Chapter 197 - 196. Nostalgia

Tasia terbangun dari tidurnya dengan terkejut. Sepertinya Argani membuat ia pingsan dalam perjalanan tadi. Tasia cepat-cepat duduk dari tidurnya. Ia berada di atas ranjang empuk di dalam sebuah kamar dengan langit-langit goa yang terasa lembab. Ia mengenal kamar itu. Kamar yang sama dengan yang ia datangi saat masih kecil. Bedanya, kini furnitur di kamar tersebut sudah terlihat lusuh dan kotor. Tasia menyibak selimut yang menutupi kedua kakinya. Benar saja, kedua pergelangan kakinya sedang dirantai.

Tasia menarik-narik rantai tersebut hingga menimbulkan sedikit suara gemerincing.

"Dia mengaitkannya kemana?" Gumam Tasia berusaha mencari ujung rantai tersebut.

"Kau sudah bangun?" Tasia tersigap ketika menyadari Argani sudah berada di ambang pintu kamar sambil memperhatikan tingkahnya.

"Lepaskan aku!" Seru Tasia garang. Argani hanya tersenyum dan melangkah mendekat.

"Kau sudah berubah banyak. Tapi satu hal yang tidak berubah darimu. Keras kepala." Ucapnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS