"Ohya, Hadyan.." Tasia menahan tangan pria itu. "Apakah aku masih bisa menemui mereka lagi setelah ini? Apakah ada syaratnya? Kalau bisa, aku mau memberitau mereka." Tanya gadis itu dengan wajah berseri-seri.
Hadyan menatapnya sebentar, namun ada raut sedih atas hati yang merasa bersalah menggenang di air mukanya yang tidak disadari Tasia.
"Malam ini, langit cerah dipenuhi bintang. Hanya di saat seperti ini kau bisa aman keluar tanpa aku dampingi. Mereka bisa datang beberapa tahun sekali di saat yang sama seperti sekarang."
Tasia mengangguk-angguk mengerti "Baiklah. Aku berangkat sekarang. Tenang saja, aku tidak akan lama, seperti yang tadi kau katakan." Ia mencium pipi Hadyan dan melambai padanya.