"Emangnya sejak kapan minyak goreng sama tepung bisa jadi kebakaran?"
Benar juga, Randu juga baru kepikiran hal itu. Karena barang barang yang mudah terbakar ada di gudang lain. Itu pun di sana ada karyawan yang setiap hari mengeceknya. Dan tidak pernah ada karyawan wanita yang diizinkan mengambil barang barang tersebut.
"Apa ada yang sengaja ya Ran? Kalau konsleting listrik, masa iya?"
"Tadi di pintu gudang digembok, padahal ada Claudia di sana Bu."
"Serius?"
Randu mengangguk. Hanya satu nama yang dia pikirkan saat ini yang mampu melakukannya. Yaitu Nanda.
Randu hendak menurunkan kedua tungkai kakinya, tapi oleh ibunya ditahan karena Randu masih belum boleh banyak bergerak.
"Kamu mau ke mana?" tanya ibunya menatap anaknya penasaran.
"Mau nemuin Nanda."