Chereads / Dia cantik / Chapter 8 - Chapter 8

Chapter 8 - Chapter 8

Dipeluk dari belakang seperti itu oleh Shin Hyuk membuat Hye Jin tak nyaman dan langsung melepaskan diri. Hye Jin hendak menoleh kebelakang, namun Shin Hyuk mencegahnya dengan berkata kalauada orang pipis di jalan jadi Hye Jin tidak boleh lihat. Shin Hyuk pun langsung mengajak Hye Jin pergi dari tempat itu.

Ha Ri blak2an berkata kalau dia tak ingin hanya menjadi teman masa kecil bagi Sung Joon. Ha Ri ingin yang lebih, Ha Ri ingin Sung Joon menjadi pacarnya. Sung Joon tak langsung menjawab, dia terlihat bingung. Merasa ditolak Ha Ri pun terlihat sedih. Tak ingin Ha Ri sedih, Sung Joon langsung mengajaknya ke suatu tempat.

Shin Hyuk mengantarkan Hye Jin ke depan lorong rumahnya. Sebelum Hye Jin masuk rumah, Shin Hyuk mengajaknya bicara sebentar. Shin Hyuk menanyakan tentang Ha Ri. Hye Jin pun menjawab kalau mereka memang sangat dekat. Ibu mereka dulu juga bersahabat seperti mereka berdua. 

Hye Jin begitu membanggakan Ha Ri sebagai sahabatnya. Dia bahkan menunjukkan foto2 Ha Ri pada Shin Hyuk. Mendengar Hye Jin begitu percaya pada Ha Ri, membuat Shin Hyuk semakin bingung, harus memberitahu Hye JIn atau tidak tentang yang tadi. Hye Jin lalu menebak kalau Shin Hyuk pasti tertarik pada Ha Ri, karena Ha Ri sangat cantik.

"Bagiku Jackson ratusan kali lebih cantik." ucap SHin Hyuk dan Hye Jin lagi2 tak percaya pada yang SHin Hyuk katakan. Dia malah jadi kesal karena merasa sedang dikerjai oleh Shin Hyuk. 

Hye Jin hendak pergi namun Shin Hyuk memanggilnya lagi dan bertanya, " temanmu itu...  sudahlah.. aku pulang... mimpikan aku." ucap Shin Hyuk dan pergi.

Karena ucapan Shin Hyuk yang tak selesai itu, membuat Hye Jin berpikir kalau Shin Hyuk naksir Ha Ri. Dia pun menyesal sudah menunjukkan foto Ha Ri.

Ternyata Sung Joon mengajak Ha Ri ketempat dimana dia meninggalkan kenangan berupa gambar dengan Hye Jin. Saat itu dia dan Hye Jin berjanji akan kembali ke sana setelah lulus SMP. 

Setelah menelusuri dinding, akhirnya Sung Joon menemukan gambar yang dia buat. Dia kemudian bertanya pada Ha Ri apakah Ha Ri masih ingat pada gambar itu. Dengan ekspresi sedih, Ha Ri meminta Sung Joon untuk tidak membahas tentang masa lalu lagi. Tak langsung menjawab, Sung Joon malah menggambar gambar dirinya dan Ha Ri di tembok itu. Dia kemudian mengatakan kalau mulai sekarang dia tak akan membahas tentang masa lalu lagi. Senang dengan janji itu, Ha Ri mengeluarkan lipstiknya dan menggambar bentuk hati pada gambar itu.

Ha Ri pulang dan masih berada di mobilnya. Tiba2 seseorang mengetuk pintu mobilnya. Itu adalah pria yang berkencan dengan dia sebelum Ha Ri bertemu Sung Joon. Ha Ri mengatakan pada pria itu kalau mereka sekarang putus. Pria itu bisa menebak alasan Ha Ri memutuskannya pasti karena ada pria lain. Dengan kesal dia berteriak siapa bajingan itu. Mendengar Sung Joon dikatai bajingan, Ha Ri tak terima dan dia pun mengancam pria itu, kalau sampai dia menyebutnya seperti itu lagi, pasti akan di hajarnya. 

Ha Ri hendak masuk ke rumah dan dia langsung terkejut saat melihat Hye Jin yang ternyata mendengar  apa yang dia katakan pada si pria tadi. Tanpa tahu siapa pria itu, dengan polosnya Hye Jin langsung memeluk Ha Ri dan mengucapkan selamat. 

Mereka berdua sekarang sudah ada di taman. Hye Jin senang akhirnya Ha Ri menemukan cinta sejatinya, karena dulu Ha Ri sangat membenci pria. Hye Jin pun jadi penasaran pada sosok pria tersebut. Ha Ri yang dipenuhi rasa bersalah tak bisa berkata apa2 dia hanya menunduk menyembunyikan wajahnya. Ingin  merayakan Ha Ri dapat pacar, Hye Jin pun pergi untuk membeli bir. 

"Ha Ri-a.... aku... akan mendukung cintamu. Aku sepenuh hati mendukungmu!" ucap Hye Jin dan pergi berlari.

"Maafkan aku Hye Jin-a... dua bulan saja... aku hanya akan bersamanya dua bulan saja. Dua bulan saja.... nanti.... nanti, akan kuceritakan semuanya." ucap Ha Ri dalam hati.

Aaaaaaargh Ha Ri egois banget sih. Dia pengen bersenang2 sama Sung Joon selama 2 bulan dan tanpa memikirkan perasaan Hye Jin. 

Sung Joon pulang ke rumah dan langsung kaget saat melihat Shin Hyuk ada di rumahnya. Shin Hyuk mengatakan kalau dia datang ke rumah Sung Joon untuk mengambil bokser miliknya. Kesal karena Shin Hyuk terus membahas tentang bokser dengannya, Sung Joon pun meminta SHin Hyuk mengembalikan kartu rumahnya. 

Shin Hyuk tak terlalu mendengarkan kata2 Sung Joon. Dia malah membahas tentang pacar  SungJoon/ Ha Ri. Shin Hyuk bertanya seberapa banyak Sung Joon tau tentang Ha Ri, karena menurutnya, di dunia ini banyak yang tak sesuai penampilannya. 

"Reporter Kim. Sebenarnya kau ingin bilang apa?" tanya Sung Joon tak mengerti. 

"Ada yang ingin ku katakan, tapi aku tahan. Aku tak bisa memutuskan aku berhak mengatakannya atau tidak." ucap Shin Hyuk dan izin pulang.

Saat bersiap2 Sung Joon dan Ha Ri sambil telponan. Mereka janjian nonton sepulang kerja. Tepat disaat itu Hye Jin masuk dan mengatakan saatnya sarapan. Melihat ekspresi Ha Ri yang terkejut, Hye Jin pun menebak kalau Ha Ri sedang telponan dengan pacarnya. 

"Selamat untuk kalian berdua! Ayo kita ketemuan lain kali." ucap Hye Jin dan Sung Joon mendengarnya namun tidak jelas. Saat Sung Joon meminta diulangi, Ha Ri langsung menutup teleponnya. 

Tanpa mengetahui siapa pria itu, Hye Jin pun menggoda Ha Ri dengan menyanyikan lagu cinta. Setelah Hye Jin pergi, Ha Ri baru bisa bernafas lega. Ha Ri tiba2 memegangi perutnya, dia terlihat menahan sakit perut.

Hye Jin berjalan sambil membawa bawang bombaynya dengan gembira. Merasa tak enak saat berjalan, Hye Jin pun sadar kalau bagian bawah sepatunya mangap. 

Di kantor, semua tim editor sedang kebungungan untuk memilih model pakaian mana yang harus mereka pakai. Model A atau model B. Hye Jin juga ikut bergabung dengan mereka. Tak lama kemudian Madam Kim muncul dan bertanya pada mereka semua dan mereka harus menjawabnya dalam setengah detik.

"Ini adalah restoran Cina. Dan kalian harus pesan, jjajangmyeon dan jjampong?" tanya madam Kim dan jawabannya mulai dari Ah Reum sampai Hye Jin. Mereka berenam menjawab dengan cepat apa yang mereka pilih. Madam Kim kemudian menyuruh mereka berbalik dan melihat model pakaian yang harus mereka pilih. 

Madam Kim menyuruh mereka memilih dengan cepat, dimulai dari Hye Jin. Hye Jin menjawab B, Shin Hyuk menjawab B, Poong Ho menjawab A, Joo Young menjawab B, Han Sul menjawab A, Joon Woo menjawab B dan Ah Reum menjawab A. Karena jawaban paling banyak adalah B, maka Madam Kim memutuskan untuk memakai model baju yang B. 

"Saat hati bilang O tapi kita ingin bilang X, saat hati bilang X tapi kita ingin bilang O, kita akan jadi ragu. Why? karena kita tak tahu hati kita. Saat seperti ini, yang keluar dari mulut tanpa berpikir itulah keinginan kalian." jelas Madam Kim dan pergi.

Hye Jin jalan dengan membawa banyak barang. Tiba2 Shin Hyuk merebutnya karena dia ingin membantu Hye Jin. Namun Hye Jin menolak, saat mereka saling rebut, bagian bawah Hye Jin lepas dan Shin Hyuk tertawa terbahak2. 

Shin Hyuk lalu duduk jongkok dan hendak menggendong Hye Jin. Karena Hye Jin menolak dan membuat Shin Hyuk duduk jongkok berkali2, tiba2 celana Shin Hyuk robek. Untuk menutupi robekan itu, Hye Jin pun tak punya pilihan lain selain naik ke gendongan Shin Hyuk.

Ha Ri sudah berada di bioskop dan membeli cemilan serta minuman untuk dirinya dan Sung Joon. 

Sambil menggendong, Shin Hyuk bertanya apa Hye Jin masih ingin memberitahu Sung Joon tentang siapa dirinya. Hye Jin mengiyakan sekaligus mengeluh, karena kalau waktu itu SHin Hyuk tak muncul, dia pasti sudah memberitahu semuanya pada SUng Joon. 

Shin Hyuk lalu bertanya jika  Hye Jin disuruh memilih, dia akan memilih hubungan persahabatan atau hubungan antara pria dan wanita. 

"Kalau 100 % kau ingin hubungan teman, tanpa ada perasaan.... yakin kau bisa?" tanya Shin Hyuk dan Hye Jin terlihat bingung menjawabnya. 

Tepat disaat itu Sung Joon mengendarai mobilnya dan dari mobil dia melihat Hye Jin di gendong Shin Hyuk. Tanpa sadar mata Sung Joon terus melihat ke arah mereka dan tiba2 brak! Sung Joon menabrak mobil yang ada di depannya. Orang yang di tabrak Sung Joon terlihat marah dan tak terima.

Disisi lain, Ha Ri terus menunggu kedatangan Sung Joon. Sampai es di minumannya mencair dan sampai filmnya di putar Sung Joon tak kunjung datang sehingga membuat Ha Ri memutuskan pulang. 

Tepat disaat itu Sung Joon muncul. Awalnya Ha Ri hendak marah namun karena Sung Joon terlambat karena kecelakaan, Ha Ri jadi memperlihatkan rasa khawatirnya. Merasa bersalah karena datang telat dan kecelakaan gara2 Hye Jin, Sung Joon pun langsung memeluk Ha Ri dan meminta maaf. 

Sung Joon sudah berada di ruangannya, dia hendak memilih2 gambar mana yang bagus dari hasil jepretannya saat di pantai. Saat itulah Sung Joon menyadari kalau di memori cameranya banyak gambar Hye Jin. 

Tepat disaat itu, Hye Jin masuk untuk memberikan surat, selain surat Hye Jin juga membawakan makanan untuk sarapan Sung Joon. Tak seperti sebelumnya, kali ini Sung Joon menolak makanan dari Hye Jin. Dia bahkan memberikannya pada Poong Ho. Sung Joon juga tak sedikitpun menoleh ke arah Hye Jin. Diperlakukan seperti itu benar2 membuat Hye Jin kebingungan sehingga dia tak bergerak dari tempat dia berdiri, sampai Sung Joon bertanya apa masih ada urusan. Karena tak ada lagi, Hye Jin pun langsung keluar.

Di mejanya, Hye Jin terus bertanya kenapa sikap Sung Joon berubah dingin lagi padanya. Dia pun mengira2 kalau Sung Joon pasti sedang mengalami masalah.

Dari dalam Sung Joon terus melihat ke arah Hye Jin, dia melihat Hye Jin dengan tatapan sedih. Karena Hye Jin juga melihat ke arahnya, Sung Joon pun menutup tirai ruangannya. 

Sung Joon menjemput Ha Ri yang baru pulang kerja. Dia mengajak Ha Ri nonton film yang tak sempat mereka tonton kemarin. D bioskop, orang yang menikmati film itu hanya Ha Ri, sedangkan Sung Joon hanya duduk terpaku tanpa ekspresi. Namun saat ditanya apakah Sung Joon suka film itu atau tidak, Sung Joon hanya menjawab suka.

Selesai menonton, Ha Ri mengajak Sung Joon membahas film tersebut, namun sepertinya Sung Joon tak fokus saat menonton, jadi dia tak nyambung saat Ha Ri ajak bicara. 

Hye Jin sudah di toko buku, dia membeli majalah The Most yang baru saja keluar. Apa yang Hye Jin cari sampai dia terlihat terburu2 begitu membuka majalah? Ternyata dia mencari namanya di halaman editor majalah. Hye Jin langsung kegirangan saat melihat namanya di tulis disana. 

Hye Jin pun langsung mengambil gambar dirinya dan halaman majalah tersebut. Dia kemudian mengirim gambar itu ke keluarganya. Tentu saja ayah dan ibunya bangga melihat hal tersebut, kecuali Hye Rin yang memang tak pernah sependapat dengan Hye Jin.

Hye Jin menunggu lampu hijau sambil membaca majalah, tak jauh dari tempat dia berdiri, ada Sung Joon juga yang hendak menyebrang. Lampu hijau dan reflek Hye Jin berkata, "Oh, Saatnya jalan!"

Mendengar ucapan itu Sung Joon langsung mengangkat kepalanya dan mencari siapa yang berkata. Saat dia melihat Hye Jin, diapun langsung mengejarnya dan menangkap tangannya. 

"Oh, Wapimred! Good Morning!" ucap Hye Jin saat melihat Sung Joon yang tiba2 menangkap dirinya. Dia kemudian merasa kesakitan, karena Sung Joon memegangi tangannya dengan keras. Hye Jin bertanya kenapa sikap Sung Joon seperti itu. Hanya diam melihati Hye Jin. 

Lampu akan berganti jadi merah dan Hye Jin dengan cepat menarik Sung Joon kepinggir jalan. Sung Joon masih saja terdiam dan Hye Jin bertanya apa yang akan Sung Joon makan selesai pemotretan nanti. Namun Sung Joon tak merespon, dia masih terus melihat wajah Hye Jin.

Hye Jin lalu menunjukkan halaman majalah yang ada namanya. Tepat disaat itu ponsel Sung Joon bunyi, Hye Jin pun memberitahunya karena Sung Joon tak menyadari bunyi ponselnya sendiri. Karena Sung Joon harus mengangkat teleponnya, Hye Jin pun memutuskan jalan duluan. 

Orang yang menelpon Sung Joon adalah Ha Ri. Sung Joon tak langsung mengkatnya, dia hanya melihat nama "Hye Jin" di layar ponsel dan kemudian melihat ke arah Hye Jin yang sedang berjalan menjauhinya. 

Di kantornya, Sung Joon mendapat telepn dari atasannya yang mengingatkan kalau waktu terus berjalan, namun Sung Joon hanya bisa menempatkan The Most di urutan ke 2. Ya, The Most kalah dari majalah yang bernama New Look.

Hye Jin masuk untuk memberikan sesuatu dari Poong Ho, Sung Joon hanya menyuruhnya untuk meletakkan di meja dan langsung berjalan pergi. Melihat Sung Joon yang seperti sedang mengalami masalah, Hye Jin pun jadi khawatir. Dia kemudian melihat tab milik Sung Joon dan Hye Jin bisa menyadari alasan Sung Joon bersikap seperti itu.

Semua pegawai tim editor kecuali Joo Young dan Hye Jin sedang mengerumuni gaun yang akan di gunakan pemotretan. Mereka semua mengambil gambarnya.

Shin Hyuk menghampiri Hye Jin dan mengajaknya makan malam nanti malam, namun Hye Jin menolak karena dia akan makan malam bersama Sung Joon dan memberitahukan semuanya. Shin Hyuk bertanya apa Hye Jin tidak bisa membatalkan niatnya itu. Tentu saja Hye Jin tak mau, dia tetap berniat mengungkap semuanya.

Eun Young  berkata kalau dia akan mengupload gambar gaun itu ke FB. Tiba2 terdengar teriakan Sung Joon yang menyuruh mereka semua untuk menghapus foto yang sudah mereka ambil. 

"Kalian pikir ini mainan? Apa kalian tak punya otak? Apa kalian tak tahu edisi ultah ke 20 masih sebulan lagi? Kalau desain kita bocor karena kalian. Siapa yang tanggung jawab?" ucap Sung Joon pada mereka dan kemudian menyuruh mereka untuk memindahkan gaun itu ke ruang ganti. 

Yi Gyung langsung hendak memindahkan gaun itu, namun tiba2 tangannya di tangkap oleh Sung Joon dan langsung melihat aksesoris yang dipakai Yi Gyung.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Sung Joon dan kemudian menghempaskan tangan Yi Gyung. "Asisten fashion macam apa yang menyentuh baju dengan aksesoris ditangannya?" teriak Sung Joon dan saking kesalnya dia mengusir Yi Gyung dari studio. 

Selesai memarahi Yi Gyung, Sung Joon kemudian berteriak pada penanggung jawab lampu. Han Sul yang sedari tadi ada di samping Sung Joon langsung bertanya pada kedua temannya, "dia kenapa?" dan temannya menjawab kalau Sung Joon seram sekali. Tak lama kemudian Joo Young muncul dan bertanya pada mereka apa yang terjadi? 

"Lihat? Wapimred sedang tidak mood. Makan denganku saja!" ajak Shin Hyuk yang kemudian berkata kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Hye Jin yang tak mau di bohongi lagi, tak percaya pada apa yang Shin Hyuk katakan dan diapun tetap pada pendiriannya. Hye Jin lalu berjalan pergi karena Joo Young memanggilnya. Shin Hyuk hanya bisa menghela nafas karena dia gagal membuat Hye Jin membatalkan keinginannya. Sebenarnya Shin Hyuk melakukan semua itu bukan karena rasa egoisnya yang tak mau kalau nanti Hye Jin jadian sama Sung Joon, melainkan karena dia tak mau Hye Jin terluka saat mengetahui kalau selama ini, sahabatnya, belahan jiwanya sudah mengkhianatinya. 

Joo Young menyuruh Hye Jin untuk membawa gaun pemotretan itu ke ruang ganti dan terus menjaganya sampai model mereka datang. 

Hye Jin sudah berada di ruang ganti dan terus berdiri di samping gaun tersebut. Tepat disaat itu Han Sul muncul sambil berbicara dengan seseorang ditelpon. Orang yang menelponnya itu meminta dia memindahkan mobilnya. Karena dia harus memeriksa make up model dengan Ah reum, Han Sul pun menyuruh Hye Jin yang melakukannya, dia menyuruh tanpa perduli apa yang sedang di tugaskan pada Hye Jin. Hye Jin sempat kebingungan antara menjaga gaun atau memindahkan mobil, dan pada akhirnya Hye Jin memilih untuk memindahkan mobil terlebih dahulu.

Ha Ri baru saja menutup telepon dan dia merasa perutnya sangat sakit. Kebetulan rekan kerjanya melihat Ha Ri kesakitan, jadi dia menawarkan diri untuk mengambilkan obat. Tanpa Ha Ri sadari Shin Hyuk melihat dirinya dengan tatapan marah. 

Ha Ri baru saja meminum obat, saat Shin Hyuk masuk sambil membanting pintu. Shin Hyuk langsung berkata, "Tolong berhentilah."

"Apa maksudmu?" tanya Ha Ri tak mengerti.

"Tolong berhenti mempermainkan Kim Hye Jin." Ucap Shin Hyuk dan Ha Ri pun baru sadar kemana topik pembicaraan mereka.

