Do Hwa bermain bola sendirian. Ju Da ada di sisi lapangan dan melihatnya. Nam Ju menghampiri Ju Da dan bertanya kenapa Ju Da tidak pergi ke ruang musik? Ju Da tidak menjawab pertanyaan Nam Ju dan malah mengajak Nam Ju bermain batu-gunting-kertas, dimana yang kalah harus mengabulkan permohonan sang pemenang. Dan pemenangnya adalah Ju Da. Nam Ju tersenyum dan bertanya apa keinginan Ju Da?
"Aku ingin kamu menjadi lebih seperti dirimu. Karena kamu paling keren saat menjadi dirimu sendiri, A3 bersinar paling terang saat mereka menjadi diri sendiri. Tidak ada artinya lagi jika salah satu dari kalian pergi. Aku harap kamu bisa berteman baik dengan Do Hwa lagi," pinta Ju Da.
Nam Ju balik tanya, bagaimana kalau tadi dia yang menang? Dengan pede, Ju Da menjawab.
kalau Nam Ju pasti tetap akan mengabulkan keinginannya. Dia yakin kalau Nam Ju menang, maka keinginan Nam Ju adalah : 'Mengabulkan permintaan Yeo Ju Da.'
Dari jauh, asisten Ny. Cha memotret mereka.
Do Hwa ada di ruangan A3 bersama dengan Kyung yang sedang bermain PS. Saat itu, Nam Ju masuk. Do Hwa mengira kalau Nam Ju akan mengusirnya, jadi, dia langsung pergi saja.
Psaat!
Kaki Do Hwa berjalan sendiri menuju ke hadapan Nam Ju. Dan Nam Ju langsung berkata bahwa ada seseorang yang berkata A3 bersinar paling terang saat mereka bertiga bersama.
"Siapa yang bilang?" tanya Do Hwa.
"Wanitaku," jawab Nam Ju.
Do Hwa dan Kyung sebenarnya merasa geli mendengar jawaban Nam Ju.
"Aku mengerti untuk saat ini. Ju Da dan A3 sangat berharga bagiku. Mari bersaing dengan baik," ujar Do Hwa dan mengulurkan tangannya.
Nam Ju menjabat balik tangan Do Hwa. Dan Kyung ikut bergabung dengan menggenggam tangan mereka berdua.
"Kamu benar. A3 tidak boleh bubar semudah itu," ujar Kyung.
"A3 bersinar paling terang saat kita bertiga bersama," ujar Nam Ju, lagi.
Syaat!
Kyung langsung melepaskan tangannya dari mereka dengan tampang geli. Menurutnya adegan tadi terlalu berlebihan. Do Hwa pun demikian. Do Hwa bahkan berkata bisa merasakan ketulusan Nam Ju. Nam Ju bingung.
"Sadar atau tidak, kamulah teman berhargaku. Kyung, kamu juga. Kita berbagi banyak kenangan masa kecil. Jagalah Ju Da. Dia gadis yang baik. Perasaanku kepadanya tidak akan hilang dalam sehari. Tapi aku sungguh berharap kalian berdua akan bahagia," ujar Do Hwa, tulus.
Malam hari,
Dan O bertemu dengan Kyung yang masih mengenakan pakaian seragam. Kyung mengajak Dan O bertemu untuk memberikan hadiha sepasang sepatu dan juga cincin. Dan juga permen. Dan O tampak terharu. Apalagi Kyung ingat kalau permen itu adalah permen yang selalu dia berikan pada Dan O saat kecil, saat Dan O minum obat.
"Selain itu… Ada satu lagi," ujar Kyung.

Dan tampaklah Ha Roo yang datang dengan membawa sebuket bunga. Kyung yang menyuruh Ha Roo untuk membelikan bunga tersebut. Sepertinya, dia dan Ha Roo sangat dekat (berdasarkan cerita komik dan kehendak penulis).
Kyung berterimakasih atas bantuan Ha Roo. Tapi, ekspresi Ha Roo tampak berbeda. Kyung menyadari hal itu dan menanyakannya. Dan O sendiri menyuruh Ha Roo untuk pergi. Kyung menyuruh Dan O untuk tidak usah repot menyuruh Ha Roo pergi, toh Ha Roo tidak akan ingat hal ini.
"Jadi, begini perasaanmu dan Ha Roo kepadaku. Kalian berdua sadar akan diri kalian, sementara aku tidak," ujar Kyung.
"Dia bukan Ha Roo," tegas Dan O dan pergi dari sana.
Ha Roo menatapnya terus. Setelah Dan O pergi, Ha Roo juga menyuruh Ha Roo untuk pergi.
Psaat!
Dan O tiba-tiba sudah berpindah tempat ke toko peralatan olahraga bersama dengan Ha Roo. Ha Roo memilihkan raket tenis. Dan di tangan Ha Roo ada daftar hadiah Kyung yang ingin di belinya. Sepertinya, dia meminta bantuan Ha Roo untuk membelikan hadiah untuk Kyung.
Selesai berbelanja, Dan O berjalan pulang dengan Ha Roo. Dia berterimakasih karena Ha Roo mau membantunya. Jika dia meminta bantuan Nam Ju, Nam Ju pasti akan menolak. Dan dia juga tidak mempercayai selera Do Hwa.
Syaat!
Adegan berakhir. Dan O kembali ke sikap aslinya. Dia bersikap dingin.
"Kamu pasti sangat menyukai Kyung," ujar Ha Roo.
"Harus begitu."
"Kenapa?"
"Itu pengaturanku. Aku harus melakukannya baik suka atau tidak."
"Jika kamu tidak mau menyukainya, maka kamu bisa berhenti, bukan? Jika kamu tidak suka akan hal yang sudah ditentukan, kamu bisa mengubahnya."
"Aku tidak akan melakukan itu lagi. Aku tidak ingin kehilangan dia lagi," ujar Dan O dengan mata berkaca-kaca.
"Siapa?"
"Ha Roo," jawab Dan O.
"Ha Roo? Aku?" bingung Ha Roo.
"Ya. Kamu. Tapi… Bukan kamu. Kamu bukan Ha Roo."
Ha Roo semakin bingung apalagi Dan O menangis. Dia menuntut penjelasan Dan O. Namanya adalah Ha Roo, tapi kenapa Dan O bilang dia bukan Ha Roo? Dan O malah balik bertanya, sejak kapan namanya Ha Roo? Dan Ha Roo tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Ha Roo benar-benar bingung sekaligus kesal. Kenapa Dan O terus bilang kalau dia bukanlah Ha Roo? Kenapa Dan O terus bilang dia tidak ingat? Dan O tidak menjawab semua pertanyaan-nya tersebut dan terus saja pergi.
Di rumah,
Dan O melihat raket yang di belinya untuk Kyung. Dia teringat ucapan Ha Roo kalau dia tidak menyukainya, dia kan bisa berhenti. Dan kemudian, dia teringat saat dia memberikan nama untuk Ha Roo pertama kalinya.
"Karena aku, dia tidak tahu apa yang terjadi kepadanya."
Ju Da masih mengenakan seragam sekolah dan pergi ke rumah sakit dimana neneknya di rawat. Tapi, belum masuk ke dalam kamar rawat neneknya, dia mendapat telepon dari Nam Ju. Nam Ju bertanya Ju Da ada dimana? Tapi, Ju Da tidak memberitahu.
"Aku ingin melihat wajah pacarku," ujar Nam Ju.
Ju Da berpura-pura tidak tahu, siapa pacar Nam Ju? Nam Ju langsung menjawab kalau pacarnya adalah Ju Da. Ju Da langsung membalas kalau Nam Ju tidak pernah mengajaknya berkencan. Nam Ju ada di sekolah sebenarnya dan sedang meminta bantuan trio boy pembully untuk mendekor kelas sebagai kejutan untuk Ju Da.
"Apa lagi yang kamu butuhkan padahal aku sudah mengumumkannya ke seluruh sekolah? Mari lakukan hal yang kamu suka. Yang menang mengutarakan keinginan."
"Pertama, biarkan aku mendengarnya."
"Jangan terlalu kejam. Kamu sudah tahu keinginanku."
"Jadi, apa keinginanmu?"
"Tentu saja… Akan kuberi tahu setelah aku siap," ujar Nam Ju.
"Setelah kamu siap?"
"Keinginanku harus disiapkan."
Dan Nam Ju langsung mematikan telepon.
Ju Da masuk ke dalam kamar rawat neneknya. Dan di atas meja ada berkas sertifikat beasiswa dan fotonya bersama Nam Ju serta memo : Jangan lupa kalau Yayasan Serinne juga membayar biaya rumah sakit nenekmu.
Jelas itu adalah ancaman dari Ny. Cha. Ju Da berjalan ke ranjang neneknya dan melihat ke arah jam dinding. Terlihat kalau jarum detik, berputar berlawanan arah jarum jam.
"Ini sulit," gumam Ju Da.
Ju Da kemudian mengeluarkan ponselnya, mencoba mencari teman yang bisa di hubunginya. Dan dia melihat akun Do Hwa. Di sana Do Hwa membuat status dengan inisial : YJD, ST. Dan Ju Da bisa menebak kepajangan-nya adalah : "Yeo Ju Da, selamat tinggal."
Mata Ju Da tampak sedih.
Esok hari,
Do Hwa berbincang dengan Sae Mi and teman lainnya. Ju Da lewat dan menyapanya, tapi Do Hwa hanya membalas sambil lalu sapaan Ju Da. Ju Da jelas merasa sedih.
Do Hwa ada di ruangan A3 dan merasa sedih karena sudah mengabaikan Ju Da tadi. Kyung masuk saat itu dan menanyakan mengenai komik SECRET ada dimana? Do Hwa memberitahu kalau dia sudah berhenti membaca komik itu. Semakin dia membacanya, hatinya semakin hancur.
Kyung meminta komik itu karna dia ingin membacanya. Dan karena tidak ada dengan Do Hwa, Kyung langsung pergi. Do Hwa tampak penasaran karena Kyung tiba-tiba ingin membaca komik tersebut.
Kyung pergi ke perpustakaan untuk mencari komik SECRET. Walaupun dia tidak menemukan komik SECRET, dia malah menemukan komik FLOWER. Karena rasa penasaran, Kyung membuka komik itu. Pas di bagian karakter yang mengenakan hanbok dan berwajah mirip seperti Dan O berujar : "Aku bahkan bisa menikahinya besok."
Kyung terkejut karena wajah karakter itu mirip seperti Dan O. Tiba-tiba Jinmiche muncul dan langsung merebut komik itu dari tangan Kyung. Wajahnya tampak serius. Saat Kyung bertanya, Jinmiche berkata kalau itu bukanlah apa-apa. Dia malah memastikan kalau Kyung belum selesai membaca komik tersebut.
Kyung menjadi semakin penasaran. Ada sesuatu.
Dan O menatap ponselnya. Di layar ponsel ada foto dia dan Kyung yang dia edit dengan love-love. Trio boy pembully kebetulan melihatnya dan langsung merebut ponsel Dan O sambil mengejeknya. Dan O berusaha mengambil kembali ponselnya, tapi mereka tidak mau mengembalikannya.
Ha Roo muncul dan merebut ponsel itu dari trio pembully. Trio pembully menjadi kesal dan juga takut, jadi mereka memilih pergi. Ha Roo mengembalikan ponsel itu ke Dan O. Bukannya berterimakasih, Dan O malah marah dan menyuruh Ha Roo berhenti berpura-pura menjadi Ha Roo yang lama. Dan O bahkan langsung keluar kelas.
Ha Roo mengejar Dan O dan menarik tangannya. Dia menegaskan kalau Ha Roo adalah namanya. Dan O mengibaskan tangan Ha Roo yang menggenggam tangannya. Dengan tatapan sengit, Dan O berujar kalau dia tahu hal itu.
"Tapi kenapa kamu terus bilang aku bukan Ha Roo?! Kenapa kamu terus muncul di depanku?! Kenapa kamu terus membuatku mencemaskanmu?" teriak Ha Roo, marah dan frustasi karena tidak mengerti dengan ucapan Dan O. "Siapa kamu sebenarnya?"
