Dan O ada di pinggir lapangan dan mengeluh mengenai seragam olahraga kelas mereka yang berwarna pink terang dan juga ada tulisan : Nam Ju dan Kawan-Kawan. Dan O merasa baju seragam mereka sangat norak.
Pertandingan pertama yang di lakukan adalah lomba lari. Dan Ju Da termasuk yang berpartisipasi. Pemenangnya? Sudah pasti Yeo Ju Da! Melihat Ju Da yang menang, Nam Ju langsung bersorak girang dan membuat semua orang jadi melihatnya. Di tatap banyak orang, Nam Ju berusaha sok cool dan pergi dari sana.
Nam Ju lagi latihan meminta maaf pada Ju Da. Dia berbicara dengan bola-nya seolah-olah itu adalah Ju Da. Dia mencoba banyak cara. Pas sekali, Dan O lewat dan melihat tingkahnya. Pas terlihat oleh Dan O, Nam Ju berbohong kalau dia hanya sedang bermain bola. Dan O tentu saja tidak percaya karena Nam Ju jelas sedang berlatih meminta maaf.
"Kesalahpahamannya akan beres tanpa kamu berusaha keras. Itulah takdir peran utama," komentar Dan O.
Nam Ju walau tidak mengerti perkataan Dan O, tetap memohon pada Dan O agar tidak memberitahu Ju Da mengenai dirinya yang berlatih meminta maaf. Dan O mengerti. Dia bahkan merasa iri pada Nam Ju yang pasti pada akhirnya akan berakhir bahagia dengan Ju Da.
Pertandingan selanjutnya adalah tarik tambang. Nam Ju ikut serta karena Ju Da juga ikut serta. Tapi, tarik tambang itu malah dengan mudah di menangkan, karena semua peserta wanita berlari ke arah Nam Ju.
Selanjutnya adalah lomba melewati limbo dan masih banyak lagi. Yang jelas, semuanya bersenang-senang.
Setelah mengikuti banyak sekali kegiatan, para siswa/I beristirahat sejenak di pinggir lapangan. Melihat mereka semua, Dan O merasa sedih karena walaupun tanpa Ha Roo, semua orang tetap tampak baik-baik saja.
Soo Chul mengumumkan kalau lomba selanjutnya adalah lomba balapan kaki tiga. Tapi, tidak ada yang antusias. Ae Il sampai teriak menyuruh Soo Chul diam. Sekarang ini sangat panas dan juga mereka bukan anak SD, siapa yang mau melakukan lomba seperti itu? Kyung tiba-tiba muncul dan mengambil tali, tanda dia akan berpartisipasi dalam lomba itu. Melihat Kyung, Ae Il menjadi bersemangat. Dia langsung berdiri dan akan berpartisipasi dalam lomba menjadi pasangan Kyung. Ae Sam juga mau ikut dengan Kyung. Jadinya, dia dan Ae Il saling berebutan. Dan O yang melihat itu, mah tidak peduli.
Psaat!
Dan O sudah duduk sambil memegang spanduk bertuliskan : "Kyung ♡ Dan O". Melihat spanduk itu, dalam hati, Dan O menjadi kesal kepada penulis. Kyung menghampiri Dan O, dan semua siswa/I lain mulai meledeknya sebagai suami Dan O.
Kyung duduk di samping Dan O dan melihat spanduk yang Dan O pegang. Dia bertanya kenapa Dan O menyiapkan spanduk itu? Dan O tersenyum ceria dan menjawab kalau karna dia bahagia. Dia belum pernah berpartisipasi dalam hal olahraga. Dia bahagia. Waktunya bersama Kyung membuatnya semakin spesial.
Syaat!
Senyum Dan O menghilang. Dia segera meremas spanduk di tangannya dan melemparkannya pada Kyung. Dan kemudian, dia beranjak pergi.
"Kamu mau ke mana?"
"Panggung kita sudah berakhir. Kamu tidak peduli soal itu saat bersamanya. Kamu harus selalu berada di sisiku."
"Karena itulah tujuan penulis," ujar Dan O.
"Tidak. Itulah dirimu. Sudah sewajarnya kamu selalu menyukaiku. Tidakkah menurutmu kita sudah saling menjauh hanya karena si extra itu?"
"Tidak ada yang berubah. Diriku yang sebenarnya tidak pernah menyukaimu," tegas Dan O.