Mereka berdua sekarang sudah berada di luar hotel. Ha Ri lalu tau kalau Shin Hyuk adalah reporter yang selalu di ceritakan Hye Jin. Shin Hyuk mengaku kalau dia tak sengaja masuk ke hubungan mereka bertiga, namun dia tak bisa diam begitu saja. 

"Ha Ri-shi... mereka berdua... akan bertemu malam ini... dan saat itu, Jackson... Hye Jin, akan cerita semuanya pada wapimred. Bakalan buruk kalau ketahuan seperti itu kan? Bagaimanapun, cara terbaik agar kalian semua tidak terlalu terluka, adalah kau yang harus mengatakannya dulu. Dengan begitu kalian bisa berhenti dalam keadaan stabil. Aku mengandalkanmu." Ucap Shin Hyuk.

Hye Jin baru saja selesai memindahkan mobil Han Sul. Joon Woo dan Han Sul tertawa saat melihat rambut Hye Jin mengembang dan Hye Jin pun berkata kalau rambutnya akan mengembang seperti itu setiap kali kena hujan. Sung Joon mendengar pengakuan Hye Jin dan dia reflek langsung melihat ke arah Hye Jin. Sung Joon pun langsung terpikir kalau ada banyak kesamaan Hye Jin si anak magang dengan Hye Jin teman kecilnya dulu. Mulai dari rambut yang mengembang saat kena air hujan, menolongnya saat sedang linglung dan kata-kata yang Hye Jin ucapkan saat mendapati lampu hijau. 

Sun Min dan Eun Young membantu model berjalan ke tempat pemotretan. Model melihat gaunnya rusak. Reflek Joo Young dan Hye Jin langsung melihat kerusakannya. Si model kemudian berkata kalau pemotretan harus di tunda. Mendengar itu, Sung Joon langsung terpancing emosi lagi. 

"Siapa.... siapa penanggung jawab baju itu?!" teriak Sung Joon dan Hye Jin langsung maju dan mengaku sebagai penanggung jawabnya.

"Kau lagi. Kenapa selalu dirimu? Kau ini apa? Kau ini siapa? Kenapa selalu membuatku marah?" teriak Sung Joon dan Hye Jin hanya bisa meminta maaf karena kekuranghatiannya. Sung Joon yang memang hari itu sedang banyak tekanan, tanpa pikir panjang langsung memecat Hye jin. Kata2 yang Sung Joon keluarkan bahkan sangat kasar, dia meminta Hye Jin untuk tidak muncul lagi di depannya. 

Setelah berbicara dengan Shin Hyuk, Ha Ri langsung pergi dengan mobilnya. Kita kemudian kembali lagi ke studio pemotretan, dimana mereka semua sedang beres-beres karena pemotretan di tunda. Seorang wanita menghampiri Sung Joon dengan menangis dan mengaku bersalah. Dia mengaku kalau dialah yang merusak gaun itu karena gaun itu cantik dan dia ingin mencobanya. 

Mendengar itu Joo Young langsung menghampirinya dan bertanya siapa dia. Sun Min menjawab kalau wanita itu adalah model pemula dari sebuah agensi. Sung Joon sendiri hanya lemas mendengarnya tanpa bisa berkata-kata lagi. Ya, tentu saja dia merasa bersalah pada Hye Jin, namun dia tak bisa mengakui kesalahannya pada semuanya. Bahkan saat Joo Young menyinggung tentang Hye Jin, Sung Joon tak mau membahasnya dan menyuruh mereka semua pulang. 

Tepat di saat itu Shin Hyuk muncul dan dia tahu tentang apa yang terjadi dari Joon Woo. Di sisi lain, Ha Ri terus berusaa menghubungi Sung Joon sambil mengendarai mobilnya. Namun Sung Joon yang sedang merasa kacau, tak mau mengangkat telepon darinya. 

Ha Ri kemudian mendapat telepon dari Hye Jin yang memberitahukan tentang dia yang dipecat oleh Sung Joon. Mendengar itu, Ha Ri langsung menanyakan keberadaan Hye Jin dan diapun langsung menuju ke sana. 

Saat Ha Ri datang, Hye Jin bersikap kalau dia baik2 saja. Setelah mereka berdua duduk bersama, Hye Jin mengungkapkan kalau dia merasa Sung Joon sudah balik seperti Sung Joon-nya yang dulu saat mereka melakukan perjalanan bisnis bersama, sehingga dia mengira kalau mereka bisa kembali seperti dulu, jadi itulah alasan dia ingin memberitahu semuanya pada Sung Joon. Tapi sebelum semua itu terjadi, dia malah di pecat. Hye Jin merasa kalau selama ini dia sudah seperti orang bodoh, dengan merasa kegirangan sendiri dan menganggap Sung Joon menyukainya. 

Mendengar itu, Ha Ri hanya bisa berkata maaf sambil memeluk Hye Jin. Dia masih belum bisa memberitahu Hye Jin yang sebenarnya. Karena ketidakmampuan dia mengungkapkan semuanya pada Hye Jin, Ha Ri pun hanya bisa menangis. Tepat disaat itu ponsel Ha Ri berdering dan itu adalah telepon dari Sung Joon, namun Ha Ri tak mau mengangkatnya, dia langsung mematikannya. 

Euuum.... semoga ha Ri bener2 mau menjauh dari Sung Joon, bukan hanya  menolak mengangkat telepon gara2 ada Hye Jin di dekatnya.

Sung Joon sendiri sudah ada di ruangannya, dia melihat meja Hye Jin yang tepat berada di depan ruangannya. Dia kemudian keluar dan melihat id card milik Hye Jin. Melihat id card itu membuat Sung Joon teringat pada ucapan Hye Jin yang sangat senang saat memakai id card tersebut. 

"Hye Jin-a. Aku harus bagaimana? Kita harus bagaimana?" ucap Ha Ri dalam hatii dan memeluk Hye Jin lagi.

Semua tim editor bekerja seperti biasa, namun mereka masih tak bisa  bekerja tanpa Hye Jin, karena Hye Jin benar2 membantu semua pekerjaan mereka dan sekarang mereka semua harus mengerjakannya sendiri-sendiri. Sung Joon mendengar keluhan mereka, namun dia tak bisa berkomentar apa2, dia hanya pura2 tak mendengarnya.

Hye Jin sendiri sedang berada di rumah dan sibuk mencari pekerjaan, namun mencari pekerjaan di usianya sekarang sangatlah sulit. 

Gwang Hee menemui manager Boo dan memberitahukan berita tentang pemecatan Hye Jin. Manager Boo mengatakan kalau dia sudah mengetahuinya namun dia tak bisa meminta Hye Jin kembali pada mereka karena tim editor lah yang punya kendali.  Gwang Hee langsung lemas karena mereka tak bisa meminta Hye Jin balik ke tim mereka. Ya, mereka memang membutuhkan Hye Jin karena Seul Bi tidak bisa diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan kantor, yang dia lakukan di kantor hanya melakukan perawatan kecantikannya dan sekarang dia malah sibuk mengecat kukunya.

Tim editor melakukan rapat dan Sung Joon memimpin rapat dengan sifat kepemimpinannya yang keras. Dia menanyakan konsep baru yang bisa mereka usulkan. Shin  hyuk lalu mengusulkan untuk mengusung sebuah dongeng, namun dibuat berbeda dari biasanya, karena ceritanya dilihat dari sudut pandang karakter pendukungnya. Ide Shin Hyuk di sambut baik oleh semuanya, mereka semua rata2 menyutujuinya. Saat di tanya pendapat Sung Joon, dia hanya meminta kalau konsep itu jangan hanya dibuat menjadi seperti dongeng biasa, mereka harus merubah sudut pandang, sehingga membuat dunia terlihat berbeda, namun mereka harus tetap membuat karakter utama menjadi karakter utamanya. Setelah menyuruh mereka semua untuk berdiskusi dengan tim masing2, Sung Joon pun meninggalkan ruang rapat. 

Shin Hyuk menemui Sung Joon di kantornya dan memberikan buku milik Hye Jin.  Buku itu berisi tentang konsep yang Shin Hyuk ungkapkan tadi. Ternyata ide itu sebenarnya berasal dari Hye Jin, bukan dari Shin Hyuk. Namun karena Sung Joon yang masih gengsi, dia pun menolak melihat isi buku tersebut sampai habis. 

Shin Hyuk meminta Sung Joon untuk memanggil Hye Jin kembali, namun Sung Joon tak mau. Dia tak mau meminta maaf pada Hye Jin dan memintanya kembali. Saking tidak maunya, Sung Joon lebih memilih mengganti konsep dari pada meminta maaf pada Hye Jin. 

Melihat sikap Sung Joon yang seperti itu, Shin Hyuk pun langsung menyindirnya. Dia menyindir Sung Joon yang tak bisa berpikir rasional kepada Hye Jin. Shin Hyuk juga berkata kalau penyebab Sung Joon bersikap seperti itu pasti karena Sung Joon mulai menyukai Hye Jin. Sung Joon mencoba menyangkal namun Shin Hyuk memotongnya.

"Aku tanya satu hal. Kalau itu adalah orang lain. Apa kau juga akan marah? Dan langsung memecatnya?"

"Aku tidak mau menjawab, pergilah." Jawab Sung Joon yang masih gengsi, namun  Shin Hyuk tetap ingin Sung Joon menjawab. 

"Kalau hatimu O tapi kau mengatakan X, atau hatimu X tapi kau mengatakan O. Itu adalah keraguan. Kau ragu." Ucap Shin Hyuk dan kalimat itu langsung membuat Sung Joon emosi.  

"Lalu bagaimana denganmu? Kau yang selalu terlibat dalam kehidupannya." Tanya Sung Joon.

"Aku menyukainya." Jawab Shin Hyuk dengan pasti dan yakin. "Aku menyukai Kim Hye Jin. Apa itu cukup?" tambah Shin Hyuk dan keluar  dari ruangan Sung Joon tanpa membawa buku Hye Jin.

