Daffin menautkan kedua tangannya sendiri. Mungkin inilah mengapa alasan Putri menolaknya, mungkin karena perempuan itu kini sudah memiliki kekasih yang ada di luar kota atau entahlah.
Dia tak ingin memercayai ucapan Putri. Tapi—bukti sudah ada di depan matanya. Jadi Daffin tidak perlu memaksa Putri untuk menjadi pacarnya lagi.
"Oke, aku nyerah," kata Daffin.
Putri gugup, takut jika kebohongannya akan terbongkar.
"Baik baik ya, aku—aku ucapin selamat sama kamu."
Putri tersenyum canggung.
"Kamu juga," sahut Putri. Ia melihat Daffin masuk ke warnet lagi.
Namun ketika sampai di dalam warnet, lelaki itu tidak ada minat untuk bermain melainkan ingin bengong saja di sana.
Ternyata rasanya sangat menyakitkan. Dia sudah ditolak oleh cewek yang disukainya untuk pertama kalinya.
Ketika dia pulang ke rumah, Claudia terlihat sedang mondar mandir di depan rumah. Menunggu kedatangan Daffin.