Psaat!
Mereka sudah berdiri di lapangan dengan kaki mereka saling terikat untuk mengikuti perlombaan lari kaki tiga. Kyung bahkan merangkul Dan O.
Lomba di mulai,
Dan O dan Kyung awalnya memimpin pertandingan. Tapi, tiba-tiba, sepatu Dan O terlepas. Walau begitu, Kyung tetap lanjut jalan. Dan O melihat sepatunya yang terlepas dan merasa kalau penulis sangat kejam padanya. Dia tidak mau melakukan lomba ini dan tidak mau berada di sini. Dia benci pada semua yang terjadi.
Dan Dan O akhirnya tersandung dan terjatuh. Jam-nya juga kembali berbunyi. Dadanya juga terasa sakit. Melihat itu, Kyung malah kesal dan melepas tali yang mengikat kakinya dan Dan O, dan langsung pergi dari sana. Dan O menangis melihat Kyung yang berjalan meninggalkannya.
Syaat!
Dan O menghentikan tangisnya. Dia berjalan untuk mengambil sepatunya yang terlepas. Tapi, kakinya tidak kuat jalan dan dia jatuh terduduk. Dia hanya bisa menatap sepatunya dan menangis.
Saat itu, seseorang memungut sepatu Dan O dan memberikannya kepada Dan O. Orang itu adalah Ha Roo. Dan O terkejut melihat Ha Roo di hadapannya. Tapi, Ha Roo tidak memberikan sepatu itu langsung, hanya melemparkannya di depan Dan O dan kemudian pergi.
Ha Roo menghampiri Kyung dengan riang dan menyapanya. Kyung jelas terkejut melihatnya. Ha Roo memberitahu kalau guru memanggil mereka untuk berlatih.
Dan O muncul sambil berlari mengejar Ha Roo, "Aku menemukanmu," gumam Dan O.
Dia menangis senang karena bisa menemukan Ha Roo. Karena seragam mereka yang warnya norak, dia bisa dengan mudah melihat Ha Roo walaupn dari jauh. Dan O menggenggam lengan baju Ha Roo dan berkata : "Aku tidak akan membiarkanmu pergi."
Ha Roo mengibaskan tangan Dan O. Dia bingung melihat tingkah Dan O dan bahkan berkata kalau Dan O membuat bajunya menjadi kusut. Dan O dan Kyung terkejut melihat reaksi Ha Roo. Tidak hanya itu, Ha Roo bahkan menyuruh Dan O untuk tidak menyentuhnya saat bicara. Dan kemudian, Ha Roo menarik tangan Kyung agar ikut bersamanya.
Dan O benar-benar bingung melihat Ha Roo yang tampak sangat berbeda.
Di saat itu, Do Hwa datang sambil membawa buku komik SECRET. Dia menunjukkan halaman pengenalan karakter, ada tokoh baru yaitu : Ha Roo, Pria, 18 tahun. Tim Tenis. Setia kepada Kyung.
Do Hwa lebih kaget lagi saat melihat Ha Roo yang sedang berjalan bersama dengan Kyung.
Sementara Dan O kaget karena Ha Roo telah kembali tapi dengan peran yang berbeda.
Psaat!
Do Hwa berteleportasi di dalam sekolah. Dia melihat Kyung yang berjalan bersama Do Hwa. Melihat itu, Do Hwa berujar di dalam hati kalau ini sama seperti yang ada di buku. Do Hwa berjalan menghampiri Kyung dan menyapanya dengan ceria. Dia juga bercanda karena Kyung mengabaikannya karena dia bukan lagi anggota A3? Kyung hanya merespon dengan meminta maaf. Do Hwa kemudian bertanya, siapa yang ada di sebelah Kyung? Kyung menjawab kalau yang di sebelahnya adalah Ha Roo, teman satu klub tenis-nya.
Do Hwa menyapa Ha Roo dengan ramah dan berujar agar tahan pada Kyung. Kyung mungkin terkadang tampak kasar, tapi dia pria yang baik. Setelah berbincang sejenak, Do Hwa beranjak pergi.
Syaat!
Adegan sudah selesai dan Do Hwa bisa bertingkah secara bebas lagi. Dia segera kembali berlari mengejar Ha Roo.
"Dari mana saja kamu? Aku sangat mencemaskanmu," ujar Do Hwa.
"Cemas?" ulang Ha Roo, bingung.
"Jangan bercanda denganku. Dan O akan terluka."
"Kurasa kamu yang bercanda. Aku tidak mengerti maksudmu," ujar Ha Roo dan mengajak Kyung untuk pergi.
Do Hwa merasa sangat bingung. Pria itu terlihat sangat mirip seperti Ha Roo, tapi juga sangat berbeda. Siapa dia sebenarnya?
--
Psaat!
Ju Dan hendak mengambil minuman yang di sediakan. Tapi, Sae Mi yang melihat itu, dengan sengaja menjatuhkan minuman yang Ju Da pegang dan bahkan menendangnya. Tidak hanya itu, Sae Mi juga berbincang dengan trio girl pembully mengenai apa saja yang orangtua-nya sediakan untuk acara olahraga ini. Ada yang mengirim makanan, truk makanan, barista dan kursi pijat.
Mendengar itu, Ju Da hanya bisa diam dan merasa tersindir. Untuk lebih mempermalukan Ju Da, Sae Mi dan trio girl pembully menyuruh Ju Da untuk membawa semua makanan dan minuman yang ada pulang ke rumah. Kan jarang-jarang Ju Da bisa menikmati semua itu.
Do Hwa yang lewat melihat semua itu dan merasa kasihan pada Ju Da.
Syaat!
Do Hwa yang sudah bisa bertingkah secara bebas, membawa Ju Da ke taman dan memberikannya susu strawberry. Dia bahkan menusukkan pipet ke susu itu. Ju Da berterimakasih tapi juga heran, Do Hwa tahu darimana kalau ini adalah minuman kesukaannya? Dengan santai, Do Hwa menjawab kalau dia membacanya. Ju Da bingung, tapi juga tidak peduli. Dia malah mengira kalau Do Hwa sangat mengenalnya dan pastinya adalah malaikat pelindungnya.
"Aku tidak pantas. Malaikat pelindung tidak hanya berdiri diam saat kamu ditindas. Aku selalu merasa bersalah kepadamu dan anak-anak," ujar Do Hwa.
"Kausmu sangat manis," ujar Ju Da, malah membahas hal lain.
"Aku tidak tahu kamu bisa sarkastis."
"Aku tidak sedang menyindir. Kamu amat menggemaskan."
"Kamu sama seperti Nam Ju. Kamu menarik, rupawan, dan manis baik di panggung maupun di luar panggung. Tentang Ha Roo yang menjadi orang berbeda sepenuhnya dan semua hal lain yang telah terjadi, Kurasa itu semua karena keserakahanku. Ju Da. Maafkan aku," ujar Do Haw dengan tulus.
Ha Roo menghampiri Kyung yang duduk di pinggir lapangan aula indoor. Kyung masih menatapnya dengan aneh karena tidak terbiasa dengan tingkah Ha Roo yang seolah sangat dekat dengannya.
"Ha Roo. Sepertinya kamu tidak berbohong. Tapi kita lihat saja jika kamu pura-pura tidak ingat atau memang tidak bisa ingat," peringati Kyung, serius.
Mereka melakukan pertandingan dodge ball. Tapi, Dan O malah sibuk berlarian di hadapan Ha Roo sambil terus bertanya, apakah Ha Roo tidak mengingatnya? Dia mengingatkan kalau saat bermain dodge ball dulu, Ha Roo melindunginya. Saat Ha Roo tidak punya nama, Ha Roo datang dan menyelematkannya.
Ha Roo tampak terganggu karena Dan O terus menghalanginya. Dia berusaha untuk lebih fokus melindungi Kyung dari lemparan bola dan mengabaikan Dan O. Dan O tampak sedih melihat Ha Roo yang tidak mengingatnya dan bahkan bersikap berbeda. Tidak hanya itu, Ha Roo bahkan ingin melemparkan bola kepadanya. Dan O sampai mengangkat tangan karena takut.
Tapi, setelah terkena lemparan bola Ha Roo, Dan O menjadi semakin sedih dan kecewa. Ha Roo yang dulu, melindunginya dari lemparan bola. Tapi, Ha Roo yang sekarang, melemparkan bola padanya.
Pertandingan sudah selesai. Dan O melihat banyak gadis yang mendekati Ha Roo dengan antusias. Ha Roo melihatnya dan menghampirinya. Dia memberikan sebuah kantung dan mengatakan kalau Kyung yang menyuruhnya memberikan itu pada Dan O.
Dan O melihat kantung itu. Tapi, dia lebih terkejut saat melihat bekas luka yang ada di telapak tangan Ha Roo menghilang. Ha Roo bingung melihat sikapnya dan menjawab dengan dingin kalau dia tidak pernah mempunyai bekas luka.
Ha Roo menghampiri Kyung. Dia memberitahu kalau dia sudah memberikan kantung itu pada Dan O. Kyung kemudian mengeluh kalau Dan O terus pingsan dan itu menyebalkan. Dan dia harus memberikan Dan O hadiah, agar Dan O tidak mengusiknya.
"Ha Roo, saat kita bermain bola tangan tadi…," ujar Kyung.
"Bola tangan? Kapan kita bermain bola tangan? Aku tidak bermain bola tangan."
"Kamu melakukannya. Tim kita menang. Kamu memukul Dan O dengan bola."
"Apa maksudmu? Kamu bermimpi?" tawa Ha Roo, tidak mengerti apa maksud pertanyaan Kyung.
Mendengar tawa Ha Roo, Kyung menjadi mengerti. Ha Roo ingat dengan kejadian di 'panggung', tapi tidak dengan yang terjadi di 'bayangan'. Ha Roo telah kembali tidak menyadari diri sendiri.
--
Psaat!
Para murid pria melakukan pertandingan sepak bola. Dan O menonton di tepi lapangan sambil memegang spanduk yang tadi. Dia berteriak senang dan semangat saat Kyung mencetak bola. Ha Roo juga senang dan bahkan memberi selamat pada Kyung.
Syaat!
Senyum Dan O menghilang. Dia bahkan melempar spanduk yang di pegangnya. Sae Mi sampai kaget melihat sikapnya.
Pertandingan selesai. Kyung mengajak bicara Ha Roo, mengenai Dan O. Dia bertanya apakah Ha Roo mengenal Dan O? Ha Roo tertawa karena semua orang di sekolah ini tau kalau Dan O adalah tunangan Kyung. Kyung kemudian membahas mengenai Ha Roo yang dekat dengan Dan O? Ha Roo malah bingung, sejak kapan? Dia bahkan menasehati Kyung agar menjaga tunangannya sendiri.
"Benar. Aku yang harus menjaganya," gumam Kyung. "Kamu kembali sebagai orang yang sangat berbeda."
"Apa maksudmu?"
"Maksudku, aku suka kamu," ujar Kyung, sinis.
Jinmiche ada di taman. Dia memikirkan tokoh yang mempunyai wajah dan nama yang sama dengan Ha Roo tapi dia kehilangan ingatannya.
"Dia bahkan punya pengaturan sendiri. Selain itu, dia juga punya dialog di panggung. Entah dia pura-pura tidak tahu atau dia sungguh tidak mengingatnya. Aku penasaran perubahan itu akan menjadi pengaturan seseorang ataukah kisah seseorang," ujar Jinmiche dan menatap ke suatu arah.
Ha Roo juga ada di taman dan duduk di bawah ayunan di mana bunga terompet berwarna orange kemerahan tumbuh. Ha Roo memungut bunga yang gugur.
"Tunggu. Itulah makna bunga itu," ujar Jinmiche yang tiba-tiba muncul.
Ha Roo tentu terkejut melihatnya. Apalagi Jinmiche mencubit pipinya. Ha Roo jelas mengibaskan tangan Jinmiche.
"Jadi, itu benar. Kamu benar-benar Ha Roo. Kepribadianmu sudah sedikit berubah, tapi sebenarnya, kini kamu lebih seperti karakter lamamu. Bagaimana dengan tanganmu? Sudah tidak sakit lagi?" tanya Jinmiche dan melihat telapak tangan Ha Roo.
"Kamu sudah gila?!" marah Ha Roo, melihat tingkah aneh Jinmiche.
"Aku juga belum pernah melihat ini terjadi. Entah ini hal bagus atau tidak. Aku harus membiarkan waktu mengurusnya," ujarnya.
Dan O sedang dalam perjalanan pulang. Dan dia melihat Ha Roo yang sedang mengajarkan beberapa siswa cara melakukan tenis. Dan O jadi sedih karena warna seragam pink terang membuat Ha Roo menjadi terlalu menonjol. Setidaknya, Ha Roo harus menjauh dari hadapannya.
Ha Roo yang walau melihat Dan O lewat, tetap tidak peduli dan berjalan meninggalkannya.
Malam hari,
Dan O sudah di rumah dan sedang menonton tv. Tapi, dia terus mengingat mengenai Ha Roo yang sudah kembali namun menjadi pribadi yang berbeda dan bahkan melupakannya. Mengingat hal itu, membuat Dan O menjadi sedih. Tapi, saat ayahnya menghampiri, Dan O langsung menghapus air matanya.
tn. Baek datang berkunjung bersama dengan Kyung. Kyung bahkan membawakan sebuket bunga. Tidak hanya itu, tn. Baek juga memberikan kantong yang berisi tas yang dia klaim bahwa itu adalah hadiah dari Kyung untuk Dan O.
tn. Eun mengajak mereka untuk makan malam bersama. Dia memuji Kyung yang semakin hari semakin tampan. Dan O merasa tidak nyaman, memilih izin untuk ke kamar dengan alasan tidak enak badan. tn. Baek langsung berakting seolah khawatir.
"Berhenti berpura-pura," ujar Kyung tiba-tiba dan membuat semuanya terkejut. "Ayah bahkan tidak khawatir. Lagi pula, aku tidak membeli hadiah ini. Ayah melakukannya karena ingin memberi kesan baik kepadanya."
"Hei, kamu sudah gila?" bisik Dan O, terkejut melihat sikap Kyung.
"Apa gunanya mengikuti? Mereka bahkan tidak akan ingat."
"Tidak masalah siapa yang membelinya. Tidak apa-apa selama untuk Dan O," ujar tn. Eun.
"Untuk Dan O? Pak, aku bertanya karena sangat penasaran. Tidak bisakah Anda melihat dia memanfaatkan putri sakit Anda agar dapat persetujuan Anda?"
"Kamu sudah gila?" marah tn. Baek.
"Tidak, aku tidak seperti kalian."
Psaat!
Keadaan kembali seperti semula. Dan semua telah lupa pada pemberontakan Kyung. Dan O membuka hadiah yang di berikan dan berseru kaget karena tas-nya sangat bagus. Kyung tersenyum senang. Dan tn. Baek berujar kalau inilah alasan kenapa Kyung ingin datang walau sudah larut.
"Aku ingin melihat Dan O bahagia secepat mungkin," ujar Kyung.
Dan O tersenyum senang. tn. Eun juga senang dan memuji Kyung yang sudah menjadi pria romantis. Kyung langsung berkata kalau dia hanya akan terfokus pada Dan O mulai dari sekarang. tn. Baek langsung sok bercanda berkata kalau Dan O tidak punya pilihan selain menikahi Kyung sekarang.
--
Syaat!
Dan O membawa Kyung ke kamarnya dan memarahi Kyung atas sikapnya tadi. Kyung tidak peduli karena saat mereka tidak di 'panggung', dia bisa melakukan apapun dimanapun dia berada.
"Setidaknya kamu harus menyesal. Keluargamu memanfaatkan keluargaku karena uang."
"Memang kenapa? Aku hanya melakukan hal-hal yang digambar tidak sepertimu, yang ingin mengubah keadaan. Tapi kamu membuatku kesal, marah, dan dongkol. Biar kutanya satu hal. Kamu ingin menjadi lebih dari sekadar extra? Atau ingin mengubah pengaturan untuk penyakit parahmu? Atau dia? Dia tidak bisa mengubah takdirmu. Akulah yang bisa. Bukan hanya figuran, pasanganmu di buku komik ini, Baek Kyung, Aku akan membantumu. Aku serius," tegas Kyung.
Psaat!
Kyung dalam perjalanan pulang bersama tn. Baek. tn. Baek sedang sangat senang karena tn. Eun berpikir kalau Kyung menyukai Dan O. Kyung menjawab kalau dia hanya mengikuti perintah. tn. Baek sangat senang dan memperingati jika Kyung bersikeras tidak mau menikahi Dan O seperti tempo hari, maka dia tidak akan menganggap Kyung sebagai putranya.
"Jangan kacaukan semuanya karena jiwa pemberontakmu. Nikahi dia apa pun yang terjadi."
