Chereads / ReBirth48 / Chapter 52 - [Arc 2] Chapter 9.2-(40.2) : Pertempuran yang sebenarnya telah di mulai

Chapter 52 - [Arc 2] Chapter 9.2-(40.2) : Pertempuran yang sebenarnya telah di mulai

ReBirth 48

Chapter 9.2-(40.2) : Pertempuran yang sebenarnya telah di mulai

Setelah beristirahat bersama dengan Fela, Shin berdiri dari duduknya di atas pohon.

Shin menatap ke depan, ke arah para tahanan yang mulai maju secara semangat bersamaan dengan senjata-senjata canggih mereka. Bahkan ada yang membawa motor terbang atau mobil tempur.

Dari belakangnya, tiba-tiba saja tubuh Fela bercahaya. Fela lalu seperti mengambil sesuatu dari dalam dadanya. Sebuah kotak hitam keluar, terbang ke depan lalu dengan cepat kembali menabrak tubuh Fela.

Tanpa jeda, seluruh bagian depan tubuh Fela terselimuti oleh armor suit yang lalu bergerak dan menyelimuti seluruh tubuh Fela.

"Shin, apakah ini tak apa? Membiarkanku yang memakai suit armor ini?" tanya Fela yang meregangkan kedua telapak tangannya dan melihat-lihat suit armor tersebut.

"Bukankah sudah ku bilang? Aku tak memerlukannya, kita juga masih memiliki 1 kartu as terakhir," jawab Shin yang lalu menaruh kedua tangannya di pundak Fela.

Ngiiiing!

Jeduuaarr!

Leser yang di tembakan oleh si raja laut lewat di sisi kanan Shin, hampir saja mengenai pohon di mana Shin berada. Shin lalu berbalik dan melihat bahwa semua orang sedang bertempur. Tembakan api, sihir, roket, dan semua serangan jarak dekat jarak para tahanan terus di arahkan ke si raja laut.

Raja laut yang mulai tergores, marah dan tiba-tiba saja dari dalam laut. Muncul 8 pedang berwarna hitam ungu, pedang-pedamg itu melayang di kanan 4 buah dan di kiri 4 buah.

Saat si raja laut mebebas kedepan dengan menggunakan tangannya yang tajam, ke empat pedang itu mengikuti jalur serangannya yang membuatnya semakin mengerikan.

Tak lama, semua tahanan pun sampai di tempat pertempuran. Orang-orang yang paling kuat langsung menggunakan teknik mereka masing-masing. Ada yang membesarkan tubuh dan ada juga yang tiba-tiba saja di atas tubuhnya muncul sebuah pedang cahaya yang sangat besar.

Shin menggerakkan kepalanya ke arah depan, memerintahkan Fela untuk maju. Satu-satunya orang yang menggunakan suit armor langsung terbang dengan sangat cepat ke arah monster itu dan menembakinya dengan leser.

"Yah, mari kita dapatkan beberapa skill dulu," gumam Shin yang lalu loncat dari atas pohon.

Saat jatuh, berapa monster bawahan raja laut meliriknya. Shin tersenyum lalu mengangkat kedua tangannya, ia dengan senang hati menerima serangan dari para monster bawahan itu.

Ngiiiing!

Belasan leser langsung di tembakkan ke arah Shin.

Bruuaarr!

Asap membumbung tinggi dan menghalangi pandangan, Shin yang di dalamnya hanya membersihkan bajunya.

"Humh, penggabungan tubuh api, tubuh beku, tubuh batu, dan tubuh kuat cukup menarik juga. Tapi ini tak sampai 1/4 kekuatan armor senjata tombak milikku," gumam Shin yang melihat tubuhnya tak tergores sedikitpun.

Melihat shin tak tergores. Para monster itu langsung menembakkan Shin dengan leser lebih banyak dan lebih cepat kali.

Duar!

Duar!

Duar!

Asap yang mengambang ke sekitar lebih banyak dari yang tadi, suasana sunyi. Sampai tiba-tiba saja ....

Ngiiing!

Jeduar!

Shin menembakkan leser ke arah salah satu monster.

[>> ›Sistem‹ <<]

Skill, -Tembakan leser- telah di dapatkan.

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

Shin hanya menatap ke depan sambil mengangkat salah satu ujung bibirnya. Tiba-tiba saja ujung jari telunjuk kanan Shin mengumpulkan bola api dan ujung kiri Shin mengumpulkan bola es. Dan Shin lalu menembakan skill tersebut dengan skill leser secara bersamaan ke sekitar berkali-kali.

Duar!

Duar!

Duar!

[>> ›Sistem‹ <<]

Skill -Tembakan leser- telah di gabungkan dengan skill -Tembakan bola api- dan -Tembakan bola Es- yang menjadi skill -Tembakan leser- pembeku dan penghancur-

Kini tembakan leser tangan kanan tuan akan memberikan daya hancur yang lebih kuat, lalu membekukan orang tersebut. Dan tembakan leser tangan kiri tuan akan memberikan daya serang yang lebih kuat lalu meledakkan target tembakkan.

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

"Heh, menarik."

Shin dengan santai menembaki semua monster di sekitar. Monster-monster itu membeku lalu hancur meledak saat tembakan kedua mengenainya.

Shin lalu meniup ujung jarinya saat semua daerah sekitarnya sudah hancur.

Namun, saat Shin yang sedang bersenang-senang. Angin di sekitar langsung berhembus dengan kencang ke arah pusat pertempuran.

Tak lama kemudian, ia melihat daun-daun pohon bergerak memutar lalu pergi menusuk setiap tubuh raja laut itu. Raja laut lalu berteriak dan membalikan semua daun itu ke arah para tahanan. Yang mengendalikan dedaunan itu langsung mengatur semua daun itu membentuk sebuah pedang besar di atasnya. Sama seperti pedang cahaya.

Si raja laut tampak sangat marah, ia berteriak dengan sangat kuat yang kekuatannya bahkan bisa menerbangkan orang-orang. Tak lama kemudian, sebuah sayap muncul di pundaknya sambil aura berwarna hitam menyelimuti tubuhnya.

Ke 8 pedang itu lalu terbang ke depannya, tak lama kemudian pedang itu seperti mengumpulkan energi. Dan langsung menembakkan leser yang bahkan lebih kuat dari semua leser yang ada.

Ziiing!

Tembakan leser itu dengan cepat bergerak memutar lalu ke atas dan kembali ke jalur utama. Tembakannya terus menerus menghancurkan ujung pulau.

Shin saat ini hanya terus melompat ke atas ke kiri dan ke kanan dari pohon ke pohon agar tak terkena leser tersebut. Namun, ada satu saat dimana Shin tak bisa menghindar lagi.

"Apakah, ini saatnya menggunakan skill tersebut?" Shin menyeringai.

Zabs!

Tubuhnya tiba-tiba saja berubah menjadi partikel-partikel berwarna biru saat leser tersebut mengenainya. Namun, tiba-tiba saja muncul 3 bayangan di sekitar Shin yang lalu dengan cepat partikel-partikel biru itu langsung bergerak masuk ke dalam bayangan.

Shin langsung muncul dimana ia memilih muncul dari 3 bayangan itu. Skill itu berlangsung sangat cepat, bahkan setengah detik juga tak ada. Ia lalu loncat dari satu pohon ke pohon dan berniat pergi ke puncak tertinggi pohon itu.

"Heh, penggabungan skill Dodge, evasion, langkah bayangan dan perfect dash sangat luar biasa ruapanya," gumam Shin yang terus loncat.

Shin berdiri di atas pohon setinggi 15m, menatap monster itu yang terus menghancurkan para tahanan dengan tembakan lesernya sambil ia terus menyerang dengan kedua pedang di tangannya.

"Hoy, hoy, hoy. Apakah kau yakin kita bisa mengalahkannya?" gumam Shin dengan tertawa ragu.

Craaasss!

Jeduar!

Terlihat orang yang mengendalikan pedang cahaya itu memantulkan serangan lesernya dan mengembalikannya ke arah monster itu, melihat itu. Reflek pedang daun dan orang yang membesarkan tubuhnya melakukan hal yang sama.

Melihat hal yang sama tak berhasil, ke 8 pedang itu lalu berkumpul dan membentuk lingkaran yang mendatar.

Lingkaran itu lalu turun, dan langsung menembakkan lesernya berputar. Semua tahanan yang tak sempat menggunakan perisai atau menghindar, tubuhnya langsung terbelah dua.

Monster itu lalu memukul tanah dengan dangat kuat, sebuah jalur hitam tersebar di atas tanah yang tak lama kemudian. Dari dalam tanah yang berada di jalur hitam itu, muncul air yang saat mengenai orang-orang langsung melelehkan mereka semua.