"Lihat? Kamu bukan Ha Roo."
"Apa?"
"Kamu ingat semuanya. Kamu ingat aku bilang kamu bukan Ha Roo dan hal yang terjadi di bayangan. Kamu menyadari dirimu lagi. Kecuali kenanganmu denganku. Kamu tanya siapa aku. Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya extra yang menantikan hari kematianku. Tapi baguslah. Jangan ingat aku. Aku tidak akan mengubah apa pun mulai sekarang."
Usai mengatakan itu semua, Dan O pergi. Dan Ha Roo bertambah bingung.
Malam hari,
Keluarga tn. Baek makan malam bersama keluarga tn. Eun di restoran. Dan Kyung datang terlambat. Karena sudah sadar bahwa ini adalah dunia komik dan apapun yang dia katakan di 'bayangan' tidak akan diingat, maka Kyung bisa bertingkah secara bebas dan bahkan melawan ayahnya.
Psaat!
Semua orang tiba-tiba sudah melakukan toast saja dan bahkan bercengkerama dengan santai. Tidak hanya itu, saat Kyung menjentikkan jari, pelayan masuk dan memberikan sebuket bunga untuk Dan O. Kyung yang menyiapkannya. Dan O sangat senang menerimanya.
"Aku paling mencintaimu di dunia ini, Kyung," ujar Dan O, riang.
tn. Eun tampak senang melihat keceriaan Dan O. tn. Baek juga senang. Dan O merasa tidak enak karena tidak menyiapkan hadiah untuk Kyung. Kyung tersenyum dan berujar kalau Dan O sudah memberikan hadiah untuknya. Dan Kyung menunjukkan hadiah gantungan kunci yang dulu Dan O berikan. Dan O bertambah senang karena Kyung ternyata menyimpan hadiah darinya.
"Cinta sepihak 10 tahunku akhirnya berakhir. Goresan-goresan kecil sungguh bisa menjatuhkan pohon ek, bukan?" ujar Dan O senang.
Dan tiba-tiba, Dan O menggenggam tangan Kyung. tn. Baek berkomentar kalau Dan O seperti sudah akan berjalan di altar pernikahan dengan Kyung.
"Aku bahkan bisa menikahinya besok," ujar Dan O, riang.
Semua tertawa. Tapi, tatapan adik Kyung tampak berbeda.
Syaat!
Dan O melepaskan genggamannya dari tangan Kyung. Senyum di wajah mereka berdua menghilang. Dan adik Kyung menyadari hal tersebut.
Ha Roo masih ada di sekolah dan mengambil barang dari lokernya. Tiba-tiba, tatapannya terfokus pada loker milik Dan O. Dia kemudian menatap nama di lokernya sendiri dan bergumam : "Ha Roo."
Jinmiche sedang membaca komik FLOWER. Dia teringat saat Kyung membaca komik itu, dan saat Ha Roo juga melihat komik itu walau tidak membacanya. Dan karena itu, Jinmiche memutuskan untuk membakar komik itu.
"Seharusnya kubakar ini sejak lama."
Ha Roo berjalan melewati taman di mana ada bunga terompet itu. Kali ini, Ha Roo menatap bunga itu dengan seksama dan bahkan mengulurkan tangan untuk menyentuh bunga tersebut. Dan lagi-lagi, dia mendengar suara halaman-halaman di balik.
Kyung ada di luar ruang resto. Dia menatap gantungan kunci di tangannya. Dan teringat dialog Dan O yang bilang bisa menikahinya besok, dialog itu sama persis dengan yang tertulis di komik FLOWER dan di ucapkan oleh tokoh berwajah mirip Dan O.
Dan O juga keluar dari ruang pertemuan dan berjumpa dengan Kyung. Kyung mengomentari wajah Dan O yang sangat berbeda dengan saat di panggung. Dan O menjawab kalau dia hanya merasa lelah. Kyung kemudian bertanya, apakah Dan O tahu arti bunga trompet? Karna gantungan kunci yang Dan O beri padanya bermotif bunga terompet.
"Itu, ya? Kamu tahu bahwa penulis yang memilih itu, bukan aku," ujar Dan O.
Kyung tampak kecewa dengan jawaban Dan O, "Kalau begitu, bagaimana dengan perkataanmu soal bisa menikahiku besok?"
"Itu juga bukan sesuatu yang ingin kukatakan. Aku benci ini."
"Kenapa kamu membencinya?" tanya Kyung, tampak sedih. "Kamu menyukaiku."
"Seperti kataku, aku sudah diatur untuk menyukaimu. Jadi, kamu tidak perlu berpura-pura saat sedang di bayangan. Aku akan ada di mana untuk panggung berikutnya? Di rumah sakit? Atau di aula pernikahan? Aku tidak peduli apa itu, tapi itu bukan Dan O yang asli."
"Kamu tidak pernah menunjukkan jati dirimu di setiap momen kamu bersamaku? Kalau begitu, bagaimana dengan saat kamu kecil di rumah sakit itu? Apa kenanganku akan dirimu asli atau palsu?"
"Aku tidak tahu," jawab Dan O, mulai menangis. "Tapi yang ini aku tahu pasti. Semua yang Dan O lakukan di panggung mulai sekarang adalah keinginan penulis. Tidak lebih, tidak kurang."
Dan O beranjak pergi, meninggalkan Kyung yang masih berdiri.
Dan O berjalan sendirian di jalan. Dia menatap semua orang yang berad adi sekitarnya. Dia menyeberang jalan dan mulai berpikir : "Jika orang-orang ini palsu, ke mana mereka pergi? Mereka semua punya cerita dan hal-hal yang berharga bagi mereka, tapi mereka tidak punya pilihan selain melakukan kemauan penulis."
Dan O berdiri di tengah jalan. Semua mobil yang melintas, mengklakson Dan O. Tapi, Dan O tetap berdiri di tengah-tengah. Dan mobil-mobil itu kemudian menghilang. Jalanan menjadi kosong melompong.
Dan kunang-kunang tiba-tiba bermunculan dan berterbangan di sekitar dirinya. Dan O mulai menangis. Hatinya terasa pedih.
"Jika aku tetap menjadi Eun Dan O, extra yang tidak sadar diri di dalam komik romansa..."
Ha Roo ada di belakangnya.
"Maka aku hanya akan menjadi Nomor 13 tanpa nama," ujar Ha Roo, menyambung ucapan Dan O.
Dan O berbalik karna mendengar suara Ha Roo dan juga ucapannya. Dia benar-benar terkejut.
Ha Roo berjalan mendekat padanya. "Kali ini, akan kuubah ceritamu. Dan O. Maafkan aku. Aku datang agak terlambat," ujar Ha Roo, menggenggam tangan Dan O. Dan terlihat kalau luka di telapak tangan Ha Roo kembali muncul. Tapi, luka itu tampak masih baru karna masih berwarna kemerahan.
Dan O menangis. Bahagia sekaligus terharu.
"Dan O. Lihatlah aku. Aku di sini."
Ha Roo memeluk Dan O dengan erat. Dan O menangis di pelukannya.
"Aku tidak akan pergi ke mana pun."
Eottoke?! Kyung mulai buat baper. Sebelumnya, dia sangat kejam pada Dan O, tapi setelah dia sadar, sikapnya berubah. Sikap kejam-nya adalah sikap yang di ciptakan penulis. Sikapnya yang asli adalah rapuh dan penuh perhatian. Dia benar-benar peduli pada Dan O.
Aku bisa mengerti bahwa Kyung pasti merasa kecewa. Dia mencintai Dan O, tampaknya. Tapi, Dan O malah berkata kalau rasa cintanya pada Kyung adalah yang di ciptakan oleh penulis. Terus bagaimana dengan kenangan mereka selama ini? termasuk saat mereka kecil? Dan O tidak tahu dan merasa bingung dengan semua itu, fakta bahwa mereka hanyalah karakter komik. Kalau di webtoon, jelas tampak kalau semua kenangan bahkan adalah ciptaan dari sang penulis. Seperti kenangan yang tiba-tiba tidak ada sebelumnya, mendadak muncul di ingatan mereka.
Sayangnya, Dan O sudah duluan menambatkan hati pada Ha Roo.