Chapter 48 - 47. Di Taman Itu

Taman itu begitu indah, dengan lampu-lampu gemerlap berukuran besar dan kecil. Namun yang ia butuhkan saat ini adalah Hadyan.

Ia mengedarkan pandangannya dan mendapati seorang pria berbalut atasan berwarna perak yang terbuka di bagian dapan dan celana sarung batik dan hiasan kepala emas, sedang berdiri di ujung balkon menghadap lautan luas itu.

Tasia segera menghampiri satu-satunya orang yang ada di dalam taman itu dengan tergesa-gesa meski terhambat oleh kain batik yang melilit kakinya.

"Maaf. Permisi, pak. Apakah anda tau dimana pangeran Hadyan berada?" Tanya Tasia masih melangkah mendekat.

"Tuan.. Bolehkah saya meminta tolong?" Tanya Tasia lagi, suaranya sedikit gemetar. Siapa yang tau bagaimana rupa wajah pria itu? Ia sudah siap pingsan jika ternyata pria itu memiliki wajah ikan kembung. Namun tidak ada yang lebih penting selain mencari keberadaan Hadyan.

Pria itu memutar tubuhnya, ia menatap Tasia dengan tatapan aneh "Kenapa bertanya padaku, putri?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS