Sementara ciuman mereka semakin intens, Hadyan menggeser tubuh kecil Tasia untuk berbaring. Ia terus melancarkan lumatan mautnya dan menyudutkan gadis itu. Lama kelamaan, Hadyan beralih dari bibir, menuju leher Tasia yang terasa hangat dan lembut. Ia menjilati, mengulum kulitnya yang kenyal. Tasia merasa sadar tidak sadar atas apa yang dilakukan Hadyan. Namun ia dapat merasakan laki-laki itu tengah menggesekkan kejantanannya ke perut bawah Tasia yang masih tertutup kain kemben.