Monster itu kembali melayang sambil mengangkat ke 8 pedangnya kembali ke posisi awal. Ia lalu melirik ke orang yang badannya sama besar dengannya. Karena merasa itu adalah yang paling merepotkan saat ini, ia langsung melakukan dash kedepan dengan cepat.

Jduar!

Orang itu beradu dengan raksasa itu, namun tentu saja ini tidak akan imbang.

Ke 8 pedang monster itu lalu melayang dan warnanya berubah menjadi warna ungu. Monster itu langsung melakukan tebasan dengan cepat dan tidak bisa di tangkis olehnya, tangan orang itu putus satu namun ia berhasil melancarkan sebuah tendangan pada monster tersebut.

Monster itu langsung kembali maju dan melakukan serangan bertubi-tubi. Dibantu dengan pedang cahaya dan pedang daun membuat serangan monster itu bisa di tahan. Hingga akhirnya dengan tangan kanannya monster itu di pukul mundur.

"Baiklah, apakah ini saatnya akay beraksi?" gumam Shin yang langsung jatuh dari ketinggian.

Bersamaan dengan Shin yang lari menuju monster itu, belasan tahanan yang daritadi sudah merap mantra. Menancapkan tongkat sihir mereka ke tanah, dan ....

Duuaarrr!

Sebuah Rune sihir putih besar di tanah tercipta. Rune itu lalu mengeluarkan rantai- rantai yang mengikat semua bagian tubuh milik monster itu, begitu juga dengan semua pedangnya ikut terikat.

"Frost step, akar menjalar, akar berduri, duri-duri tajam," gumam Shin.

Tiba-tiba saja bagian bawah tubuh monster itu membeku, tak lama kemudian muncul akar-akar berduri yang langsung ikut mengikat monster itu. Di iringi dengan setiap tempat yang Shin lewati menembakkan sebuah duri tajam ke arah monster itu.

Semua tahanan maju dan melancarkan serangannya masing-masing, namun yang paling menarik perhatian disini adalah Shin. Pedangnya bercahaya begitu terang, sampai-sampai setiap gerakan yang ia hasilkan akan meninggalkanku bercak cahaya.

Fela lalu muncul dan membekukan kedua sayap monster itu, Shin lalu menebas dengan sangat cepat kedua kaki monster itu. Dan tanpa jeda, Shin langsung loncat ke atas mengarah ke kedua sayap milik monster tersebut.

Dan duuaarrr!

Monster itu yang daritadi sudah kekalahan menghadapi seribu orang langsung terpojok.

Shin menghilang, dan melakukan tebasan bertubi-tubi dengan sangat cepat di tubuh monster itu. Begitu juga dengan Fela yang terus menembaki monster itu.

Namun, bagian yang paling mematikan baru saja di mulai. Monster itu tiba-tiba saja mengumpulkan semacam energi hitam di atas mulutnya yang menganga. Hingga cukup besar dan di tembakkan ke atas, saat di atas bola hitam besar itu pecah menjadi bola-bola kecil seukuran bola basket dan menyebar ke seluruh area sekitar.

Saat bola itu mengenai sesuatu, maka ia akan meledak dan menghanguskan 10 meter area di sekitarnya.

Dan ...

Duarr!

Duarr!

Duaarr!

Duaarrr!

Serangan tersebut sangat mematikan, bahkan sampai-sampai membunuh hampir semua tahanan yang ada. Perkiraan Shin bahkan tahanan yang tersisa tak sampai seratus.

Monster itu yang sudah mengerahkan tenaga terakhirnya, tertunduk lemas.

Di bawah, Shin yang bangun sambil merasa kesakitan di datangi oleh Fela.

"Shin, apa kau tak apa?" tanya Fela yang langsung membuka kepala suit armornya.

"Ugh, aku tak apa," balas Shin dengan santai.

"Tapi tangan kirimu ...."

Melihat tangan kiri Shin yang terpelintir tak karuan, Fela menatap dengan penuh khawatir. Shin lalu dengan santai menggunakan heal yang membuat tangannya kembali seperti semula.

"Haaah, haaah, haaah. Tak apa, selama bagian tubuhku tidak putus. Aku masih bisa menyembuhkannya," ucap Shin yang kelelahan. Serangan barusan benar-benar mematikan. Bahkan Shin saja sampai terluka parah, begitu juga dengan Fela yang sedang terbang. Tapi armor suitnya sampai rusak parah begitu.

Shin dengan mengumpulkan tenaganya, mengangkat tangannya ke depan. Pedang miliknya dengan cepat terbang ke arahnya.

"Baiklah, apakah ini saatnya kita mengakhirinya?" gumam Shin sambil tersenyum mengalirkan aura ke pedangnya.

Shin lalu loncat menuju ke kepala monster itu langsung, namun tiba-tiba saja ....

Duar!

Duar!

Duar!

Puluhan rocker di tembakkan ke arah Shin, bukan hanya itu bahkan banyak tembakan leser membolongi kaki dan tangan Shin. Hingga akhirnya sebuah tebasan pedang mengenai dadanya dan melukainya cukup dalam.

"Shiiin!" teriak Fela yang panik.

"Uck," deru Shin yang lalu jatuh dari ketinggian. Fela langsung maju dan menangkapnya.

"Hahahaha! Dengan begini, hadiahnya akan menjadi milikku!" teriak si Leader dengan wajah yang menjijikan.

Tampak pukuan robot canggih setinggi 2 meter mengikuti di belakangnya. Robot-robot itu secara perlahan membuka kamuflasenya dan mengungkapkan keberadaan mereka.

"Cih, bangsad. Sudah kuduga aku tak bisa mempercayai siapapun di sini," terus Shin yang lalu kembali batuk darah.

"Shin! Bertahanlah!" teriak Fela yang tampak panik dan langsung menggunakan berbagai sihir penyembuh padanya.

Drap

Drap

Langkah robot besar itu mendekat ke arah Shin, di atas robot itu tampak si leader yang menatap Shin dengan wajah lebih mengganggu daripada yang sebelumnya.

"Heh, terima kasih atas kerja samanya. Shin. Dan selamat tinggal!" ucapnya yang mencoba menginjak Shin.

"Kau sialan!" seru Fela dengan wajah marah dan langsung membawa tubuh Shin terbang pergi.

Dengan santai, si leader membiarkan dia agak pergi lebih jauh dulu. Hingga dia langsung menembakkan leser dan roket peledak yang sangat kuat ke arah Fela.

Dan ....

Duaaarr!!

Armor suit Fela meledak dan tak menyisakan sedikitpun. Leader itu menyeringai.

Beruntung, Fela yang pintar membiarkan armor suitnya terbang secara otomatis. Sedangkan dia saat ini sedang bersembunyi di belakang pohon besar yang sudah roboh sambil memasang skill menghilang.

"Baiklah, sekarang saatnya menyelesaikan ini semua," terusnya yang langsung menembakkan ratusan roket dan leser. Sesaat kemudian ia juga terbang menggunakan armor suitnya.

Tak lama kemudian, ia mengeluarkan aura di pedangnya yang membuat pedangnya terlihat sangat besar. Leader itu langsung menebas kepala monster itu. Kepalanya langsung terjatuh ke tanah, dan secara cepat tubuh monster itu langsung mematung dan berubah menjadi batu.

"Misi selesai, terhadap semua tahanan yang tersisa! Kalian semua harus mengakui bahwa aku adalah orang yang membunuh si raja laut. Jika tidak ingin, maka kalian akan mati di sini," seru si leader dengan kuat. Semua tahanan yang sudah terluka, tak memiliki pilihan selain iya.

Lagian, mereka juga tidak rugi. Semua poin yang mereka dapatkan akan mengurangi tahanan mereka atau bahkan membebaskan mereka. Terlebih, mereka juga mendapatkan wanita.

Para tahanan lalu bergerak ke arah si leader. Bersamaan dengan itu, beberapa pesawat tiba-tiba saja muncul di atas pulau. Pesawat itu mendarat dan tak lama kemudian,muncullah orang-orang dari organisasi dunia bawah.

Tertera besar di lengan kiri baju setiap anggotanya, bahwa nama organisasi itu adalah 'InCore' yang terdiri atas i besar dan C besar.

Melihat mereka, hal tersebut langsung mengingatkan Fela akan reruntuhannya!

"Iya! Mungkin disana ada sesuatu yang bisa menyelamatkan Shin!" serunya yang langsung membekukan seluruh tubuh Shin agar ia tak kehabisan darah.

Dengan cepat Fela menuju reruntuhan sambil membawa tubuh Shin.

⟨Bersambung⟩

» Higashi «