Vina tengah melamun malam itu. Dia tengah memikirkan Henry yang saat ini sedang memasak di depannya. Kalau nanti dia kembali dengan kehidupan aslinya bagaimana?
Dia sudah jatuh ke dalam hati lelaki yang sudah satu bulan ini dengannya.
Dia bahkan sudah berciuman dengan lelaki yang lebih muda tujuh tahun darinya itu.
Rasanya sangat manis, berbeda ketika dia mencium dengan Kafka waktu itu.
"Kamu yakin makan ini aja?" tanya Henry memutus lamunan Vina.
Vina mengangguk.
"Claudia ngajakin makan di warung tenda Kafka, kamu ikut kan?" tanya Vina.
"Kafka—Kafka temen kalian berdua?"
Vina mengangguk. "Malam ini katanya ada grand opening, makanya harus ke sana."
"Oh oke. Kirain kamu gak mau makan."
"Emangnya kenapa kalo aku gak mau makan?"
"Jangan, nanti kalo kamu kurus, kamu bisa sakit."
Vina terkekeh. "Aku udah terbiasa makanan masakanmu. Pas di kantor, diajak ke kantin rasanya hambar, aneh ya."