"Ayah akan dinas ke luar kota." Jelas Renata di kamar Tasia.
Gadis itu mengangguk, sudah biasa sang ayah dinas ke luar kota bahkan luar pulau. Ia adalah dokter spesialis yang cukup terkenal dan banyak diandalkan di berbagai rumah sakit. Tasia sangat bangga memiliki ayah seperti Sony. "Nenek sudah sembuh, Bu?" tanya Tasia.
"Nenek masih dirawat. Tapi Tasia tidak perlu khawatir, nenek pasti sembuh."
"Aku mau minta maaf ke nenek. Karena tadi ada acara di sekolah.. jadinya aku tidak bisa ikut jenguk nenek." Ucap Tasia sambil menunduk sedih.
"Tidak apa-apa, sayang." Renata memeluknya hangat. Hatinya terasa sangat sakit. Ia bersedih memikirkan nasib putrinya dan ibunya yang sudah menunjukkan penyakit pikun parah. Semua beban itu terasa sangat berat bagi Renata.
"Tasia sayang.. Ibu mau minta tolong. Apa kau bisa menyimpankan ini?" Ia memberikan sebuah buku dengan sampul kulit coklat yang dililitkan tali kulit.
Tasia mengangguk "Ini apa, Bu?"