Arman yang berada di tengah mayat hidup yang tertusuk terus tersenyum ganas ketika dia menunjuk Hasan yang masih berdiri di belakang pasukannya.
"Apakah ini? Apakah ini yang kamu tawarkan ?! Tidak, ini tidak benar! Aku sudah selesai melakukan pemanasan, jadi bagaimana kalau kamu datang dan bertarung denganku sendiri, Hasan!"
Mendengar suara percaya diri Arman membuat Hasan bersemangat. Dia kemudian menjentikkan jari-jarinya dan mayat hidup yang tersisa kecuali dua naga mayat hidup, berubah menjadi debu. Hasan kemudian mulai menyerap energi Aura yang dia gunakan untuk membuat mayat hidup ini. Setelah selesai menyerap mana, dia berteleportasi di depan Arman.
"Baiklah, Arman, izinkan aku untuk menghiburmu. Ini akan menjadi hadiah terima kasihku kepadamu, karena menawariku tubuhmu demi penelitianku tentang keabadian. Setelah aku selesai bereksperimen pada tubuhmu, kupikir aku." Aku akan mengubahmu menjadi prajurit mayat hidup. Bersukacitalah kau akan menjadi tangan kananku."