Hadyan tidak dapat merasakan halus lembutnya kulit Tasia saat mengusap punggungnya. Permukaan yang begitu senang ia elus dan cumbu itu sudah berubah menjadi sisik yang bergelombang. Tidak ada lagi rambut panjang yang bisa Hadyan sisir dengan jemarinya. Tidak ada lagi helaian rambut yang bisa ia selipkan di telinga wanita itu. Tasia benar-benar sudah berubah banyak. Ia tidak terlihat seperti manusia lagi.
"Tasia.." Panggil Hadyan pelan ketika sudah tidak merasakan adanya pergerakan mau pun isak tangis lagi di dalam pelukannya. "Tasia.. Apa kau sudah merasa lebih baik?" bisiknya dengan melepas pelukannya untuk mengintip wajah wanita itu.
"Engg.." Erangan pendek Tasia terdengar serak. Kedua matanya sudah tertutup rapat dengan sisa air mata yang membuat wajahnya sembab.