Dan Kyung hanya bisa mengiyakan perintah tn. Baek tersebut. Kemudian, tn. Baek memberikan sejumlah uang untuk Kyung.
Syaat!
Adegan sudah selesai dan Kyung bisa bertingkah secara bebas. Hal pertama yang di lakukannya adalah memaki tn. Baek sebagai orang brengsek. Dia bahkan membuang uang yang tn. Baek berikan.
"Aku tidak memberontak. Aku serius."
"Aku karakter yang tidak bisa bilang apa pun kepada ayah kandungku yang memanfaatkanku sebagai alat karena aku tidak mau ditinggalkan," ujar Kyung, melampiaskan emosi yang sudah di tahannya selama ini. "Ini mengerikan."
"Apa katamu?"
"Kubilang kamu tidak akan ingat."
tn. Baek jelas marah. Dia langsung meninju Kyung. Dan kali ini, Kyung melawan. tn. Baek sampai terkejut.
Kyung pergi ke sekolah dengan membawa buku komik SECRET. Tapi, dia malah menemukan Ha Roo yang masih ada di sekolah dan berdiri di depan loker. Dia jelas heran, untuk apa Ha Roo di sekolah selarut ini? Ha Roo menjawab kalau dia datang untuk mengambil raket-nya.
Ha Roo balik bertanya mengenai Kyung yang datang ke sekolah. Kyung berbohong kalau dia meninggalkan buku penting di sini. Kyung mendekati Ha Roo dan menunjukkan sampul buku SECRET sambil bertanya, apakah Ha Roo pernah melihat buku itu?
"Tidak," jawab Ha Roo.
Ha Roo kemudian tampak khawatir melihat wajah Kyung yang tampak di pukuli. Kyung masih tidak percaya melihat Ha Oo yang mencemaskannya, bukan Dan O.
"Kukira semua sudah ditentukan di dunia ini," ujar Kyung.
Jimiche di dapur dan mengingat perkataan Ha Roo dulu. "Aku enggan menjadi figuran yang bisa hilang kapan pun, di mana pun, sesuai kemauan penulis. Aku memutuskan menjadi satu-satunya orang yang bisa mengubah takdir seseorang. Jika tidak ada jawaban soal caraku datang ke dunia ini, aku akan membuat jawabanku sendiri bersama Dan O."
Di saat sedang berpikir itu, Dan O datang menemuinya. Dia juga datang ke sekolah walau hari sudah larut. Tujuannya datang karena itu adalah satu-satuya tempat yang terpikir olehnya. Dia memberitahu mengenai Ha Roo yang kembali tapi tidak bisa mengingatnya.
"Katamu akan melakukan apa pun jika dia bisa kembali, bukan? Dan O. Kamu gadis yang banyak mau. Kenapa? Kamu akan mengejar dia dan membuatnya sadar lagi?"
"Tidak. Aku suka setiap kali Ha Roo dan aku mengubah cerita bersama. Aku tidak peduli jika ceritanya berubah. Aku punya harapan bahwa aku mungkin bisa hidup. Kupikir jawaban yang bisa kuciptakan di dunia ini adalah mengubah nasibku sebagai pasien yang sakit parah. Tapi, aku takut akan semua hal sejak Ha Roo menghilang. Aku meyakinkan diriku aku harus hidup sebagai extra. Tapi aku sangat takut. Aku tidak mau mati. Hanya Ha Roo yang membantuku menemukan jawabanku. Tapi… Tapi sekarang sudah hancur," tangis Dan O.
Ha Roo hendak pergi dari sekolah. Tapi, saat melewati taman dimana bunga terompet berwarna orange kemerahan tumbuh, Ha Roo mendengar suara sesuatu. Suara membalik halaman. Karena rasa penasaran, Ha Roo mengikuti sumber suara.
Dia sampai ke dalam perpustakaan. Dan dia menemukan ruang rahasia miliknya dulu. Di sana, ada lukisan-lukisannya dan juga lukisan Dan O. Dan juga ada sebuah lubang hitam di dinding. Dari lubang itu, terlihat adegan Dan O berambut panjang dan mengenakan hanbok dengan Ha Roo.
"Aku akan membuat jawabanku sendiri," ujar Dan O di dalam adegan tersebut. "Denganmu."
Ha Roo yang menemukan semua itu, tampak terkejut.