Meskipun tidak mau ada kecanggungan di antara Tasia dan keluarganya, namun Hadyan tetap mengijinkan satu sosok untuk berbicara kepada permaisurinya. Sosok tersebut adalah Nara. Ya, Hadyan hanya mengijinkan Nara yang meminta maaf secara langsung kepada Tasia. Karena ia ingin gadis tersebut sekalian menjelaskan kepada Tasia, apa yang sebenarnya terjadi malam itu. Hadyan tau, pasti Tasia langsung berpikir bahwa dirinya menerima tawaran Nara untuk menjadi selirnya.
"Aku akan berusaha, Hadyan. Aku berjanji akan mengalahkan ketakutanku sendiri." Ucap Tasia, membuyarkan lamunan suaminya.
Hadyan menatap gadis itu dan mulai tertawa kecil dengan mengelusi punggung halusnya "Aku akan melihat apa yang bisa kau lakukan. Tentu saja aku akan membantu nanti."
Tasia menangkup kedua pipi Hadyan dan memberikanya sebuah kecupan sayang "Trimakasih, Hadyan. Trimakasih untuk segalanya.."
***