Chereads / D I L E M A / Chapter 49 - Rasa Kesepian

Chapter 49 - Rasa Kesepian

"Jadi Rey, apa kau mau pergi bersama Ayah?" tanya Axelle sekali lagi pada anak kandungnya. Anak kecil itu memalingkan pandangan dari Syifa dan tertuju pada Ayahnya.

Dia terlihat berpikir sebentar kemudian menjawab, "Ya Ayah Ley mau ikut Ayah!" Axelle tersenyum lebar, dalam hati pria itu bersorak gembira.

Hali menepuk jidatnya sendiri karena Syifa bisa-bisanya luluh pada anaknya sendiri sementara Ibu angkat Rey itu menggerutu sebab kebodohannya sendiri.

"Nah setelah makan Ayah akan temani Rey untuk bersiap-siap, bagaimana?" tawar Axelle senantiasa dengan memperlihatkan senyum manisnya. Rey mengangguk sebagai tanggapan atas pertanyaan Ayahnya itu.

Hali yang merasa tak beres menarik perhatian Axelle dengan berisyarat. Dimintanya agar Axelle mengikut ke suatu tempat dan lelaki itu mengiyakan.

"Kenapa kau memintaku untuk ke sini?"

"Apa yang kau buat dari tadi? Kenapa kau berbohong sama Rey kalau nanti Syifa menyusul?" kening Axelle mengerut bersamaan memasang tampang heran ke arah Hali.

"Tentu saja supaya Rey bisa ikut denganku, kalau aku tak memiliki alasan yang bagus nanti anak itu tak akan mau ke Indonesia," jawab Axelle dengan begitu santai.

"Tapi yang kau lakukan itu tak baik! Kau sudah menipu Rey!" tekan Hali sekali lagi agar Axelle tahu akan kesalahannya.

"Eh di bagian mana aku menipu Rey?"

"Saat kau mengatakan kalau Syifa akan menyusul!" hampir saja Hali berteriak hendak mengikuti amarah namun karena dia menyadari mereka berada di apartemen Syifa dan Rey, dengan sengaja Hali menurunkan nada suaranya.

Axelle tertawa ketimbang sadar akan perbuatannya dan malah menepuk kedua pundak Hali. "Itu sebabnya aku meminta kau berjanji agar membantuku, ingat apa yang aku janjikan kau harus menepatinya,"

"Apa maksudmu?" tanya Hali tak mengerti.

"Ya ampun Hali, aku sudah berjanji pada Rey kalau Syifa akan menyusul dan kau yang akan menepatinya. Buat Syifa agar menyusul Rey ke Indonesia, paham?" mulanya Hali tetap memasang wajah heran namun setelah menelaah ucapan Axelle, dia kaget.

"Oh jadi itu sebabnya kau minta aku membantumu kalau begini sih aku-"

"Eh, kau sudah janji dan ingat janji adalah hutang. Kau sudah mengiyakan artinya harus tepati janji itu mengerti," potong Axelle. Muncul seringai puas dari pria itu, senang karena Hali tak menyadari jika dirinya sedang dijebak.

"Iya tapi-"

"Sedang apa kalian ada di sini?" tanya Syifa menyela pembicaraan antara Hali dan Axelle.

"Oh ya aku mau bicara sama Ayah tersayangnya anakku, kau kenapa bilang sama Rey kalau aku mau menyusul?" lanjutnya sambil bercakak pinggang sekaligus melihat sengit ke salah seorang dari mereka.

"Yah aku cuma bilang begitu supaya dia mau pergi bersamaku," kilah Axelle. Tatapannya melihat ke arah lain tak mau melihat Syifa dan hal itu jelas menandakan bahwa dia tengah berbohong.

"Tetap saja kau memberikan Rey harapan palsu, pokoknya aku tak mau tahu kau harus bertanggung jawab akan ucapanmu."

"Iya, iya cerewet sekali,"celetuk Axelle kesal. Belum sempat melirik pada Syifa, mendadak kerahnya ditarik sangat kencang alhasil Axelle langsung melihat tatapan tajam milik Syifa.

"Kau mau cari mati?!" kata wanita itu. Mungkin suara Syifa memanglah tidak keras tetapi baik Axelle dan Hali bisa merasakan hawa yang kurang enak dari Syifa.

"Kalian berdua sudah hentikan, lebih baik kita habiskan sarapan kita." Hali lantas memisahkan Syifa dengan menarik lengan sekretarisnya agar melepas kerah milik Axelle dan begitu tangannya bebas, Hali segera menghalangi Syifa untuk tak mencakar Axelle memakai tubuhnya sendiri.

Rey tampak anteng saja kala melihat Hali dan Syifa datang menghampiri di meja makan. Dia kemudian berbicara ketika dua orang itu telah duduk. "Bunda malah sama Ayah Ley ya?" tanya Rey polos.

"Rey makanlah jangan ajak dulu Bunda bicara, dia lagi emosi," sahut Hali namun Rey langsung menceletuk, "Bunda malah soal Ley mau pelgi sama Ayah Ley, bilang aja kok Ley tulutin semua yang Bunda mau!"

Dengan tergesa Axelle berjalan mendekat pada Rey dan mencoba menginterupsi anak kandungnya. "Rey, kamu sudah bilang mau ikut dengan Ayah kenapa tiba-tiba Rey—"

"Ssstt ...." desis Rey memotong pembicaraan Axelle. Jemari telunjuknya ditempatkan ke bibir mengisyaratkan agar Ayahnya itu diam.

Rey kemudian beralih pada Syifa. "Ayo Bunda bilang saja!" binar mata Rey hendak mencoba menghipnotis Syifa lagi. Sementara wanita itu melihat ke arah lain di mana Axelle menggelengkan kepala tanda tak ingin kalau Syifa mengacau rencana yang sudah dipikirkan baik-baik.

Jujur karena hal itu Syifa merasa pusing. Dia lalu menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Semua itu dilakukan supaya mendapat ketenangan dan tentunya bisa membuatnya memberikan jawaban yang pas.

"Rey," ucap Syifa lembut. Anak angkatnya itu kemudian melihat pada Syifa.

"Rey kenapa tiba-tiba berubah pikiran? Rey tak suka ke Indonesia bareng Ayah Rey?" tanya wanita itu. Rey kontan menggeleng.

"Ley suka kok baleng Ayah tapi Ley takut ... Takut kalau nanti Bunda kesepian nggak ada Ley," jawab Rey. Syifa beserta Hali dan Axelle terpaku mendengar ungkapan polos dari anak kecil itu.

Takut kesepian ya?

"Rey ayo kemari sama Bunda." Rey langsung patuh dengan turun di kursinya dan duduk di samping Syifa. Wanita itu lalu menepuk kepala milik anak angkatnya seraya memasang senyuman.

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan Bunda tapi Bunda baik-baik saja kok. Tiap hari Bunda akan selalu hubungi Rey jadi Bunda tak akan kesepian," kata Syifa. Dia kemudian mendekat pada Rey dan berbisik pelan, "Toh di sini ada bos Bunda juga yang bisa Bunda goda jadi jangan cemas ok?"

Lirikan mata Syifa tertuju pada Hali sekarang. Senyuman jahil yang muncul entah kenapa membuat pria itu merasa ada yang tak beres. "Bunda janji, kan soal susulin Ley?"

Untuk sementara Syifa terdiam, senyumnya memudar begitu saja melihat Rey sangat berharap. Dalam hati dia mengutuk Axelle yang sudah berbohong tapi jika dia tak membenarkan maka Rey tidak akan mau pergi. "Iya Bunda berjanji," balas Syifa.

Tindakannya ini cuma semata-mata mau membantu Axelle sekalian Syifa ingin menghapus kesalahan yang telah diperbuatnya yaitu berusaha memisahkan Rey dari Ayahnya sendiri.

❤❤❤❤

See you in the next part!! Bye!!