Chapter 92 - 91. Tanpa Hadyan

Tasia mengamati satu per satu buku yang disimpan berjajar di sana. Ada sebuah buku yang mencuri perhatiannya dengan sampul yang terlihat masih cukup baru berwarna coklat tua. Tasia meraih buku itu dan membawanya ke atas sofa. Ia berbaring di sofa besar marun dan mulai membaca.

"Pangeran pemberontak yang berusaha menghancurkan salah satu kerajaan laut selatan." Baca Tasia. Ia mengangguk-angguk dengan menyibak menuju halaman selanjutnya. Sepertinya buku itu cukup menarik.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS