Hadyan terkejut ketika tiba-tiba Tasia terbangun. Wanita itu pasti merasa terganggu karena Hadyan menggerecoki tidurnya.
"Apa kau tau apa yang aku alami?" Tanya Tasia tiba-tiba.
"Hem?" Hadyan melongo. Apa Tasia mengigau?
"Aku sudah melewati banyak hal.." Tasia mengalihkan pandangan kosongnya ke depan.
"Aku tau, Tasia.. Kau sudah berkorban banyak sekali untukku. Sepertinya mengucapkan terimakasih seribu kali tidak akan cukup untuk membalas apa yang telah kau berikan untukku." Jawab Hadyan pelan, lebih seperti sebuah bisikan.
Tasia menggeleng, lalu ia menoleh kepada sang raja, "Hadyan."
"Ya? Apa kau butuh sesuatu, hem?" Tanya Hadyan langsung.
"Kau adalah rumahku, kan?"
Kening Hadyan mengkerut "Maaf, tapi aku tidak mengerti apa maksudmu. Apa yang ingin kau coba katakan, Tasia?"
Tasia tidak menjawab pertanyaan Hadyan. Namun ia meminta sesuatu, "Apakah kau bisa memelukku sebentar, Hadyan?"