Selama ini, hanya keluarga Hadyan yang dapat mengembalikan kesadaran pria tu. Ia tidak bisa kembali dengan sendirinya. Tapi kejadian kemarin telah membuktikan bahwa sebenarnya Hadyan mampu.
Hadyan melangkah melewati kamar Tasia. Ia melihat wanita itu sedang terlelap. Memejamkan mata indahnya. Wajah lembut itu membuat Hadyan menggres senyum tanpa sadar. Hanya dengan melihat wajahnya saja sudah membuat hati Hadyan menghangat. Namun hati itu kemudian terasa nyeri saat melirik kondisi tubuh Tasia yang penuh dengan luka serius.
Tiba-tiba jemari Tasia bergerak, ia membuka kedua matanya. Secepat itu pula Hadyan langsung bergerak menyamping untuk bersembunyi di balik dinding. Jantungnya berdegub keras karena takut Tasia melihat dirinya. Hadyan khawatir, karena kejadian itu Tasia menjadi trauma sehingga takut jika bertemu dengan dirinya. Hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat kedua lutut Hadyan terasa lemas.