Jendral Aruna dan Nahkoda kapal menatap ngeri. Nasib permaisuri Anastasia dalam bahaya jika Raja Hadyan sampai menemukan gadis itu. Dengan kesadarannya yang menghilang, sudah pasti pria tersebut akan melukai siapapun yang ada di hadapannya, termasuk permaisurinya sendiri yang sangat ia cintai.
"Kita harus menghentikan baginda raja." Ucap jendral berniat berdiri. Sang nahkoda mengangguk membenarkan. Mereka harus menyelamatkan permaisuri kerajaan meskipun itu artinya dengan mengorbankan nyawa mereka sendiri.
Hadyan menggeram, jemarinya mencengkram daun pintu seraya ia merayap masuk ke dalam pintu kapal dengan pelan. Ia terlihat seperti seekor predator yang mengendap-endap mencari mangsa.
"YANG MULIA! SADARLAH!" Jendral Aruna meneriakinya dengan keras.