Marya melongo, dengan bibir bergincu merah marun yang ternganga lebar. Awalnya ia tidak percaya, namun apa yang diinfokan Tata membuatnya penasaran. Mau tidak mau, ia harus tetap datang. Karena, kisah Tasia yang dibawa kabur oleh pangeran siluman saja sudah diluar nalar manusia. Bahkan di depan matanya sendiri Hadyan berubah wujud menjadi ular raksasa dengan Tasia di dalam pelukannya. Hal itu terasa seperti mimpi yang tidak dapat dilupakan selamanya oleh Marya.
Saat ini Tata, Tasia, dan Dewi Sri berada di apartment elit milik Marya yang berada di pusat kota. Ia sudah sangat sukses sekarang. Mengembangkan bisnisnya sendiri hingga menjadi sebuah perusahaan yang cukup besar. Karena itu, akhirnya Mark menyerah untuk mengejar gadis sehebat Marya. Dengan standar setinggi itu, tidak ada lagi celah bagi Mark untuk bisa masuk. Lagipula saat itu cinta mereka bisa dibilang sekedar cinta monyet. Sekarang semua sudah berpikir lebih rasional.