Waktu itu, Hari terkhir MOS dan Aku sedikit terlambat dan sialnya aku dihukum untuk mengukur lebar lapangan basket menggunakan batu bata, Kebayang kan pake batu bata ngukur lebar lapangan basket? sial banget dah. Aku, Alex, Ari, Gusti dan Ridho tetap menjadi satu kelompok sampai MOS berakhir.
Hari terakhir MOS ini, semua murid baru dikumpulkan dilapangan karena dihari akhir MOS ini semua cobaan akan dimulai.
"Selamat datang kembali teman-teman disekolah tercinta ini, semua acara dan agenda pada hari ini akan kita jalankan diluar ruangan, diharapkan kepada teman-teman yang memilik riwayat penyakit yang dirasa bisa membahayakan waktu acara dimulai diharapkan melaporkan kepada senior-senior yang ada" arahan yang diberikan oleh ketua OSIS yang berbicara dan berdiri didepan lapangan sembari sebagai tanda pembukaan acara penutupan MOS Tahun ini.
Memang super banget siksaan yang terasa dihari terkhir MOS ini, seluruh murid dijemur dan kegiatan dilumpur, udah kek tentara latihan aja.
" Anjir, siap ini hitam dah nih muka" Gusti terdengar mengoceh diantara kami ber-lima.
" Udah lah, lu kan emang hitan cuk" sahut Alex sambil tertawa. Ya benar saja perkataan Gusti tadi memang terjadi, setelah sore selepas acara lapangan selesai, wajah udah lepek dan ga karuan, seperti habis latihan fisik dimana gitu. " Haah, udah kek mau patah aja nih badan gue njir " Aku mengoceh sembari membersihkan tubuh dikeran sekolah, " Iya nih, sampe berdarah kaki gue jatuh disono bangke dah" Ari menyahuti ucapanku, " Ya sih, tapi ntar kita juga bakalan happy-happy waktu api unggun broo" sahut Ridho.
Saat itu waktu menunjukan jam 17.30 WIB kami kembali berbaris dilapangan setelah membersihkan diri dan kami diberikan arahan untuk beristirahat dan menggunakan waktu bebas sampai pukul 22.00 oleh senior-senior. Aku, Alex, Ari, Gusti dan Ridho langsung beranjak menuju warung Mbak Yen ( Warung depan sekolah yang bakalan jadi tongkrongan kami berlima dah ini). "Eh gue ke lokal dulu ya, ngantuk gue capek" Ari berdiri dan berbicara kepada kami, " Gue juga deh, capek nih. Lex, an. Bangunin gue ntar yak" Gustipun ikut pergi bersama Ari menuju lokal, iya juga sih murid-murid lain banyak yng memilih tidur dilokal karena lelah beraktifitas dari pagi tadi (Lokal istirahat cewe cowo dipisah kok, tenang aja, wkwkwk). Aku, Alex dan Ridho tidak lama Ari dan Gusti Pergi juga beranjak pergi menuju mesjid sekolah untuk santai karena mesjidnya adem ( Aku juga gak brengsek-brengsek banget kok, ingat sholat kok :v) . Setelah shalat Maghrib Aku pergi kembali ke warung untuk belanja dan ngerokok dong ( maklum kenakalan remaja :v), Alex dan Ridho memilih tinggal dimesjid untuk istirahat.
Diwarung sebenarnya posisi duduk langsung kebuka pintunya menuju arah gerbang depan sekolah. Saat asik ngerokok dan main hp, ternyata senior Aku yang cewe datang belanja ke warung Mbak Yen, dan Aku tidak sadar karena sedang serius main game cuk. "Mbak..mbak.. belanja mbak" sontak aku melihat kearah depan meja warung dong mendengar suara senior Aku itu, rokok yang lagi ditangan dan asap yang masih menggumpal dimulut membuat aku gugup karena kakak senior itu melihat kearahku (Btw, Senior Aku itu cantik juga loh, wajahnya lembut dan ramah keibuan gitu), " Anjirr senior, mampus gue kena hukum dah ntar malem" sontak aku berguman dalam hati. Setelah senior aku itu pergi, aku juga ikut beranjak pergi menuju mesjid dan " Aduh sial bro, ada senior belanja tadi diwarung Mbak Yen, Gue lagi ngerokok lagi" Aku menghampiri Alex dan Ridho sembari mengadukan kejadian diwarung tadi, " Hahaha, asik ada yang kena hukum nih ntar malem" si Ridho kampret menyahuti perkataan ku, " Haah, niir lu dho, malah seneng " sahutku dengan diikuti tawa dari Alex (Btw, Semasa MOS murid yang ketahuan merokok bakalan dihukum, hukumannya lumayan juga loh bikin malu) . Sekitar pukul ±21.00 Ari dan Gusti datang ke mesjid " Woi remaja mesjid" sorak Gusti saat melihat kami ber-tiga dengan nada bercanda, dan kamipun mengobrol dihalam mesjid.
