Chereads / Arman Sang Penakluk / Chapter 34 - Bab 34 - Pelelangan Part 1

Chapter 34 - Bab 34 - Pelelangan Part 1

Mereka bertiga lalu mengikuti Sam menuju sebuah ruangan pribadi miliknya, ruangannya cukup luas dan terdapat berbagai macam senjata sihir dan alat sihir yang terpajang di setiap sudut ruangannya.

"ruangan kamu ternyata cukup besar juga yah Sam,!! awalnya aku tidak percaya bahwa kamu adalah anak dari pemilik guild ini ketika bertemu denganmu waktu dipasar sedang dirampok oleh bandit,!!!"

Irwan bertemu pertama kali dengan Sam ketika dia sedang mencari bahan yang dibutuhkan oleh paman Rasyid dipasar, ketika itu dia melihat ada seorang pria yang sedang dirampok oleh bandit dan orang itu adalah Sam.

Singkat cerita Irwan membantu Sam yang kala itu dia sedang memakai topeng saat ini.

"hehehe, itu bukan apa-apa kok Wandi,!!!" ungkap Sam.

Arman dan Ridho kaget ketika mendengar Irwan dipanggil Wandi oleh Sam, mereka berdua lantas memasang wajah penasaran kearah Irwan yang saat itu sempat melirik ke mereka dan memberi kode anggukan kepala.

"baiklah Sam,!! aku ingin mendaftarkan beberapa barang yang aku temukan dalam perjalanan menuju kesini, aku berencana untuk melelangnya,!!"

Irwan secara langsung mengatakan niatnya untuk datang ke guild pedagang kali ini, dia tidak perlu basa-basi terhadap Sam karena dia telah mempercayai Sam begitupun sebaliknya.

"oh,!! benarkah kawan,!!! barang apa itu,!!! senjata,?!? alat sihir,?!? atau yang lainnya,?!?"

Sam penasaran dengan barang apa saja yang ditawarkan oleh Irwan kepada guild, saking penasarannya dia lalu maju mendekati Irwan dan memegang pundak Irwan yang membuatnya merasa risih karena ada Arman dan Ridho yang sedang melihat mereka.

"tenang kawan,!!! aku yakin kamu pasti akan senang melihatnya, karena ini merupakan peninggalan perang ratusan tahun lalu,!!!!" bangga Irwan.

Sam kaget mendengar ucapan dari Irwan terlihat dari kedua matanya yang tiba-tiba membesar hampir sama besar dengan wajahnya.

"b----benarkah seperti itu,!!!!" gugup Sam.

Selama ini Sam telah mencari dan mengoleksi barang-barang dari zaman dulu terutama zaman peperangan ratusan tahun silam, mendengar Irwan yang ingin menawarkan barang itu untuk dilelang maka dia sangat antusias untuk melihatnya. Bahkan Sam punya rencana untuk membelinya secara langsung tanpa melakukan pelelangan.

Irwan tahu apa yang ada didalam pikiran Sam, dia lalu berencana memainkan peran seperti di gudang bawah tadi.

"iya ini benar-benar barang dari sisa-sisa peperangan antara manusia dan elf,!!!"

Irwan sengaja memberitahu kepada Sam tentang asal usul barang tersebut guna menarik perhatiannya.

Sam dengan cepat mengunci pintu dan menutup jendela ruangannya, dia tidak ingin ada orang yang mendengar pembicaraan mereka.

Arman dan Ridho hanya terdiam terpaku melihat tingkah Sam yang tiba-tiba berubah dan menjadi seperti itu.

"sekarang perlihatkan barang itu kawan,!!!"

Setelah dirasa aman, Sam lantas meminta Irwan untuk melihatkan barang-barang tersebut.

Irwan lalu melirik kearah Arman dan Ridho,

"kalian berdua silahkan keluarkan barang yang kita miliki,!!"

Irwan masih berperan sebagai tuan pedagang dan mereka berdua adalah pengawal pribadi.

Arman dan Ridho lantas maju kedepan mendekat kearah meja yang telah Sam siapkan, mereka berdua lalu mengeluarkan beberapa senjata (busur elf dan anak panahnya, tombak, pedang, perisai), alat sihir (sarung tangan, tongkat sihir, kalung, jirah dan masih banyak lagi). Mereka telah memilih terlebih dahulu barang-barang yang mereka ingin lelang dan yang ingin mereka simpan.

Tentunya semua hanya grade C selain baju zirah yang grade B.

Sam terpana ketika melihat berbagai senjata dan alat sihir yang ada dimeja miliknya, dengan cekatan dia lalu mengambil sebuah buku semacam daftar senjata kuno.

Sam lalu mendekat sambil membuka buku miliknya, dengan tenang dia memperhatikan satu-satu senjata yang ada dimeja.

"ini busur elf, merupakan senjata grade C, dibuat pada masa peperangan antara suku elf dalam, terbuat dari gading gajah purba yang berumur 3000 tahun, busur ini telah hilang selama ratusan tahun silam akibat peperangan antara Ras Elf dan Ras manusia di hutan terlarang,!!!!"

Sam memegang busur itu sambil membaca buku miliknya, dia terdiam sejenak ketika membaca kata hutan terlarang. Sam lalu melirik kearah Irwan dengan wajah yang penasaran, dia sejenak berfikir 'dimana Wandi mendapatkan busur ini,'.

