Chapter 75 - 74. Surat Botol

Waktu berlalu dengan begitu cepat. Tata masih duduk sendirian di meja yang sama sampai akhirnya mereka lulus. Ia tidak pernah melarang siapapun untuk duduk di sampingnya, namun tidak ada yang berani duduk di bangku bekas Tasia yang telah meninggal bunuh diri dan jasadnya tidak dapat ditemukan hingga detik ini.

***

Sebuah seragam putih abu-abu yang bersih namun lusuh. Tanda perjuangan seorang murid SMK selama tiga tahun. Kini benda itu tidaklah lagi bersih, namun penuh oleh coretan sana-sini yang berwarna-warni untuk membuat sebuah kenangan yang tidak akan terlupakan. Masa SMA adalah masa yang tak dapat terlupakan bagi seorang anak remaja. Bahkan kenangan mereka di saat ini, pasti akan selalu mereka kenang hingga tua nanti.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS