Pintu dibuka dengan ceroboh, perempuan muda dengan pakaian yang sangat rapi menatap Lois sambil menangis dengan kencang.
"Lois!"
Lois menatap pamannya.
"Dia yang namanya Gween."
"Oh."
Gween memeluk Lois hampir seperti mencekiknya.
"Kenapa kamu ngilang sih? Kamu ke mana aja, pokoknya setelah ini aku mau ikut sama kamu terus!"
"Lepasin dulu, aku gak bisa napas," kata Lois melepaskan tangan Gween yang mengalung di lehernya.
"Lois, kamu kenapa? Kamu kenapa dingin banget sama aku?"
"Aku gak inget kamu siapa."
"Meski kamu gak inget, aku ini calon tunanganmu Lois?!"
Lois menatap wajah Gween dengan raut wajah kebingungan. Karena sungguh dia tidak dapat mengingat siapa perempuan yang ada di depannya saat ini.