Chereads / Oh Baby (Romance) / Chapter 47 - Bab 47

Chapter 47 - Bab 47

Vote sebelum membaca😘😘😘

.

.

"Hei, ayolah, Sophie, ini hampir siang."

Kening Sophia berkerut, dia membalikan posisi badannya membelakangi seseorang yang mencoba membangunkannya. Terdengar suara desahan beberapa detik sebelum Sophia merasakan ranjang bergoyang menandakan seseorang naik ke atasnya. Dan untuk yang kesekian kalinya, dia merasakan tangan membelai pipinya sebelum mengguncangkan pelan tubuhnya. Kata-kata itu kembali terdengar. "Buka matamu, Sophie, tidak baik jika tidur terus menerus."

Sophia mengerucutkan bibirnya dan memejamkan matanya semakin rapat. Hingga dia merasakan seseorang mencium bibirnya, baru Sophia membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah mata biru safir milik Edmund. "Aku masih ngantuk, Ed."

"Kau harus bangun, ini sudah lebih dari jam biasanya."

"Aku mabuk semalam," ucap Sophia menutup kepalanya dengan selimut.

"Ya, kau mabuk karena terlalu banyak makan. Ayolah, cepat bangun, aku tidak ingin bayiku malas." Edmund menarik paksa selimut itu hingga terbuang ke belakangnya, dia tersenyum puas saat melihat Sophia yang memajukan bibirnya kesar sambil bangkit duduk. Wajahnya tampak kacau, matanya sembab akibat kebanyakan tidur. Bagaimana tidak, Sophia tidur setelah makan banyak di pesawat, dirinya bahkan tidak sadar ketika Edmund gendong ke dalam mobil untuk menuju ke dalam hotel. Dia baru tersadar saat rasa mual merasukinya, Sophia muntah beberapa kali sebelum tertidur lagi. Istrinya itu bahkan enggan mengganti pakaiannya, hingga akhirnya Edmund sendiri yang harus mengganti pakaian Sophia dengan susah payah.

"Ayolah, banyak hal yang harus kita lakukan," ucap Edmund menggendong Sophia dan mendudukannya di atas westafel. Perempuan yang telah sadar sepenuhnya itu mendorong dada Edmund sebelum turun dari atas sana.

"Apa aku perlu memandikanmu?"

Mata Sophia melotot. "Tidak, pergilah," ucapnya kembali mendorong suaminya hingga dia berada di ambang pintu kamar mandi.

"Aku akan jogging sebentar, kau bisa pesan makanan apa pun yang kau suka."

"Jogging? Bukankah kau bilang ini sudah siang?"

Edmund tertawa sambil memperlihatkan wajah ragu. "Ya, tidak terlalu siang," ucapnya mengusap kepala Sophia sebelum keluar kamar itu. Istrinya mendengus kesal sebelum membersihkan diri, Sophia mengadahkan kepalanya membiarkan air membasahi tubuhnya, dia tersenyun saat mengingat kembali bagaimana Edmund bersikap manis padanya.

Sophia mengeringkan rambutnya setelah selesai berpakaian, dia berjalan ke atah balkon dan langsung disuguhkan pemandangan pantai yang sudah penuh dengan orang-orang. Sophia menggeleng tidak percaya, tempat dirinya bermalam begitu dekat dengan pantai, bahkan kamar yang ditempatinya itu berada di lantai dua hingga dirinya bisa dengan jelas memandang pantai.

Kening Sophia berkerut saat melihat sosok yang dikenalnya sedang berbicara dengan seorang wanita berbikini merah. Tangan Sophia mengepal saat melihat wanita itu tertawa lalu mengusap dada suaminya beberapa detik. Sebelum kejadian itu terus berlanjut, Sophia memanggil suaminya. "Edmund!" Teriaknya hingga mengalihkan pandangan keduanya. Sophia sengaja memegang perutnya yang sudah menonjol hingga membuat ekspresi wajah wanita itu tidak terbaca.

Segera setelah Edmund meninggalkan wanita itu, Sophia masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kaca penghubung balkon dan kamar tidur. Dia mendengus kesal sebelum membereskan tempat tidurnya yang berantakan. Sophia sangat kesal, bahkan saat Edmund masuk ke dalam dia tetap memasang raut wajah kesalnya.

"Ada apa? Kau ingin sesuatu?"

Sophia menoleh tidak percaya pada Edmund. "Itu yang kau ucapkan setelah berbincang dengan wanita seksi berbikini merah?" Sophia kembali melanjutkan melipat selimutnya.

"Astaga kau cemburu," ucap Edmund disertai kekehan.

Sophia menggeleng. "Tidak, aku tidak cemburu."

"Ya, kau cemburu karena kau mencintaiku."

Sophia menjerit saat Edmund menariknya lalu membantingnya pelan ke atas ranjang.

"Edmund."

Pria itu naik ke atas ranjang dan menindih Sophia, dia menyangga tubuhnya agar tubuhnya tidak menghimpit perut istrinya. "Well, dicintai lebih menyenangkan," ucapnya sebelum memberikan ciuman pada Sophia.

---

Ig : @alzena2108