Tasia menatap tubuh Hadyan dengan seksama, selagi pria itu sibuk membersihkan dirinya.
"Kapan lukamu akan sembuh? Apa masih lama?" Tanya Tasia.
Hadyan mengangguk "Aku harus beristirahat."
"Kalau begitu istirahatlah.. Aku akan menemanimu disini. Sudah, hentikan menjilati wajahku terus." Tasia mendorog dada Hadyan menjauh. Ia meluruskan kedua kakinya. Lalu menepuk-nepuk pahanya sendiri. "Tidurlah di pangkuanku. Aku akan menjagamu sampai kau sembuh."
Hadyan tersenyum hangat, lalu ia menurut dengan merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha empuk Tasia sebagai penumpu kepala monsternya "Maaf, kau harus melihatku dalam kondisi seperti ini."
"Jangan dipikirkan. Sesungguhnya, aku merasa senang sekali-kali melihatmu lemah begini." Jawab Tasia. Biasanya ia yang selalu bergantung kepada Hadyan. Selalu Hadyan yang merawat dirinya. Pada kesempatan yang sangat jarang ini, Tasia ingin membuat Hadyan merasa nyaman, seperti yang selalu pria itu lakukan untuknya.