Pagi itu sekitar pukul 06.30, udara yang segar dan dingin membuatku malas untuk beranjak dari dalam selimut. "Tok..tok..tok, Bian bangun, mau sekolah ga woi". Bian, ya itu adalah namaku, pagi itu aku dibangunkan oleh kakakku yang bernama Febri , "iyaaaa, udah bangun nih, jangan berisik..".
Pagi ini adalah hari pertamaku untuk pergi dan menginjakkan kaki di sekolah baruku seusai lulus SMP. " Dih, ini anak rapi dikit napa!" kakakku yang suka mengkritik penampilanku itu mulai bergumam, " Gak ah males, ngapain rapi ntar yang ada cewe-cewe pada ngejar lagi, wkwkwk" sahutku dengan gaya sedikit melangit, " Widiiiih, gaya lu Pede banget ya'' timpal kakakku dengan nada sedikit mengejek. Ya itulah kakakku yang suka sekali mengurusi tampilan dan gaya sehari-hari adiknya ini, nyinyir ga tuh hahaha.
Setelah semua beres, akupun melangkah pergi dengan motor kesayanganku menuju sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Pukul 07.30 aku sampai didepan gerbang sekolah disambut dengan bel sekolah yang berbunyi, ya hari baru telah dimulai disekolah ini.
"Kriing...kriing...kriing.. kepada seluruh siswa-siswi batu pada tahun ajaran baru ini diharapkan berbaris di lapangan" bunyi bel sekolah disambut dengan suara dari Kepala Sekolah terdengar, aku berjalan santai menuju barisan dilapangan yang terlihat mulai dipenuhi oleh siswa-siswi yang sama sepertiku, yang akan memulai belajar disekolah ini pada tahun ajaran baru kali ini.
Aku menuju barisan tengah membaur dengan siswa lainnya dan tentu mencari posisi paling belakang, bukan Bian namanya kalau tidak berada paling belakang dalam barisan, Kata sambutan dari kepala sekolah dimulai, dan sungguh itu membosankan, kalian tahu deh, udah ngalamin juga kan. " Hei bro, salam kenal, nama lu siapa?, gue Alex." ya satu tangan menepuk bahuku diiringi suara anak laki-laki yang berasal dari sebelah kananku berdiri, "Oh Yap, gue Bian" sahutku tanpa menimpal pertanyaan lain kepadanya. Dan harus kalian tahu Alex adalah orang yang akan menjadi teman baikku sampai kami sama-sama lulus dari sekolah ini.
Sekitar 30 menit berbari dilapangan, siswa-siswi baru diarahkan memasuki aula oleh senior untuk melakukan kegiatan pengarahan yang biasa disebut MOS, terlihat murid baru yang lain sudah saling berteman dan aku yang masih bersikap calm dan menyendiripun memasuki aula, diaula Alex kembali menghampiri " Bian tamatan mana lu?" Alex bertanya kepada aku "Oh lex, gue dari Smp 01" jawabku, " Pantesan gue kaga pernah ngeliat lu ya didaerah sini, yang lain gue sih udah pada tau karena hampir semua dari satu sekolahan dan emang anak sini" timpal Alex kembali, "Oh, pantesan udah pada akrab semua ya, berarti gue doang yang pendatang ya, wkwkwk" lanjutku sambil sedikit bercanda, " Kek nya gitu deh, lu doang nih pendatang disini, hahaha" Alex menyambut canda-an ku.
Di aula aku diajak gabung duduk diantara teman-teman Alex yang lainnya sembari diperkenalkan kepada teman-temannya, diaula kami membuat kelompok sesuai intruksi senior. Aku, Alex, Gusti, Ari dan Ridho, kami berlima menjadi satu kelompok selama masa MOS. Diaula murid cewe dan cowo dicampur dalam satu ruangan dan ya gitu deh jadi keliatan tuh yang mau ngelirik-ngelirik nyari do'i.