Shin Hyuk menemui Hye Jin, namun dia beralasan kalau dia berada di dekat rumah Hye Jin untuk meliput. Hye Jin berjalan pergi dan Shin Hyuk mengikutinya sambil terus menjelaskan kalau Sung Joon sudah salah paham. Dia meminta Hye Jin balik ke tim editor namun Hye Jin menolak, dia merasa lega setelah keluar dari tim tersebut. 

Hye Jin hendak pergi namun Shin Hyuk mencegahnya. Dia meminta Hye Jin menjadi asistennya hari ini. Hye Jin mau menolak namun Shin Hyuk memperdengarkan rekaman janji Hye Jin. Walaupun sudah mendengar rekaman itu, Hye Jin tetap menolak karena dia tak mau lagi terlibat dengan urusan The Most. Namun keputusannya langsung berubah saat mendengar gaji asistennya lumayan besar.  

Shin Hyuk berkeliling sambil mengambil gambar dan Hye Jin terus memegangi minuman Shin Hyuk. Ya, Hye Jin benar2 bekerja sebagai asisten Shin Hyuk, dia juga membawakan tas Shin Hyuk. 

Saat hendak menuruni anak tangga, Shin Hyuk memberitahu Hye Jin kalau mereka menuruni anak tangga dengan satu kaki, maka keinginan mereka bisa terkabul. Seperti biasa Hye Jin percaya saja dengan apa yang Shin Hyuk katakan. Saat Hye Jin menuruni anak tangga dengan satu kaki sambil mengucapkan keinginannya untuk mendapat pekerjaan, Shin Hyuk langsung mengambil gambarnya. Hye jin langsung kesal saat menyadari kalau dia dibohongi. 

Shin Hyuk lalu mengajak Hye Jin ke suatu tempat dengan motornya. Kemana Shin Hyuk mengajak Hye Jin? Dia mengajaknya ke taman bunga. Berada di taman itu Hye Jin benar2 merasa nyaman. Shin Hyuk kemudian mengeluarkan kameranya dan mereka berselfi bersama. 

Shin Hyuk baru membeli minuman, dia berhenti sejenak dan melihat Hye Jin yang tertawa sendiri dari jauh. Hye Jin tertawa karena melihat hasil selfi-an mereka. 

Mereka kemudian berdiri di sebuah jembatan. Hye Jin mengaku pada Shin Hyuk kalau dia sebenarnya menganggap Sung Joon sebagai seorang pria, bukan sebagai teman kecilnya. 

"Bagaikan sebuah cermin.... kau tidak bisa melihat ke dalamnya. Tapi dari dalam kau bisa melihat semuanya. Hubungan kami, sama seperti cermin itu. Aku bisa melihatnya dengan jelas. Tapi dia tak bisa. Suatu ketika aku berpikir untuk terus bersembunyi. Tapi disaat yang lain, aku berharap Sung Joon dapat menemukanku. Karena itulah... aku semakin menderita." Ucap Hye Jin yang kemudian berterima kasih pada Shin Hyuk, karena berkat Shin Hyuk, suana di tim editor menjadi menyenangkan.  Hye Jin juga bisa menebak kalau Shin Hyuk datang pasti untuk menghiburnya, jadi Hye Jin pun berterima kasih untuk hal itu. 

"Kalau mau berterima kasih, jadilah pacarku." Jawab Shin Hyuk dan Hye Jin langsung menolak dengan alasan kalau dia tak menyukai Shin Hyuk. Tepat di saat itu Hye Jin mendapat telepon dari seseorang.

Kita beralih pada Sung Joon yang mulai membuka buku Hye Jin dan membaca isinya. Di dalam buku itu, Hye Jin menulis cerita berdasarkan sudut pandang dari karakter kedua. Sung Joon kemudian teringat pada kata  Shin Hyuk yang berkata kalau Sung Joon tidak bersikap rasional pada Hye Jin. Mengingat tentang Hye Jin, Sung Joon langsung melihat bawang bombay yang masih berada di meja kerja Hye Jin.

Ternyata yang menelpon Hye Jin tadi adalaha Manager Boo. Dia menghubungi Hye Jin untuk memberitahu kalau temannya membutuhkan pegawai dan Manager Boo merekomendasikan Hye Jin untuk bekerja disana. Hye Jin pun sangat senang karena akhirnya dia mendapatkan pekerjaannya. Sebagai imbalan sudah membantu, Manager Boo meminta dibelikan permen karet oleh Hye Jin. 

Hye Jin baru turun dari bis, saat dia berjalan dia melewati mobil Sung Joon, namun dia tak sadar kalau itu mobil Sung Joon dan ada Sung Joon di dalamnya. Sung Joon mengikuti Hye Jin secara sembunyi2 sampai ke taman.

Setibanya di taman, Sung Joon kembali sembunyi saat mendengar ponsel Hye Jin berdering. Orang yang menelpon Hye Jin adalah manager Boo yang memberitahu Hye Jin kalau temannya itu akan menelpon Hye Jin besok pagi. 

Setelah telepon ditutup, Sung Joon masih belum mau menemui Hye Jin, Hye Jin pun berjalan pergi dan Sung Joon  malah masuk ke dalam perosotan. Sung Joon meluncur dengan posisi kepala duluan, dia meluncur dan berada tepat di bawah Hye Jin. 

Mereka kemudian duduk dibangku taman. Sung Joon mengungkapkan kalau dia dan tim editor ingin menggunakan konsep Hye Jin. Sung Joon juga meminta maaf karena sikapnya kemarin, dia mengaku kalau dia terlalu sensitif. Walaupun sudah mendengar permintaan maaf dan permintaan kembali dari Sung Joon. Hye Jin tetap pada keputusannya. Dia tak mau kembali ke tim editor The Most. Namun dia mempersilahkan untuk tim editor menggunakan idenya. 

Hye Jin mengungkapkan kalau dia merasa tidak nyaman bekerja dengan Sung Joon, selain itu dia juga sudah mendapatkan pekerjaan baru. Tak mau lagi mendengarkan kata2 Sung Joon, Hye Jin pun pamit, namun sebelumnya dia mengucapkan terima kasih karena Sung Joon sudah jauh2 menemuinya secara pribadi. 

Sung Joon masuk kantor dan disapa oleh semuanya. Tepat di depan meja Hye Jin, dia berhenti sejenak untuk melihat bawang bombay Hye Jin yang sudah tumbuh daun. 

Di rumah Hye Jin terus menunggu telepon dari teman manager Boo. Karena teman manager Boo tidak kunjung menelpon dirinya, maka Hye Jin pun langsung menelpon manager Boo untuk menanyakannya. Kabar buruk pun harus diterima Hye Jin, karena ternyata teman manager Boo tak mau merekrut Hye Jin. 

Setelah telepon di tutup, Hye Jin teringat pada kata2 Sung Joon yang memintanya balik ke tim editor. Namun Hye Jin dengan cepat membuang pikiran itu, karena dia tak mau membuang harga dirinya. Agar lebih semangat saat mencari kerja, Hye Jin pun memutuskan untuk makan terlebih dahulu. 

Hye Jin hendak masak nasi tapi ternyata persedian berasnya habis. Mendapati hal tersebut, langsung membuat Hye Jin menangis dan memanggil ibunya. 

Hye Jin pergi ke tempat percetakan ayahnya. Tapi ayahnya sedang tak ada di tempat, yang ada hanya jjajangmyun yang belum di makan. Hye Jin lalu punya ide untuk mengejutkan ayahnya, jadi dia sembunyi. 

Ayahnya muncul dan saat dia hendak mengejutkannya, tiba2 seseorang datang dan Hye Jin memutuskan tetap berada di tempat persembunyiannya. Orang itu meminta Tuan Kim untuk menyelesaikan pamflet yang sudah dipesannya, namun Tuan Kim belum bisa mengerjakannya karena mesinnya baru saja bisa hidup. 

Orang itu jaditambah kesal karena Tuan Kim masih menggunakan mesin usang untuk mencetak. Dia lalu menyuruh Tuan Kim untuk meminta uang dari Hye Jin karena Hye Jin sudah bekerja di perusahaan majalah terkenal.  Hye Jin tentu saja langsung merasa sedih mendengarnya.

Selesai makan, Tuan Kim langsung mengerjakan pesanan orang tadi. Tepat disaat itu Hye Jin menelpon. Hye Jin sudah berada di luar percatakan. Hye Jin berpesan pada sang ayah agar tidak hanya makan jjajangmyung, tapi makan nasi juga. Dia juga bertanya apa keadaan sang ayah baik2 saja dan sang ayah pun menjawab iya, Tuan Kim tidak mau menceritakan hal yang sebenarnya. Tentu saja, dia tak mau membuat putrinya khawatir. 

Tuan Kim lalu bertanya apa Hye Jin tetap bekerja bulan depan. Dengan mata berkaca2 Hye Jin menjawab iya. Dia meminta ayahnya percaya pada dia. Hye Jin menutup telepon dengan alasan kalau wapimred memanggilnya. 

Hye Jin sekarang sudah berada di taman dengan ponsel yang menampilkan kontak Sung Joon. Hye Jin ingin menelpon Sung Joon untuk kembali bekerja denganya, namun dia teringat pada kata2nya sendiri yang menolak kembali  dan juga berkata kalau dia merasa tak nyaman jika bekerja dengan Sung Joon. Teringat pada kata2nya sendiri, membuatnya takut untuk menelpon. 

Ditengah kebingungannya, Manager Boo menelpon dan memberi tahu  kalau temannya sudah setuju untuk menerima Hye Jin. Tentu saja Hye Jin senang mendengarnya. Setelah telepon dari manager Boo di tutup, Hye Jin mendapat pesan gambar darii Sung Joon. 

"Dia menangis, karena pemiliknya pergi. Kau akan meninggalkannya seperti ini?" sms Sung Joon dengan gambar bawang bombai yang diberi emo menangis.

Sung Joon masuk kantor dan lagi2 dia berhenti sejenak di dekat meja Hye Jin. Tim editor kembali sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sampai2 tak ada yang bisa mengangkat telepon yang terus berdering. Tiba2 seseorang muncul dan mengangkatnya.

"Iya, tim editing Most Korea denga Kim Hye Jin." Mendengar suara Hye Jin, semua orang langsung menuju ke sumber suara dan mata mereka langsung melongo saat mereka melihat penampilan Hye Jin yang sudah berubah total.