Dia lalu melanjutkan ke senjata berikutnya,

"ini tombak ilahi,!!! tombak ini sama dengan busur ini, hilang sejak peperangan ratusan tahun silam, begitupun dengan pedang angin ini dan juga perisai dunia ini,!!!!" ungkap Sam yang menjelaskan mengenai berbagai senjata yang ada didepan matanya.

Sam tidak tertarik dengan ketiga lainnya, dia hanya tertarik dengan busur Elf yang terbuat dari gading gajah purba yang berumur 3000 tahun, dia lalu mendekati Irwan dan menepuk pundaknya seraya berkata.

"darimana kamu mendapatkan semua ini kawan,!!!! semua benda ini berasal dari hutan terlarang kan,!!!!"

Sam secara langsung bisa menebak asal dari senjata tersebut, dia sangat paham akan berbagai senjata dan alat sihir lainnya, karena dia adalah seorang kolektor.

Irwan lantas terdiam begitupun dengan Arman dan Ridho yang tidak bisa berkata apa-apa, Irwan bingung ingin menjawab apa, dia tidak boleh memberitahukan dimana mereka mendapatkan senjata itu karena sama saja akan mengungkapkan identitas asli dari Arman dan Ridho.

Tapi secara tiba-tiba Sam mengucapkan sesuatu,

"kamu tidak perlu memberitahukannya kawan, karena itu tidak penting buatku,!!!! aku cuman ingin meminta satu hal,!!!! .... senjata dan alat sihir lainnya bisa dimasukkan kedalam pelelangan namun untuk busur ini bolehkah aku yang membelinya secara langsung,?!?" pinta Sam.

Sam sangat ingin memiliki busur tersebut, dia mengizinkan yang lainnya dimasukkan kedalam pelelangan namun tidak untuk yang satu itu.

Irwan terdiam sejenak dan melirik sebentar kearah Arman dan Ridho berharap mendapat persetujuan dari mereka, Arman dan Ridho lalu membalas lirikan mata Irwan dengan anggukan kepala yang menandakan mereka setuju akan hal itu.

Tidak penting siapa yang membeli senjata tersebut, mau secara langsung atau melalu pelelangan itu tidak menjadi urusan mereka berdua, yang mereka inginkan hanya menjual barang-barang itu sehingga mereka bisa mendapatkan uang dan membeli perlengkapan yang baru sesuai dengan keinginan mereka.

"baiklah,!!! berapa yang ingin kamu tawarkan untuk busur itu kawan,!?!?"

Secara langsung Irwan menyetujui jika Sam yang memiliki busur Elf tersebut.

"hmmm!!! jika dalam pelelangan busur ini dan anak panahnya akan ditawar mulai dengan harga 100 coin emas, dan sesuai pengalaman aku dalam pelelangan maka busur ini bisa mencapai 2000 coin emas sesuai dengan sejarah yang dia miliki,!!!! jadi aku berani menawarkan 2500,!!!! apakah kamu setuju kawan,?!?"

Sam secara langsung menyebutkan nominal yang mengagetkan mereka bertiga terutama Irwan, awalnya dia menyangka Sam akan menawarkan sekitar 200 coin emas dan itu sudah paling tinggi untuk tawaran sebuah senjata. Namun yang Irwan tidak ketahui adalah nilai sejarah yang dimiliki, kolektor tidak melihat kualitas tetapi umur dan sejarahnya.

"hah,!!! 2500 coin emas" bathin Arman dan Ridho, mereka berdua saling melirik satu sama lain, mereka tidak menyangka akan kaya mendadak, semua berkat Harpic.

"bagaimana apakah itu cukup, atau perlu naik lagi,?!?" ucap Sam

Karena melihat Irwan dan yang lainnya terdiam, Sam lantas bertanya ulang lagi, Sam mengira Irwan tidak setuju dengan tawaran yang dia berikan sehingga ingin menaikkan lagi tawarannya.

"ehh!!!! tidak kawan, ..... aku hanya kaget mendengar tawaran yang kamu berikan, ... aku setuju dengan harga seperti itu," ungkap Irwan.

Irwan tidak ingin melanjutkan permainannya seperti waktu di gudang, itu karena Sam sangat baik padanya dan dia tidak tega melakukan hal itu terhadap Sam.

Irwan berjalan kearah Arman dan Ridho seraya membisikan, "kalian setuju kan dengan nominal itu,?!?".

Irwan bertanya kepada mereka berdua karena biar bagaimanapun busur itu adalah milik mereka, merekalah yang menemukannya didalam hutan terlarang.

Arman mengangguk tanda setuju, begitupun dengan Ridho.

"baiklah kawan, kamu bisa memiliki busur itu,!!! .... tapi aku ingin bertanya sesuatu, apakah kamu bisa merahasiakan hal ini kepada orang lain,?!?! kamu paham kan apa yang aku maksudkan,?!?" tanya Irwan yang berjalan mendekati Sam.

Irwan ingin rahasia mereka tersimpan secara rapi, meskipun saat ini dia bukan menjadi Irwan melainkan Wandi.

Sam terdiam sejenak memikirkan sesuatu mengenai keputusan apa yang mesti dia ambil, apakah dia akan menjaga rahasia Irwan atau tidak.