Hingga detik terakhir, kedua mata marah Argani masih menatap punggung Tasia yang berada di dalam gendongan Sony, yang ternyata adalah ayahnya. Argani sangat kecewa, hartanya sudah diambil dan kini ia malah ditangkap. Ia telah ditipu, dibodohi, dihianati. Selamanya ia akan membenci manusia.. Termasuk Anastasia. Ia akan membuat mereka merasakan penderitaan yang sama dengan yang ia rasakan.
Begitu Argani tersegel di dalam guci, mereka langsung membawa guci tersebut ke gunung yang berada di belakang desa rumah Mbah Krisno. Di tengah hutan yang sangat rindang itu, terdapat bangunan aneh berbentuk kubah yang adalah penjara untuk mengurung sosok pangeran siluman ular yang sangat kuat bernama Argani. Mbah Krisno meletakkan guci tersebut di dalam ruangan sempit dan pengap itu. Ia membacakan dan memasangkan segel-segel mantra untuk memperkuat kurungan tersebut.