Chereads / D I L E M A / Chapter 65 - Bertemu Lagi

Chapter 65 - Bertemu Lagi

Selama beberapa bulan Syifa kerja dari rumah sekaligus membantu persiapan pernikahan sang adik yang kini tinggal beberapa minggu. Anehnya Hali tidak pernah menghubungi semenjak surat undangan beredar.

Sebenarnya Syifa tidak masalah toh baik juga agar bisa melupakan perasaan terhadap bosnya itu tapi dia tak menampik jika rindu berat kepada Hali.

Syifa sangat berharap jika pria yang dicintainya itu akan datang. Setidaknya hanya untuk menyapa dan berbasa-basi. "WAA!!" jeritan calon saudara ipar kontan membuat Syifa terkejut bukan main.

Dia lantas memandang Axelle yang tertawa seraya mengelus dada. Sepasang matanya menunjukkan kemarahan. "Sialan," desis Syifa pelan.

"Maaf, maaf tapi aku lihat kau melamun dari tadi. Lagi memikirkan Hali?" Syifa memasang wajah sebal, wanita itu masih jengkel dengan aksi Axelle.

"Ayolah jangan cemberut begitu saudara ipar, maafkan aku," pinta pria itu. Namun Syifa terlanjur marah dan memilih untuk tidak menanggapi.

"Kalau soal Hali tenang saja dia pasti akan datang kok." Syifa melirik ke arah Axelle. Kenapa dia bisa sangat yakin?

Sekali lagi Syifa tak angkat suara. Lebih baik menyelesaikan pekerjaannya yang penting ketimbang meladeni Axelle. Sekarang pria itu menghampiri Rey dan bermain dengannya.

Datanglah Tiara mendekat pada Syifa. "Syifa ayo lihat baju pengantinnya sudah datang," Tiara memberi tahu.

Syifa dan Tiara kemudian berjalan ke ruang tamu di mana Nani juga Abigail berada di sana. Mereka tampak asyik memperhatikan baju pengantin yang cantik itu.

"Ibu, apa itu baju pengantinnya?" tanya Tiara.

"Iya, cantik bukan? Pilihan butik calon Ibu Mertuamu memang bagus," puji Nani sembari melirik pada Abigail.

"Ah jangan terlalu berlebihan. Ibumu juga ambil bagian dalam merancang busana ini, aku juga kaget karena ternyata Ibumu memiliki bakat terpendam. Bagaimana jika nanti kau buat butik? Dijamin pasti laku," Abigail memberi usulan.

"Benarkah?"

Nani dan Abigail kemudian terlibat dalam percakapan yang lebih dalam sementara Tiara sibuk dengan baju pengantinnya.

"Syifa lihat ini." Syifa menoleh dan terpaku pada dua baju yang sama.

"Tiara apa kau membuat baju itu untukku?"

"Ya, kau tidak suka?" Tiara balik bertanya.

"Lalu bagaimana caranya orang-orang akan mengenali kita? Aku tidak mau ya para tamu undangan salah orang." Saudara kembarnya itu lantas tertawa.

"Tidak akan ada yang salah kok nanti pas pernikahan aku pakai penghias kepala sementara kau tidak, sudah jangan khawatir." Pada akhirnya Syifa diam namun perasaannya tidak enak.

❤❤❤❤

Yah akhirnya kegelisahan Syifa terbukti saat hari besar itu tiba. Ternyata bukan hanya Tiara dan dia saja yang bajunya sama tapi Axelle juga.

Wajah Axelle yang ceria terus tertuju pada Syifa. Sementara wanita itu memanglah diam tapi dalam hati mengomel terus.

"Ibu, apa sudah tidak ada baju lain?" tanya Syifa kepada Nani yang masih didandani.

"Tidak ada," balas Nani tenang.

"Ibu aku tidak apa-apa jika aku satu seragam dengan Tiara tapi aku tidak mau satu seragam dengan Axelle!" Syifa menyahut dengan setengah berteriak.

