Mereka lantas meninggalkan gudang tersebut dan menuju kelantai tiga guna untuk melelang berbagai barang yang mereka temukan didalam Reruntuhan kuno.
"terimakasih kak telah membantu kami,!!"
Arman mengucapkan terimakasih kepada Irwan karena telah membantu proses penjualan hewan buruan mereka, karena jika tidak ada Irwan maka mereka berdua tidak bisa menjualnya atau bahkan bisa tertipu.
"sama-sama bro, kita ini adalah saudara jadi jangan sungkan seperti itu," ungkap Irwan seraya menepuk pundak Arman.
"selanjutnya kita kemana ini bro,?" tanya Ridho yang sudah tidak sabar berkeliling didalam guild pedagang.
"kita langsung saja kelantai tiga dulu untuk memasukkan barang kalian kedalam pelelangan, karena sebentar lagi pelelangan akan segera dimulai," jawab Irwan.
Irwan sengaja langsung menuju ke lantai tiga karena pendaftaran barang pelelangan butuh waktu yang lama, jadi jika mereka tidak cepat maka mereka tidak akan bisa memasukkan barang mereka dalam pelelangan.
Sembari berjalan menuju lantai tiga, Irwan menanyakan prihal barang apa saja yang rencana mereka ingin masukkan dalam pelelangan,
"kalau boleh tau, apa saja yang rencana ingin kalian masukkan dalam pelelangan,??"
"ada beberapa senjata dan alat sihir yang kualitasnya grade C, dan beberapa Jirah yang masuk dalam grade B,!!" ungkap Ridho.
"Jirah grade B,?!? kenapa kalian tidak memakainya saja,?!?"
Irwan kaget mendengar mereka ingin melepaskan Jirah yang grade B untuk dilelangkan, dia penasaran kenapa mereka tidak memakai Jirah itu dan malah merelakan untuk dilelangkan.
"hmmm,!!! itu karena kami merasa tidak cocok dengan Jirah itu, iya kan man,?!?"
"iya kak Irwan, aku tidak cocok dengan Jirah itu, karena aku dah memiliki Jirah peninggalan dari guru Bahar,"
Arman merasa tidak cocok dengan Jirah yang mereka temukan, terlebih lagi dia ingin mengenakan Jirah pemberian dari guru Bahar yang dia dapatkan saat mendiang Gurunya sedang sekarat.
"hmm seperti itu,!!! memang sih Jirah itu tergantung dari skill kita,!!!" ungkap Irwan ketika mendengarkan penjelasan dari Arman dan Ridho.
Mereka bertiga kini menaiki tangga menuju kelantai kedua dimana terdapat toko yang menjual berbagai macam perlengkapan untuk para petualang, meskipun guild ini terletak didesa sepaku yang jauh dari pusat kota namun ini adalah cabang dari guild pedagang yang berada dipusat pemerintahan kota.
Dengan menaiki anak tangga yang berjumlah sekitar 30, kini akhirnya mereka tiba dilantai dua.
"wow,!!! ini sangat keren, apakah kita bisa pergi kesana,?!?" ungkap Ridho.
Arman dan Ridho terkesima akan berbagai toko yang menjual senjata dan alat sihir, terutama Ridho yang sangat antusias ingin pergi kesebuah toko namun ditahan oleh Irwan karena waktunya sudah tidak sempat.
"mungkin lain kali bro, kita mesti cepat kelantai tiga jika ingin ikut pelelangan," ucap Irwan yang menahan langkah Ridho yang ingin memasuki sebuah toko perlengkapan.
"baiklah kalau begitu," kecewa Ridho.
Dengan berat hati Ridho mengikuti arahan dari Irwan, kerena tujuan mereka adalah pelelangan bukan toko perlengkapan.
Mereka hanya bisa melihat keramaian lantai dua, tiba di sebuah tangga yang menuju lantai tiga, namun di sana terdapat beberapa orang yang menjaga semacam loket masuk.
"sial,!!! ada yang menjaga bro,!!! bagaimana kita bisa masuk,!!!" umpat Ridho ketika melihat beberapa pria yang menjaga tangga yang mengarah ke lantai tiga.
"tenang saja bro, kalian tunggu disini dulu, biar aku yang kesana duluan,!!!"
Irwan sangat paham akan kondisi seperti itu, dia lantas berjalan menuju penjaga tersebut.
"selamat siang tuan, ada yang bisa kami bantu,?!?" tanya penjaga kepada Irwan.
"saya ingin naik keatas untuk mengikuti pelelangan dan membawa beberapa barang yang ingin aku lelang,!!! bisakah kalian mengantarku ke tempat pelelangan,?!?"
Irwan dengan santai menghadapi para penjaga, karena dia sudah tahu mekanismenya bagaimana.
"maaf tuan, pelelangan ini tidak terbuka untuk umum,!!! apakah anda seorang pedagang atau petualang,?!?"
Penjaga tersebut melihat Irwan secara seksama, mulai dari atas hingga bawah, Irwan saat itu mengenakan baju layaknya seorang pedagang.
"yah aku seorang pedagang,!!! ini adalah kartu guild pedagang yang akuu miliki,!!!"
Irwan menyerahkan kartu guild pedagang miliknya agar bisa masuk kedalam pelelangan, di kartu itu tertulis identitas Irwan sebagai pedagang. Namun namanya bukan Irwan melainkan Wandi, dia menggunakan identitas baru ketika menjadi seorang pedagang, tapi ketika menjadi seorang petualang dia menjadi dirinya sendiri.