Hari pertama MOS kami bermain game dan menghabiskan waktu hanya didalam ruangan aula sekolah, Tertawa dan bahkan saling mengejek antara satu kelompok dengan kelompok lain yang terkena hukuman dari bermain game membuat suasana aula menjadi hangat dan bersahabat. Kelompok kami tidak luput dari hukuman karena si Ridho yang selalu mengejek dan menertawakan kelompok lain akhirnya kamipun diberi hadiah hukuman oleh para senior, memang dah itu kerjaannya si Ridho, tapi anaknya asik boor. Kelompok kami diberi pilihan hukuman yaitu dans, nyanyi atau nyelnyel, diskusi dong kami ber-lima tentang hukuman yang mana akan kami ambil, " Wadaw, dans kaga mungkin dah cuk" Alek memulai berbicara, " iya kali gue bisa dans hahaha" timpal Ridho, ini anak emang suka ketawa kek nya deh, "Gua sih ngikut aja" Ari yang memang terlihat orangnya santui abis pun bersuara, " Nyanyi aja gimana? " Gusti memberikan saran untuk memilih hukuman bernyanyi didepan aula, dan ya kami ber-lima sepakat dong, emang kami berlima pada suka musik, " Oi njir nyanyi sih nyanyi, tapi gue kaga bisa nyanyi woi" Ridho kembali bersuara, "gimana kalau kita buat grop band ala-ala kelontongan aja?" aku memberi saran kepada mereka " Mantul juga noh saran lu, gue gitar" Ridho kembali menyahuti saranku, Yaa diaula memang ada panggung yang berisi alat-alat musik sebagai ekstra disekolah ini sih, Kamipun berdiskusi lagi dan membagi tugas peranan masing-masing. Ridho memainkan gitar, Alex memainkan Bass, Ari dram, Gusti memainkan gitar( Melodi ) dan Aku sebagai vokal nya, jujur aja aku pertama nolak karena tidak Pede dong, tapi ya gimana lagi alat musik aku tidak ada yang mahir memainkannya.
" Kak, nyanyi aja kak" Ridho memberi tahu kepada kakak senior tentang hukuman yang akan kami ambil " Oke, mari kita saksikan penampilan dari teman-teman kita dari kelompok Imam Bonjol" senior itupun mempersilahkan kami untuk maju dan tampil, Oh iya, Imam Bonjol itu nama kelompok kami yang memang nama-nama kelompoknya diambil dari nama-nama pahlawan.
Tepuk tangan dan sorak-sorai kelompok lainpun mengiringi langkah kami ke panggung ambal-abalan itu.
Kami tampil dengan mulus dan lancar (Alhamdulillah, hehehe) , tepuk tangan yang meriahpun diberikan kepada kami ber-lima dan kami kembali ketempat duduk. " Njir gilak, ampe gemetaran gue bro" Kata alex setelah kami duduk kembali, dan akupun ngoceh dalam hati " Lah emang lu aja nyeet", " Tapi suara lu bagus loh Bian" Ridho berbicara sambil menepuk bahuku " Untung kalo bagus, tapi gue kerasa hampir mati dho, belum pernah gue nyanyi depan orang rame " jawabku sambil geleng-geleng kepala, " Iya sih pucet muka an" Ari menimpal jawabanku dan ya kek nya sedikit nahan tawa tuh anak, "Kapan-kapan bisa dong kita main band distudio samping?, main-main aja kan lumayan noh udah pas grop nya" Alex kembali bersuara memberikan ide kepada kami, kami ber-empat diam dan saling menatap " boleh juga saran lu lex" sahut gusti di iringi anggukan dari Aku, Ari dan Ridho.
Mos pun berkhir hari itu, Aku, Alex, Ari, Ridho dan Gusti tidak lamgsung pulang dan kami pergi singgah diwaring depan sekolah, ngobrol dan saling minta nomer WA, dan setlahnya baru kami pulang ke rumah masing-masing.