"Kamu sudah cantik kok dengan pakaian itu lagi pula kamu hargai Tiara, dia sudah pesankan baju buat kamu dari jauh-jauh hari masa kamu dengan entengnya ingin ganti baju. Kalau Tiara tahu dia pasti akan kecewa lalu Tiara akan-"

"Iya, iya aku mengerti." Syifa kemudian berjalan ke sana kemari di ruangan tersebut. Dia sebenarnya bosan tetapi dirinya malu untuk keluar.

"Hei!" panggillan Axelle sontak membuat Syifa menaruh atensi padanya.

"Ayo keluar, tamumu sudah datang." kening Syifa mengerut. Setahunya dia tak menunggu seseorang. Axelle tidak banyak bicara dan dengan cepat pergi.

Syifa pun memilih mengikuti dari belakang. Wanita itu terkejut melihat sosok pria yang amat dikenal. Sekarang si pria tengah berbincang bersama Axelle namun mendadak raut wajahnya berubah ketika mata mereka saling beradu.

"Hali," sapa Syifa dengan senyum tipis. Jujur hatinya tak kuat namun dengan mencoba kuat dia lalu berjalan mendekat.

Dari jarak itu dia bisa meneliti wajah milik Hali cukup lama. Tidak ada perubahan malah cukup tampan ditambah dengan mata sayunya. "Eh aku pergi dulu ya," pamit Axelle.

Syifa tidak bisa menahannya selain memandang punggung Axelle yang menjauh. Dalam hati ia menggerutu kesal. Tapi Ayah dari Rey itu memang tak tahu menahu antara dia dan Hali.

"Bagaimana kabarmu?" pertanyaan Hali cukup mengagetkan Syifa.

"Cukup baik, kalau kau?"

"Baik juga. Di mana Rey? Kok aku tak melihatnya?"

"Dia bersama Kakek dan Neneknya, apa kau ingin bertemu dengan dia?" Syifa balik bertanya.

"Iya tapi lain kali saja ... Aku pun mau bertemu denganmu."

"Baiklah. Kau mau membicarakan apa?" mendadak ekspresi Hali kaku. Pria itu berusaha agar bersuara namun sebelum sempat mengatakan sesuatu Rey tiba-tiba datang.

"Bunda!" Syifa kemudian menoleh. Anak dan Ibu itu berbicara sebentar namun Rey menyadari kehadiran Hali dan sekedar menyapa.

Anak kecil itu kemudian meminta Syifa agar mengikutinya sebab acara akan dimulai sebentar lagi. Syifa tak punya pilihan lain, pada akhirnya dia meninggalkan Hali sendirian.

Untuk sesaat Syifa bisa melihat sorot mata sang bos. Dia terlihat sangat sedih dan tatapan lurus kepadanya? Apa-apaan itu?

"Tante Bunda ada di sini," ujar Rey seraya menarik Syifa masuk ke dalam ruangan pengantin wanita.

Tiara menoleh sembari terus tersenyum. Dirinya sangatlah cantik dengan kebaya berwarna putih dengan dandanan yang tidak terlalu tebal.

Syifa kagum sekaligus kaget. Kenapa saudara kembarnya itu tak mengenakan kebaya berwarna krem muda.

"Maaf aku mengganti baju pengantinnya tapi Axelle tak mau kita berseragam sama. Tidak apa-apa, kan?"

"Tidak apa-apa kok justru aku merasa lega karena para tamu undangan takkan salah paham," balas Syifa. Dia lega sekali.

Tiara tersenyum sebentar dan tiba-tiba muram. Dia lalu memeluk Syifa erat. "Terima kasih karena jika bukan kamu aku tidak akan seperti ini. Maaf kalau aku belum bisa membalas segalanya," balas Tiara lirih.

"Stt .... Tidak apa-apa, aku juga tidak meminta balasan dari kamu. Cukup kamu bahagia ok?" Tiara mengangguk dalam pelukan. Tepat setelah melerai pelukan, Nani datang dan meminta mereka untuk bergabung. Akad nikah akan dimulai.

❤❤❤❤

Bab selanjutnya adalah bab terakhir. Thanks

See you in the next part!! Bye!!