Dewi Sri nampak bingung "Tidak ada satupun dari kami yang dapat melihat aura istimewa dari Anastasia. Bahkan kepekaannya sangat rendah dibandingkan manusia lainnya. Orang yang telah menutup aura tersebut pasti bukan orang sembarangan."
Tante Janet mengangguk "Benar, Dewi. Orang itu juga yang berhasil mengurung siluman yang mau menangkap Tasia. Meski begitu.. ayah Tasia juga turut berjasa dalam menangkap makhluk itu. Untuk menyegel kurungannya.. ia harus mengorbankan nyawanya sendiri.."
"APA?!" Kedua mata Tasia melotot besar.
Tante Janet mengusap air matanya yang mengalir perlahan. Membayangkan bagaimana ia kehilangan saudari kesayangannya, membuat luka lama yang sangat sakit itu kembali terbuka. Ia menarik nafas dalam untuk mejelaskan kenyataan mengerikan tersebut kepada sang keponakan. Tasia pasti sangat terpukul mendengar ini. Tapi situasi memaksanya untuk menceritakan kenyataan tersebut kepada Tasia. Ia mengangguk pelan, sambil membayangkan kejadian kala dulu.