Bel Sekolah berbunyi disambut dengan suara dari pengeras suara sekolah " Kepada siswa-siswi yang melaksanakan kegiatan MOS diharapkan berkumpul dilapangan sekolah, Karena waktu sudah menunjukan pukul 21.45 dan acara terakhir penutupan MOS kita akan segera dimulai", kami ber-lima berdiri dan berjalan menuju lapangan sekolah.
"Aduh bakalan malu nih gue depan murid-murid lain" gumanku dalam hati karena tadi terciduk oleh senior sedang merokok, selagi aku memikirkan bakalan kena hukuman, tiba-tiba plok " Hayo lu an, siap-siap ya, wkwkwk" Si Ridho menepuk bahu dan berkata dengan tertawa senang, memang kampret nih anak seneng banget liat teman sengsara kek nya deh, Aku hanya membalas ucapannya dengan ikut tertawa bersama teman yang lainnya.
Dilapangan kami diberikan acara bermain game dan berbagi cerita oleh senior dan para guru disekolah ku ini. Namun ditengah-tengah senda gurau dengan murid-murid lain aku mulai bertanya-tanya "Hmm, kenapa gue ga kepanggil kedepan ya" gumanku dalam hati sembari melirik ke arah senior yang tadi melihatku sedang ngerokok diwarung mbak yen. "Lex, aman-aman aja dah gue kek nya" aku memulai pembicaraan dengan Alex dengan suara yang sedikit berbisik, " Iya juga yak, mungkin senior itu ga ember kali, atau dia juga termasuk yang nakalnya suka ngerokok juga" sahut Alex, "Gilak lu, mana mungkin dia ngerokok, senior yang mergokin gue lah cewe Lex" Aku kembali menimpal jawaban Alex, "Hah senior Cewe? yang mana seniornya an?" Alex sedikit terkejut dan seperti kurang percaya, " Itu loh Lex, Kakak yang lagi berdiri disamping tiang bendera " Aku memberi tahu Alex senior yang memergoki ku waktu ngerokok tadi, " Wih.. Kak Novi, seriusan lu an? Masak iya lu ga diaduin ke senior lain sih? " Alex berkata dengan raut wajah yang bertambah tidak percaya, " Iya, emang kakak itu Lex, kenapa Lex?" Aku kembali bertanya dengan penasaran karena jawaban Alex sebelumnya, " Asal lu tau aja An, Itu sepupu gue, Anak nya jutek bet dah, Senior gue dismp juga tuh, suka ngaduin orang dia lah lagian diOsis SMA ini dia Kabid Kedisiplinannya loh" Alex menjelaskan kepada Aku dengan sedikit serius dan jengkel, Aku hanya diam dan bertanya-tanya dalam hati kenapa Kak Novi ga ngelapor tentang Aku tadi itu loh.
Pukul sudah Menunjukan jam ±23.45 dan seluruh murid maupun guru-guru diarahkan menuju lapangan yang telah disiapkan api unggun ( Api unggunya lumayan tinggi juga loh) dan dimulai lah acara penutupan MOS kali ini dengan bersenang-senang bernyanyi dan makan jagung bakar yang disiapkan oleh sekolah. Tapi ada yang sedikit aneh selama acara api unggun itu, Aku seperti sering diperhatikan oleh Kak Novi yang posisinya berhadapan dengan ku ( Kami semua mengelilingi api unggun membentuk lingkaran dilapangan), " Hmm itu senior kek nya ngelirik gue trus deh dari tadi, aah sudahlah perasaan bersalah karena ngerokok doang kali, jadi ngerasa gini dah" gumanku dalam hati menepis perasaan dilirik oleh kakak senior hahaha. Acara api unggunpun selesai dan kami dipersilahkan beristirahat, paginya kami apel pagi dan kembali kerumah masing-masing.