Entah ini dering ponsel.ke berapa kali, hingga akhirnya Mariah merangkak dari atas tubuh kekasihnya, menjangkau ponsel yang sejak tadi terlantar di meja.
"Hallo!" Sapanya malas, dia tahu pasti Pauline selalu membawa masalah dan bahan perdebatan, benar saja dugaannya, suara setengah berteriak dari seberang sana memintanya agar segera pulang.
"Iya kak, aku akan segera pulang!"
Kedua tangan Maria terangkat ke udara, Lexi merangkul dan mengecup tengkuknya berkali kali, sayang sekali waktu mereka sudah berakhir.
Mariah meletakkan kembali ponselnya dengan wajah gusar. "Sayang!"
Panggilnya lalu menyambar wajah Lexi, "untuk yang terkahir kali, kau harus bisa membuat aku tak bisa melupakanmu!" Pinta Mariah diikuti senyuman manis, gadis itu terhenyak saat tarikan tangan Lexi membawanya kembali bergelut di ranjang, entah kesekian kalinya.
"Aku ikut mobilmu ya nanti.."