Lilia menatap kosong ke arah David pergi, sampai tiba-tiba dia terkejut ketika merasakan sebuah tangan mengusap pipinya. Dia terlonjak dan segera menoleh ke sampingnya. Matanya bertemu pandang dengan mata biru gelap Jean yang dipenuhi kekhawatiran.
"Apa yang kamu pikirkan terus sejak tadi?" Tanya Jean dengan suara rendah. Meskipun dia terus mengobrol dengan David di sepanjang jalan, dia tidak mengabaikan gerak-gerik wanita yang ada di sampingnya ini.
Lilia membeku sesaat. Kemudian dia perlahan berbalik menghadap pria itu. Setelah menarik napas beberapa kali, Lilia menertawakan dirinya sendiri dan berkata, "Ini bukan masalah besar. Hanya saja…aku tiba-tiba menemukan bahwa aku bukanlah diriku dari awal sampai akhir."
Jean mengerutkan kening sambil berusaha mencerna perkataan Lilia. Kata-kata itu sangat membingungkan dan tidak memiliki arti yang dalam.