Chereads / Genius Wife & Superstar Husband / Chapter 41 - Press Release

Chapter 41 - Press Release

Jika memang orang-orang yang menunggu di bawah adalah fans dari Ethan, maka keadaan saat ini benar-benar gawat!

Pertama, mereka sudah mengisi lobby dan luar kantor, para pelanggan yang memang ada kepentingan dengan NamTech bisa saja terganggu dengan hal tersebut karena jumlah mereka yang banyak.

Kedua, Agung tidak tahu apa yang disembunyikan oleh Ethan, tapi dia dengan jelas memberitahukan bahwa tidak usah mengeluarkan press release mengenai dirinya yang menjadi ceo sementara.

Itu adalah perintah yang dikatakan oleh Ethan di hari pertama saat ke pimpinannya kepada Agung, jika Agung melanggar perintah tersebut, Ethan bisa saja kecewa, jika dia kecewa, kesempatannya untuk menjadi sekretaris pribadi bisa menghilang!

"Jadi? Kami harus bagaimana?" tanya manajer public relation itu dengan tidak sabar ketika Agung hanya diam saja.

"Sebentar," jawab Agung.

Agung mengeluarkan handphonenya dan berusaha menghubungi Ethan lewat aplikasi Line, tapi Ethan tidak mengangkatnya tak peduli beberapa kali dia mencobanya.

"Apakah si bos belum bangun, ya?" pikir Agung. Perbedaan waktu Jakarta dan Seoul adalah 2 jam. Jadi saat ini, di Seoul masih pukul 10 pagi.

Agung kemudian memutuskan untuk mengirimkan pesan untuk menghubunginya jika Ethan sudah tidak sibuk lagi.

Setelah mengirimkan pesan itu, dia berusaha mencari kontak sekretaris pribadi pak Nam, untuk memberitahukan kondisi perusahaan saat ini. Tapi lagi-lagi Agung menggeleng, saat ini pemimpin perusahaan adalah Ethan, bukan papanya lagi. Lagipula sewaktu dia mengembalikkan mobil tadi malam di rumah pak Nam, pak Nam yang melihatnya keluar dari mobil mengajaknya untuk berbicara sebentar, mengatakan bahwa dia harus membantu dan memberikan masukan kepada Ethan untuk memimpin NamTech.

Jika hal seperti ini saja tidak bisa dia atasi, dia tidak pantas mendapatkan jabatan sebagai sekretaris perusahaan!

"Hello? Lo masih hidup, kan? Perintahnya gimana? Nih anak buah gue barusan kirim pesan katanya kondisi di departemen kami semakin kacau," ucap wanita itu dengan tidak sabar.

Agung menghela nafas sebelum akhirnya berkata, "Ayo kita ke departemen public relations,"

"Lo gak percayaan banget sih sama gue! Lo gak tahu ada ayat: 'Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya'? Udah jomblo, gak bahagia pula! Suram amat hidup lo!" ucap wanita itu.

"Kata siapa gue gak bahagia? Lagipula gue Atheis! Lo gak tahu ada pepatah dari zaman Yunani kuno 'seeing is believing'? " jawab Agung tak kalah sengit.

"Cih, yaudah ayok!" balas wanita itu, kemudian keduanya balik kembali menuju lift.

***

"Tuh denger, suara deringan teleponnya kedengeran sampe di luar!" ucap manajer itu ketika mereka sedang menuju ke ruangan departemen public relations.

Agung hanya diam saja dan terus melangkahkan kakinya untuk menuju ruangan itu, setelah membuka pintu ruangan itu, Agung terkejut melihat suasana di ruangan itu sampai mulutnya menganga.

kring… kring… kring…

"Halo, ini dengan NamTech, saya Beti, ada yang bisa dibantu?"

"Interview dengan ceo? Maaf ya, ceo perusahaan kami lagi sibuk, jadi saat ini belum bisa untuk melakukan interview,"

"Sekali lagi maaf ya, jika sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan, teleponnya saya tutup ya, terima kasih,"

kring… kring… kring…

"Halo, ini dengan NamTech, saya Budi, ada yang bisa dibantu?"

"Maaf pak, saya tidak tahu apa yang bapak bicarakan, jika sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan, teleponnya saya tutup ya, terima kasih,"

kring… kring… kring…

kring… kring… kring…

kring… kring… kring…

Setiap telepon di meja staff yang berjumlah 9 orang itu tak henti-hentinya berdering, dan para staff itu dengan sabar mengangkat teleponnya, menyapa mereka, dan menutup teleponnya secara sopan walau dalam hati mereka sudah sangat kesal karena masih pagi hari tapi telepon itu tak henti-hentinya berdering.

"Bu Manajer, apa yang harus kami lakukan? Lama-lama aku bisa trauma mendengar suara bunyi telepon!" ucap Beti ketika telah menutup teleponnya, tapi baru saja dia melepaskan tangannya dari genggaman telepon, telepon itu berbunyi kembali dan mau tak mau dia harus mengangkatnya agar telepon tersebut berhenti berbunyi.

"Bagaimana jika kita mencabut kabel line teleponnya untuk beberapa menit saja?" salah satu staff tiba-tiba bertanya.

"Lo yang bakal gue cabut! Bagaimana jika ada telepon penting yang masuk? Sana angkat kembali telepon lo yang berdering!" semprot manajer itu.

"Padahal line telepon bu manajer sendiri udah di cabut, boss mah bebas ya," pikir staff itu kemudian mengangkat teleponnya yang berbunyi.

"Sekarang lo percaya kan? Gue lama-lama bisa trauma pas denger dering telepon!" ucap wanita itu lagi kepada Agung.

Agung mengabaikan wanita itu dan terus melihat para staf yang menjawab telepon. Dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh para staf, Agung bisa menyimpulkan bahwa media ingin mengatur jadwal interview dengan Ethan, tapi karena belum ada perintah dari atasan untuk mengatakan bahwa Ethan adalah ceo mereka saat ini, para staf menjawabnya dengan mengatakan ceo perusahaan saat ini lagi sibuk, atau mereka tidak mengenal Ethan.

Dan Agung memuji jawaban yang diberikan oleh mereka, karena mereka tidak mengiyakan atau menyanggah perihal Ethan adalah ceo saat ini, jika suatu saat mereka harus memberitahukan Ethan adalah ceo mereka, mereka bisa mengatakan bahwa saat itu mereka tidak menyanggah pertanyaan Ethan adalah ceo mereka.

"Oke, kita akan mengeluarkan press release di website kita!" ucap Agung akhirnya.

Mata manajer wanita itu bersinar ketika mendengarnya!

Akhirnya!

Mimpi buruk mereka akan segera berakhir!

***

"Kok Ethan oppa belum datang sih? Ini udah mau jam 9!" gerutu salah satu wanita yang sedang menunggu di depan kantor NamTech.

"Iya ya, bukannya jam kantor itu jam 8 ya?" ucap salah satu wanita berambut pendek yang berada disampingnya.

"Eh lihat, itu kenapa mereka yang di dalam udah pada keluar?" tiba-tiba seseorang bersuara membuat semua orang yang berada di luar menengok ke arah pintu dan melihat orang-orang di dalam mulai keluar satu per satu.

"Permisi kak, itu kenapa ya kakak-kakak yang di dalam sudah keluar?" wanita berambut pendek tadi bertanya ketika salah satu wanita lewat di depannya.

"Ah tauk, tiba-tiba kami disuruh keluar. Katanya jika gak ada keperluan atau gak buat janji sebelumnya, kami gak bisa menunggu di lobby," ucap wanita itu sedikit kesal.

"Kalian juga mending pulang aja, daripada habisin waktu di sini, coba baca pemberitahuan yang dikeluarkan NamTech di website mereka atau sosmed mereka," ucap wanita itu kemudian berlalu pergi.

Orang-orang yang mendengar ucapan wanita itu langsung mengeluarkan handphone mereka dan pergi ke website NamTech. Sesuai kata wanita itu, pada bagian berita ada sebuah artikel yang muncul beberapa menit lalu.

[ETHAN NAM DATANG KE NAMTECH BUKAN SEBAGAI CEO!]

"Ethan Nam, yang terlihat di lobby kantor NamTech datang ke kantor untuk menemui ceo NamTech, Jia Li Wang, yang juga merupakan mamanya, untuk membahas kerjasama bisnis yang sampai saat ini masih dirahasiakan. Karena kesibukannya sebagai aktor Korea Selatan, Ethan Nam baru bisa tiba di Indonesia pada pagi hari dan segera balik ke Korea Selatan begitu urusannya selesai.

Pada kesempatan ini juga akan diberitahukan bahwa rumor ceo NamTech, Jia Li Wang, yang jatuh sakit itu tidak benar. Jadi diharapkan untuk tidak menyebarkan rumor yang tidak benar mengenai kesehatan ceo NamTech, Jia Li Wang, atau pun Ethan Nam yang menjadi ceo perusahaan NamTech!"

"Ahh… Jadi Ethan oppa udah balik ke Korea Selatan? Sia-sia dong gue dari pagi-pagi udah datang ke sini," ucap salah satu orang ketika selesai membaca hal itu.

"Aku sih gak percaya! Aku yakin Ethan oppa pasti akan datang beberapa saat lagi. Ini cuma akal-akalan mereka aja," ucap wanita berambut pendek itu yang masih tidak percaya dengan berita itu dan tetap duduk di trotoar dekat tempat parkir.

Tapi berbeda dengannya, para wartawan dan fans lainnya mulai bubar setelah membaca berita itu.

"De," tiba-tiba, seorang wanita yang lebih tua darinya datang mendekati wanita itu.

"Ya? Ada apa kak?" tanya wanita berambut pendek.

"Kamu masih mau nungguin Ethan di sini, kan?" tanyanya. Wanita itu mengangguk.

"Kalau Ethan datang, bisa kasi tau aku, nggak? Biar nanti aku datang lagi untuk tungguin dia pas pulang," ucapnya.

"Oh boleh kak, follow sosmedku aja, Bibah_6717," ucap wanita berambut pendek itu.

Wanita itu mengeluarkan handphonenya dan mengetikkan sesuatu sebelum berkata, "Udah ya."

"Username kakak Bunda_kabade? Udah ku folback ya, nanti aku kasi tau kalau Ethan datang," jawabnya.

Setelah wanita dengan username Bunda_kabade itu pergi, 3 orang yang mendengar interaksi mereka berdua datang mendekati wanita berambut pendek itu.

"Kasi tau kami juga dong. Kami masih pengen nunggu tapi tiba-tiba disuruh datang ke kampus" ucap salah satu dari mereka. Sepertinya mereka bertiga berteman.

"Boleh-boleh, follow sosmedku aja dulu, nanti ku kasi tau sekalian ku follback," ketiga orang itu kemudian mengeluarkan handphone mereka dan membuka aplikasi sosmed mereka.

"Udah ya, akunku sidqia,"

"Done, username gue DaoisttWyWAC,"

"Kalau gue Sarman_Astro,"

"Okee, udahku follback ya, nanti kukasi tau kalau Ethan datang," jawab wanita berambut pendek itu.

Ketiga orang itu kemudian pergi, meninggalkan wanita berambut pendek dan beberapa orang lainnya yang berharap pengumuman tadi itu tidak benar dan Ethan akan muncul beberapa menit lagi.