Penjaga tersebut lantas mengecek kartu pedagang milik Irwan, karena dirasa tidak ada yang mencurigakan dia lalu mempersilahkan Irwan masuk kedalam.
"Anda boleh naik tuan, tapi sepertinya Anda ditemani oleh dua pengawal,?!?!" tanya penjaga ketika melihat Arman dan Ridho yang tidak jauh dari mereka.
"iya benar, mereka adalah pengawal yang aku miliki, kalian pasti paham bagaimana menjadi seorang pedagang yang bisa saja menjadi incaran para bandit-bandit," ungkap Irwan yang menunjuk kearah Arman dan Ridho dan memanggil mereka berdua untuk mendekat dengannya.
"baiklah tuan, jika mereka adalah pengawal Anda maka mereka bisa masuk, tapi anda mesti ...."
".... yah aku paham,!!! ini untuk mereka agar bisa masuk,!!!"
Irwan memberikan 2 coin Perak kepada penjaga agar Arman dan Ridho bisa naik keatas, akan lebih mahal jika mereka bukan pengawal pribadi Irwan, bisa-bisa mereka akan dimintai 5 coin emas / orang agar bisa mengikuti pelelangan.
"terimakasih tuan,!!!! silahkan ikut dengan ku tuan, aku akan mengantar anda menuju tempat pendaftaran barang lelang,!!"
Penjaga itu lantas berdiri dan berjalan menaiki anak tangga yang diikuti oleh mereka bertiga menuju tempat pendaftaran barang lelangan.
Suasana dilantai tiga berbeda dengan lantai lainnya, hanya terdapat sebuah meja resepsionis dan dua pintu yang mengarah ke tempat pelelangan dan juga tempat pendaftaran barang yang ingin dilelang.
"silahkan daftar dulu buku tamu tuan,"
Penjaga meminta Irwan mendaftar di resepsionis sebagai peserta pelelangan.
"baik,!!! kalian berdua tunggu disana," ucap Irwan sambil meminta Arman dan Ridho untuk menunggunya di kursi yang telah disediakan oleh guild.
Irwan lantas menuju ke resepsionis, disana dia mendaftar sebagai peserta dan diberi kartu peserta. Setelah selesai mendaftar, Irwan lalu kembali ke Arman dan Ridho.
"baiklah!!! sekarang kalian masuk ke pintu itu untuk mendaftarkan barang anda yang ingin dilelang tuan,!!! apakah masih ada yang bisa aku bantu,!!!" ungkap penjaga tersebut setelah menunjuk sebuah pintu yang menuju kearah ruangan pendaftaran barang lelangan.
"terimakasih,!!! aku rasa cukup,!!!"
"kalau seperti itu, aku akan kembali kebawah, semoga pelelangan anda berhasil tuan," ucap penjaga tersebut seraya tersenyum sebentar lalu berbalik untuk kembali ke bawah.
"ayo kita menuju kesana,!!!" ajak Irwan kepada Arman dan Ridho yang disertai anggukan kepala dari mereka berdua.
Mereka bertiga lalu masuk ke pintu yang ditujukan oleh penjaga tadi, ketika masuk didalam ternyata banyak orang yang sedang mengantri untuk mendaftarkan barang lelangan mereka.
"sepertinya akan butuh waktu lama kak,!!!" ucap Arman kepada mereka berdua ketika melihat antrian yang ada didepan mereka bertiga.
"tenang saja man,!!! aku mempunyai teman disini, jadi kita bisa cepat tanpa menunggu antrian itu,"
Irwan dengan tenang menjawab kekhawatiran Arman ketika melihat penuhnya antrian yang terjadi, dia lalu mencari temannya yang bekerja di guild petualang di bagian pendaftaran barang lelangan.
Melirik kesana kemari, dia tidak juga menemukan temannya, tapi tak lama kemudian ada seseorang yang menepuk pundaknya dan membuatnya kaget begitupun Arman dan Ridho yang berada disampingnya.
"hei,!!! kamu mencari siapa,!?!" tegur seseorang yang ternyata teman dari Irwan.
"mencari kamu,!!!"
Irwan berbalik lalu melihat siapa yang menepuk pundaknya, dan ternyata itu adalah orang yang dia cari.
"ahahaha,!!! kenapa kamu mencari diriku,?!?" tawanya.
"aku ingin mendaftarkan beberapa barang lelangan, bisakah kamu membantuku agar lebih cepat,!!!!"
Irwan meminta kepada temannya untuk membantu dirinya agar cepat mendaftarkan barang lelangannya, dia tidak ingin menunggu antrian karena itu akan memakan waktu yang lama.
"oh seperti itukah,!!"
"iya nih sam,!!! bisakah kamu membantuku,?!?" pinta Irwan kepada temannya yang bernama Sam.
"baiklah,!!! hitung-hitung membalas Budi karena kamu telah membantu diriku dulu, .... silahkan ikut denganku," ungkap Sam.
Sam adalah anak dari ketua guild pedagang ini, dia percayakan oleh ayahnya untuk mengelola pelelangan dalam guild pedangang. Sangat beruntung Irwan bisa berteman dengannya, berkat bantuan Sam lah Irwan bisa mendapatkan kartu guild pedagang karena tidak mudah mendapatkan kartu tersebut, kalian mesti memiliki sebuah perusahaan baru bisa mendaftar di guild pedagang.