"Lho, mau pulang? Kata Lois mau nginep sampai Minggu?" Nenek Lois bingung ketika tiba tiba Vina pamit pulang saat itu.
"Ada teman baru ngelahirin, jadi—"
"Oh temen deket ya pasti," sahut nenek Lois ketika melihat wajah Vina bingung.
"Iya deket," kekeh Vina. Dia melirik ke arah Edelweis yang sudah seperti cucu dari nenek Lois.
"Kafka maksud kamu?" Lois bertanya tiba tiba.
"Iya."
"Antar pulang kalo gitu Lois, kapan kapan, ajak ke sini lagi."
"Abis nganterin inget, kamu masih ada utang traktir aku makan." Edelweis menjulurkan lidahnya pada Lois. Mengejek lelaki itu.
"Kalian abis main apa sih memang?" tanya neneknya.
"Biasa nek, main game. Lois kalah."
Dan obrolan Vina pun berakhir sampai sana. Ketika Lois hendak mengantar Vina, wanita itu melarangnya.
"Udah gak usah dianter, aku bisa pulang sendiri. Aku mau pulang ke rumah dulu soalnya. Pamanku dateng sama sepupuku." Vina berbohong.