"Tunggu.." Sela Marya. "Maaf, Tante. Kebetulan untuk pembicaraan ini agak sensitif, bersangkutan dengan Tasia. Apa kita bisa pindah ke ruangan yang lebih tertutup?" pintanya.
Tante Janet mengerut bingung, namun akhirnya tetap menuruti permintaan sahabat-sahabat almarhum keponakannya. Ia membawa mereka ke ruang keluarga yang sekaligus menjadi ruang TV yang cukup tertutup. Sebelumnya, mba yang tadi mengantar minuman ke ruangan bernuansa netral itu. Tante Janet dan Tata duduk di atas sofa. Sementara Marya dan Jordi duduk lesehan di hadapan sofa tersebut.
"Tante.. Ada satu hal yang.. kalau dipikirkan secara logika, tidak masuk akal sama sekali. Ini berhubungan dengan Tasia." Jelas Tata, membuka kembali topiknya.
Tante Janet menggeleng bingung "Maksudnya bagaimana, Tata?"