat ini akhirnya berlutut dengan deraian air mata yang membuat bita terpaku karena bingung dengan Marcel yang kini berubah.

Dulu dia bahkan sangat benci dengan kata maaf tapi apa sekarang? Dia yang memohon kepada nya sampai bersujud seperti itu?.

"Apa benar dia tulus?" Batin bita dan kini dia ikut berlutut untuk mensejajarkan diri nya dengan Marcel.

Marcel masih menangis tersedu-sedu sampai dirinya masih diam tak tahu kata-kata apa yang harus di ucapkan untuk bita.

"Cel!" Lirih bita menahan air matanya supaya tak jatuh.

"Aku belum bisa memaafkan kamu cel!" Ujar bita dengan suara bergetar karena air mata nya dengan tanpa seijinnya harus jatuh.

"Gak bit. Aku harus bisa mendapatkan maaf dari kamu bit. Kamu gak kasihan dengan anak yang di dalam kandungan kamu? Dia juga butuh ayah bit. Please!" Ujar Marcel lagi dengan menangis dan tangan terkatup untuk memohon.

Bita terdiam sejenak dan akhirnya berdiri dan duduk di pinggiran kasur. "Tabita?" Lirih Marcel lagi yang masih setia ditempatnya.

Bita hanya mendongak tanpa ingin membalas panggilan Marcel. Marcel frustasi karena bita yang sampai saat ini enggan memaafkan nya.

"Apa aku harus pergi jauh sampai kamu bisa maafin aku bit?" Ujar mercel. Bita masih menatap kearahnya, sampai perkataan selanjutnya membuat Marcel makin dilema dibuatnya.

"Kalau itu mau kamu silahkan cel. Aku juga tak mengharapkan kamu!" Marcel melotot tak percaya. Padahal dirinya hanya ingin memancing bita tapi apa?. Astaga.

"Bit_"

"Silahkan pergi tuan Marcel Adnan Hermawan! Saya harap ini yang terbaik. Dan_" ujar bita dengan dengan menjeda ucapannya dengan menarik nafas.

"Saya akan mengurus surat perceraian kita!"

Jdar..

Bagai petir menyambar lubuk hati Marcel. Dia terduduk di lantai karena harus menerima perkataan menyakitkan dari bita. Dia kembali berlutut di kaki bita sambil menangis tapi bita seperti nya tak menggubris apa yang dilakukan Marcel barusan.

"Pergi cel. Aku harus makan dan harus Istirahat." Ujar bita berusaha menahan tangisnya dan mengambil piring makanan tadi.

"Aku akan tetap berada disini bit. Sampai kamu mau memaafkan aku!" Ujar Marcel sambil mengambil alih piring tadi membuat bita diam dan Marcel tak memperdulikan lagi apa yang akan di ucapkan bita.

Untuk sekarang dia harus bisa mendapatkan maaf bita bukan penolakan atau bahkan hal yang dia hindari. Perceraian!.

"Makan dulu bit. Aku gak mau terjadi sesuatu dengan anak kita!" Ujar Marcel sambil mengelus perut wanita itu.

Bita hanya bisa pasrah karena Marcel yang dari dulu tak berubah. Maunya memaksa!.

bita yang melihat telatennya Marcel menyuapinya membuat hatinya kian berdebar.

"Kenapa berhenti bit? Udah kenyang ya?" Bita hanya mengangguk dan Marcel segera menaruh piring tadi dan mengambil susu coklat yang dibuat Siska tadi.

Marcel menyodorkan segelas susu itu dan diterima oleh bita dengan tangan yang bergetar. Kalau boleh bita jujur dia masih sangat mencintai suaminya tapi dirinya gengsi mengucapkan nya langsung.

Setelah bita meminum susunya sampai tandas akhirnya dia kembali menatap Marcel yang sedari tadi menatap kearah nya. Makin meningkatkan denyut jantung bita. Wajahnya saja mirip tomat.

"Shit! Ngapain ditatap sih?" Omel bita dalam hati.

"Bit!" Panggil Marcel.

"Em?"

"Kamu kok merah pipinya?" Tanya Marcel dengan nada menggoda.

"Ah_apa?_ enggak tuh!" Ucap bita dan membuang tatapannya kesamping.

"Kamu merah loh?" Ucap Marcel lagi!.

"Enggak cel. Aku_aku mau ke kamar mandi dulu!" Ucap bita dan melesat begitu saja ke kamar mandi!"

M

arcel hanya menahan senyum melihat tingkah bita.

"Hmm. Aku suka tingkah kamu mulai melunak dengan ku bit. Aku janji akan berusaha menjadi suami yang baik buat kamu dan menjadi calon ayah yang baik buat anak kita!." Gumam Marcel dan merebahkan dirinya di kasur besar milik bita.

...

p

agi harinya.

Bita yang semalam mendapati Marcel tertidur pulas di kasurnya hanya bisa pasrah dan membiarkan pria itu tertidur. Dirinya yang juga lelah seharian memikirkan hal yang tidak-tidak akhirnya ikut membaringkan dirinya disamping Marcel Dengan guling sebagai sekat.

Saat Marcel terbangun dia harus terkejut dengan secarik kertas yang menuliskan sesuatu terletak di dekat bantal.

"Pagi Marcel. Maaf kalau kamu harus tertidur di kamarku tanpa menerima maaf dariku. Tapi aku akan memberikan kamu kesempatan untuk berubah. Walaupun maaf ku belum bisa ku berikan. 

Aku harap kamu memaklumi itu. Oh ya. Aku udah suruh bibi untuk masakin kamu. Aku harus kesuatu tempat dengan Fany. Kalau kamu mau pulang silahkan minta antar pak supir. Aku sepertinya akan pulang malam.

Marcel membuang nafas lega karena bita masih bisa memberikan dirinya kesempatan untuk berubah tapi dengan satu syarat bahwa maaf dari bita  Belum bisa ia dapatkan.

"Aku gak masalah bit kalau kamu belum bisa memaafkan aku. Tapi aku akan berusaha menjadi yang lebih baik lagi untuk kamu dan calon anak kita!" Gumam Marcel sambil tersenyum menatap secarik kertas tadi.

Lucu!.

"Den Marcel?" Tanya bibi disana!

"Iya saya. Kenapa bi?"

"Ini makanan buatan non bita. Katanya sih buat den makanya gak usah kasih tahu kalau non bita yang masak" ujar bibi dan segera menaruh nampan nya.

Bibi ati yang sadar akan ucapan nya barusan segera menunduk dan menutup mulutnya karena keceplosan.

Marcel hanya tersenyum dan membiarkan bibi ati terdiam ditempatnya.

"Jujur sekali bi. Yaudah tidak apa-apa saya harus mandi dulu untuk kekantor." Ujar Marcel dan masuk ke kamar mandi.

Soal baju kantornya dia sudah memberi tahu Vano untuk mengantarkan nya walaupun sempat debat dengan pria itu.

.